Perbandingan Potensi Karbon pada TPTII dan TPTI Untuk REDD

94 9 92.09 1.46 5,226.00 46,938.77 10 93.55 1.46 3,069.00 50,702.25 11 95.01 1.46 3,656.87 54,413.41 12 96.47 1.46 3,656.87 61,793.63 13 97.92 1.46 3,656.87 66,594.17 14 99.38 1.46 3,656.87 71,922.47 15 100.84 1.46 3,656.87 77,250.78 16 102.29 1.46 3,656.87 82,579.08 17 103.75 1.46 3,656.87 87,907.39 18 105.21 1.46 3,656.87 93,235.69 19 106.67 1.46 3,656.87 98,564.00 20 108.12 1.46 3,656.87 103,892.30 21 109.58 1.46 3,656.87 109,220.61 22 111.04 1.46 3,656.87 114,548.92 23 112.49 1.46 3,656.87 119,877.22 24 113.95 1.46 3,656.87 125,205.53 25 115.41 0.00 3,656.82 125,416.51 Total 34.80 90,000.00 1,661,107.12 Keterangan Perhitungan : 1. PK 1 = ΔC2 – C1 x L1 2. PK 2 = ΔC3 – C2 x L1 + Δ C2 – C1 x L2 3. PK 3 = ΔC4 – C3 x L1 + Δ C3 – C2 x L2 + Δ C2 – C1 x L3 4. Dst sampai umur 25 tahun rotasi. 5. Tahun ke 25 dilakukan penebangan sehingga Δ menjadi 0 6. Pengukuran langsung destruktif sampling dan diukur di laboratorium dilakukan pada umur 1-7 tahun, 12, 15 ddan 20 tahun. Sedangkan untuk umur 8-10 tahun dilakukan dengan pengukuran diameter pohon. Sedangkan untuk umur yang lain dilakukan dengan menggunakan pendekatan regresi. Setelah 25 tahun, pada areal TPTI dengan luas yang sama menghasilkan potensi penyerapan karbon sebesar 1,661,107.12 ton C Lampiran 18. Penyerapan karbon pada areal TPTI jauh lebih rendah jika dibanding dengan potensi penyerapan karbon pada areal TPTII.

5.3.2. Perbandingan Potensi Karbon pada TPTII dan TPTI Untuk REDD

Prediksi perbandingan potensi penyerapan karbon pada areal TPTII TPTI dapat dilihat pada Gambar 29. Setelah 25 tahun potensi penyerapan karbon di areal TPTII jauh lebih tinggi pada areal TPTI. Selisih penyerapan karbon antara areal TPTII dengan TPTI adalah 4,268,939.55 ton C Lampiran 19 atau setara dengan 15,652,778.33 ton CO 2 . Dalam skema REDD, total penyerapan emisi karbon yang dihitung adalah delta selisih antara setelah Lanjutan Tabel 27. 95 aktivitas dilaksanakan dibanding dengan jika program REDD tidak dilaksanakan. Perbandingan Potensi Karbon TPTII TPTI, Luas 90.000 ha 0,00 100.000,00 200.000,00 300.000,00 400.000,00 500.000,00 600.000,00 700.000,00 1 1 9 9 9 2 2 3 2 1 4 2 2 5 2 3 6 2 4 7 2 5 8 2 6 9 2 7 1 2 8 1 1 2 9 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 4 2 1 2 1 5 2 1 3 1 6 2 1 4 1 7 2 1 5 1 8 2 1 6 1 9 2 1 7 2 2 1 8 2 1 2 1 9 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 4 2 2 2 2 5 2 2 3 Tahun T o n C Potensi Penyerapan Jalur Tanam Potensi Penyerapan Jalur Antara Potensi Karbon TPTII Potensi karbon TPTI Gambar 29. Perbandingan dan Pertumbuhan Potensi Karbon pada areal TPTII dan areal TPTI setelah 25 tahun tahun 1999 – 2023. Dalam studi kasus di areal PT. SBK ini baseline yang digunakan adalah areal TPTI pada perusahaan lain. Sedangkan penyerapan karbon pada areal TPTII adalah pada PT. SBK di Kalimantan Tengah. Jika PT. SBK mengajukan arealnya dalam skema REDD maka potensi penyerapan karbon yang bisa diajukan sebesar 4,268,939.55 ton C setelah kegiatan dilaksanakan selama 25 tahun. Besaran potensi penyerapan karbon pertahun dapat dilihat pada Lampiran 14-19. Penyebutan waktu setelah 25 tahun karena PT. SBK dalam usahanya akan melakukan kegiatan produksi pada areal TPTII setelah umur pohon 25 tahun. Dalam perhitungan, laju pertumbuhan pohon meranti menurun pada tahun ke – 26. Dengan demikian, batas waktu produksi 25 tahun setelah penanaman menjadi menguntungkan karena pertumbuhan riap hampir 96 maksimal dan diameter tebang sudah sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Departemen Kehutanan. 5.4. KESIMPULAN DAN SARAN 5.4.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Language Disorder In Schizophrenia Patient: A Case Study Of Five Schizophrenia Paranoid Patients In Simeulue District Hospital

1 32 102

Integration of GIS Model and Forest Management Simulation to Minimize Loss Risk By Illegal Cutting (A Case Study of The Teak Forest in District Forest of Cepu, Central Java)

0 16 120

Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

0 60 209

The potency of Intensive Sylviculture System (TPTII) to support reduced emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) (a case study in concession of PT.Sari Bumi Kusuma in Central Kalimantan)

0 22 597

Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

0 21 394

Deforestation And Forest Degradation In Lombok Island, Indonesia: Causes And Consequences

0 2 95

IMPLEMENTASI PERATURAN HUKUM TENTANG REDUCNG EMISSIONS FROM DEFORESTATION AND FOREST DEGRADATION (REDD) DI INDONESIA

0 3 87

REDD+ and the Agricultural Drives of Deforestation Keyfindings from Three Studies in Brazil, Ghana and Indonesia

0 0 27

Methodology Design Document for Reducing Emissions from Deforestation and Degradation of Undrained Peat Swamp Forests in Central Kalimantan, Indonesia

0 0 286

Reducing Emission from Deforestation and Degradation Plus (REDD+)

0 0 42