75
adalah hasil perkalian antara potensi biomas dengan persentase karbon dengan persamaan sebagai berikut: karbon batang = p0,065D
2,693
k, karbon akar = ρ0,102D
2,075
k, karbon daunranting = ρ0,382D
1,54
k, karbon cabang = ρ0,023D
2,43
k, dan karbon total = ρ0,18D
2,50
k.
4.4.2. Saran
Dengan penggunaan sistim TPTII tingkat degradasi hutan jauh lebih rendah dari TPTI biasa. Dalam kurun waktu 20 tahun diperkirakan kondisi
hutan sudah kembali seperti hutan alam sehingga penggunaan TPTII perlu dipraktekkan untuk meningkatkan produksi kayu dan meningkatkan cadangan
karbon di hutan Indonesia.
V. DINAMIKA PERUBAHAN PROYEKSI CADANGAN KARBON SISTEM TPTI DAN TPTII
5.1. PENDAHULUAN 5.1.1. Latar Belakang
Sistem TPTI bila dibanding dengan sistem TPTII memiliki kelemahan antara lain areal bekas tebangan tidak terpelihara dan tidak terjaga karena
investasi unit manajemen minim, rawan terhadap perambahan karena vegetasi alami dianggap open access, sulit memeriksa laporan Inventarisasi Tegakan
Tinggal dan hasil pengkayaan di lapangan, tindakan silvikultur dan rekayasa genetik minim, ruang tumbuh bagi tegakan permudaan kurang optimal
sehingga riap rendah dan rotasi tebangan selanjutnya memiliki jangka waktu yang lebih lama atau 35 tahun Suparna, 2007. Dengan demikian sistem TPTII
cocok dikembangkan untuk model pengelolaan kehutanan ke depan. Kajian dinamika potensi biomassa dan karbon pada berbagai sistem
silvikultur dibangun dengan mengunakan pendekatan biometrika. Pendugaan biometrika dibangun dengan memperhatikan tanaman sebagai objek yang akan
diteliti. Berbagai pendekatan dapat dilakukan dalam memproyeksi produktivitas tanaman melalui pendekatan biometrika ini diantaranya dengan
menggunakan sistem etat, riap, kurva pertumbuhan sampai menghitung biomassa dan potensi karbon. Dalam pendekatan biometrika ini pendugaan
dinamika tanaman termasuk dinamika biomassa dan karbon dibangun dengan memperhatikan berbagai dimensi tanaman diantaranya adalah diameter, tinggi
dan umur tanaman. Dalam penelitian ini akan diduga bagaimana proyeksi pertumbuhan tanaman dari sisi biomassa dan karbon pada berbagai sistem
silvikultur dengan memperhatikan berbagai skenario penebangan, yaitu skenario asimptot dan skenario kesetabilan pertumbuhan tanaman.