Skenario Pertama: ada pembinaan namun TPTII tidak diterapkan dalam pengelolaan hutan.

183 ada PMDH tetapi tidak ada TPTII, b tidak ada PMDH dan tidak ada TPTII, dan c ada PMDH terpadu dan TPTII ditingkatkan.

a. Skenario Pertama: ada pembinaan namun TPTII tidak diterapkan dalam pengelolaan hutan.

Pada skenario ini diasumsikan laju pertumbuhan penduduk 4,59thn dan tidak adanya “tanda pembatas” kegiatan ladang di lapangan, maka diasumsikan bahwa jumlah kepala keluarga peladang akan meningkat menjadi 50 dibandingkan jika ada TPTII 35 KK, luas ladang per KK 3,6 ha dan siklus perladangan 5 lima tahun. Pada skenario ini meski ada pembinaan diperkirakan perladangan akan cenderung meningkat karena tidak adanya “pembatas nyata” di lapangan dalam bentuk penanaman tanaman seperti kegiatan TPTII Tabel 41. Hasil analisis menunjukan bahwa untuk proyeksi 25 tahun ke depan, luas lahan untuk perladangan masyarakat diperkirakan 33.309 ha, jika dibandingkan dengan luas APL 25.600 ha sudah melebihi ambang batas sehingga terdapat kekurangan lahan perladangan seluas 7.709 ha, dan secara grafik ditunjukan oleh kurva selisih areal yang semakin menurun dan sudah mulai mencapai angka minus pada tahun 20. Kekurangan lahan perladangan pada areal APL, akan berpotensi besar bagi masyarakat untuk membuka perladangan pada areal tidak efektif lain di sekitar kawasan TPTII, seperti kawasan lindung, areal bekas tebangan dan bekas perambahan 32.000 ha. Sementara jika diasumsikan total luas areal tidak efektif di sekitar kawasan TPTII yang ada saat ini 57.600 ha APL + areal tidak efektif lainnya maka kebutuhan lahan sampai tahun ke 50 mencapai 102.285 ha, artinya terdapat kekurangan lahan perladangan seluas 44.685 ha. Peningkatan areal perladangan mulai melewati ambang batas ketersediaan lahan 57.600 ha pada tahun ke 38 dengan grafik yang menurun dan berada dibawah titik nol 0. Fakta ini tentunya secara langsung berpotensi mengancam keberadaan areal TPTII maupun kawasan Taman Nasional dari kegiatan perladangan. Skenario 184 pendekatan perubahan penggunaan lahan kawasan hutan jika tidak ada TPTII namun ada PMDH sebagaimana dijelaskan diatas dapat dilihat pada Gambar 53 dan Lampiran 29. -100000 -80000 -60000 -40000 -20000 20000 40000 60000 80000 100000 120000 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 Tahun Ke - Jumlah Total KK Jumlah KK Peladang 50 dari Total KK Proyeksi Kebutuhan Lahan Perladangan 50 KK; 3,6 haKK; rotasi 5 tahun ha Areal tidak efektif Ladang, Pemukiman, kawasan lindung, eks tebangan ha Ketersediaan Lahan Untuk LadangMukim APL Selisih areal 57.600 ha - kebutuhan lahan bagi 50 KK peladang Selisih areal 25.600 ha - kebutuhan lahan bagi 50 KK peladang Gambar 53. Proyeksi luas areal perladangan jika ada PMDH namun TPTII tidak diterapkan dalam pengusahaan hutan

b. Skenario Kedua: tidak ada pembinaan maupun kegiatan TPTII.

Dokumen yang terkait

Language Disorder In Schizophrenia Patient: A Case Study Of Five Schizophrenia Paranoid Patients In Simeulue District Hospital

1 32 102

Integration of GIS Model and Forest Management Simulation to Minimize Loss Risk By Illegal Cutting (A Case Study of The Teak Forest in District Forest of Cepu, Central Java)

0 16 120

Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

0 60 209

The potency of Intensive Sylviculture System (TPTII) to support reduced emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD) (a case study in concession of PT.Sari Bumi Kusuma in Central Kalimantan)

0 22 597

Growth of plantation and residual trees on the intensified indonesian selective cutting and planting. Case study in PT Gunung Meranti Forest Concession Area, Central Kalimantan Province

0 21 394

Deforestation And Forest Degradation In Lombok Island, Indonesia: Causes And Consequences

0 2 95

IMPLEMENTASI PERATURAN HUKUM TENTANG REDUCNG EMISSIONS FROM DEFORESTATION AND FOREST DEGRADATION (REDD) DI INDONESIA

0 3 87

REDD+ and the Agricultural Drives of Deforestation Keyfindings from Three Studies in Brazil, Ghana and Indonesia

0 0 27

Methodology Design Document for Reducing Emissions from Deforestation and Degradation of Undrained Peat Swamp Forests in Central Kalimantan, Indonesia

0 0 286

Reducing Emission from Deforestation and Degradation Plus (REDD+)

0 0 42