137
7.1.2. Tujuan
Tujuan umum kegiatan penelitian model sosial ekonomi masyarakat dalam rangka konservasi karbon adalah: menganalisis dampak dan
mengembangkan kegiatan sosial ekonomi pada sistem silvikultur TPTII dalam lingkup perdagangan karbon.
Secara khusus penelitian ini bertujuan menganalisis dampak sosial ekonomi sebelum dan setelah pelaksanaan sistem TPTII di areal HPH PT. Sari
Bumi Kusuma yang meliputi 5 aspek yaitu: a tingkat pengakuan adat dari masyarakat terhadap tanaman yang ditanam oleh HPH, b tingkat penyerapan
tenaga kerja lokal, c kepastian usaha bagi pengusaha, dan d standar minimal bagi penduduk untuk hidup layak.
7.2. METODE PENELITIAN 7.2.1. Tempat dan Waktu
Kegiatan penelitian dilaksanakan di areal HPH PT. SBK Nanga Nuak Provinsi Kalimantan Tengah yang menerapkan Sistem Silvikultur TPTI
Intensif pada bulan Maret 2007 – April 2008. Lokasi penelitian tiga obyek desa sampel, yaitu : Tumbang Kaburai, Sungkup dan Tanjung Paku.
7.2.2. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan untuk menduga model sosial ekonomi masyarakat dalam pengelolaan hutan berkelanjutan yaitu: daftar pertanyaan
responden questioner, data dan peta desa penelitian, data perkembangan penduduk 10 tahun terakhir, data dan peta lokasi perladang berpindah, sistem
adat masyarakat, jumlah penyerapan tenaga kerja lokal, pola konsumsi masyarakat, jumlah pendapatan dan pengeluaran, upah minimum regional
Kalimantan Tengah, informasi dan data pendukung lainnya.
7.2.3. Sampel Penelitian
Sampel untuk mengetahui sosial ekonomi penduduk dalam penelitian ini adalah masyarakat atau penduduk yang berada di sekitar kawasan areal
138
HPH PT Sari Bumi Kusuma maupun kawasan hutan alam di sekitar wilayah perusahaan, dengan unit analisis adalah desa-desa yang berada di dalam dan
sekitar kawasan dengan pendekatan random sampling. Desa-desa yang akan diteliti sebanyak 3 desa yaitu Desa Tumbang Kaburai, DesaDusun Sungkup,
dan Desa Tanjung Paku, dengan jumlah penduduk sekitar 1.276 orang dengan jumlah Kepala Keluarga 349 orang. Lokasi desa sampel penelitian dapat
disajikan pada Gambar berikut.
Gambar 38. Peta Lokasi Desa Sampel Penelitian Dasar penentuan ke tiga desa adalah : a letak desa terhadap areal PT.
SBK, b keterwakilan desa-desa di dalam dan sekitar hutan, c tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan hutan, d ketiga desa secara
langsung merupakan pihak pertama yang secara langsung memperoleh eksternalitas positif atau negatif dari pelaksanaan TPTII maupun sistem
silvikultur hutan alam lainnya.
139
Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 47 orang dari ketiga desa yang masing-masing responden dianggap mewakili satu keluarga. Dasar
penentuan bahwa sampel relatif homogen dengan etnis dominan masyarakat Adat Dayak dan pola usaha pertanian yang hampir sama. Penentuan jumlah
sampel menurut kategori pekerjaan responden menggunakan pendekatan proporsional di setiap lokasi.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratified random sampling. Sampel distratifikasi menurut jenis pekerjaan yaitu: tokoh
adattokoh masyarakat,
kepala desa,
petanipekebunpeternak, peladangpengumpul hasil hutanpedagang, pegawai lokal HPH, Manajer
Camp dan kepala bidang PMDH, Dinas Kehutanan atau BKSDA, dan Perguruan Tinggi. Jumlah sampel menurut jenis pekerjaan di lokasi penelitian
disajikan pada Tabel 30. Tabel 30. Jumlah Sampel Menurut Jenis Pekerjaan di Lokasi Penelitian
No Responden Menurut Pekerjaan
Jumlah Responden Menurut lokasi orang
Total
Desa Tbg.
Kaburai
Dusun Sungkup
Desa Tjg.
Paku HPH
Kabupaten Propinsi
1 Tokoh Adat Tokoh Masyarakat
2 1
2 5
2 Kepala Desa Kepala Dusun
1 1
1 3
3 Petanipekebunpeternak
4 7
9 20
4 Peladang pengumpul hasil hutandagang
5 4
2 11
5 Manajer Camp
1 1
6 Bagian PMDH
1 1
7 Pegawai lokal HPH
1 1
2 4
8 BKSDADishut
1 1
9 Perguruan Tinggi
1 1
Jumlah per lokasi 13
14 16
4 47
7.2.4. Jenis dan Sumber Data