7
1.3. Perumusan Masalah
Pertanyaan mendasar yang dikaji dalam kegiatan penelitian adalah 1. Berapa potensi cadangan karbon pada hutan yang dikelola dengan sistem
TPTII dan TPTI ? 2. Bagaimana model dinamika karbon hutan pada sistem Silvikultur TPTII
berdasarkan kajian ekologi, ekonomi dan sosial untuk menjawab penyelamatan hutan melalui sistem REDD ?
3. Sejauh mana keunggulan sistem TPTII dibanding TPTI sebagai model pengelolaan hutan produksi dalam upaya untuk menekan emisi karbon dari
deforestasi dan degradasi hutan ?. 4. Bagaimana konsep kebutuhan lahan bagi masyarakat untuk kegiatan
ekonomi dan pembangunan hutan dengan sistem TPTII dalam REDD ?.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menghitung potensi karbon yang tersimpan didalam ekosistem hutan yang
dikelola melalui sistem silvikultur TPTII dibanding dengan sistem TPTI 2. Membangun dan menganalisis model dinamika karbon hutan pada sistem
Silvikultur TPTII berdasarkan kajian ekologi, ekonomi dan sosial untuk menyelamatkan karbon hutan melalui sistem REDD
3. Menganalisis keunggulan sistem TPTII dibandingkan sistem TPTI sebagai model pengelolaan hutan produksi dalam upaya untuk menekan emisi
karbon akibat adanya proses deforestasi dan degradasi hutan. 4. Menganalisis konsep kebutuhan lahan bagi masyarakat untuk kegiatan
ekonomi dan pembangunan hutan dengan sistem TPTII dalam kerangka REDD.
8
1.5. Hipotesis
Pelaksanaan sistem pengelolaan hutan melalui sistem TPTII yang disertai pengembangan model sosial ekonomi masyarakat dapat mencegah
terjadinya deforestasi dan degradasi hutan dan berpotensi untuk berpartisipasi dalam skema perdagangan karbon.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah diperolehnya 1 model dinamika karbon dalam sistem TPTII dan TPTI yang dapat digunakan untuk menentukan
penurunan emisi dari degradasi hutan. 2 Model pengelolaan hutan produksi yang terintegrasi dengan model ekonomi dan sistem sosial budaya masyarakat
yang dapat berkontribusi secara signifikan dalam menekan laju deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia.
1.7. Novelty