71
Tabel 18. Uji t Student Persen Karbon Kg Berdasarkan Dimensi Tanaman Aspek yang diuji
T student T table
α = 1 Batang – akar
7,972 2,576
Batang – daun 7,976
Batang – cabang 8,435
Akar – daun 6,070
Akar – cabang 9,794
Daun – cabang 7,883
Sangat Nyata
4.3.7. Potensi Karbon Pada Areal TPTII Perhektar
Potensi karbon hutan dengan sistem TPTII dihitung berdasarkan penjumlahan pool jalur tanam meranti; jalur antara pohon diameter 10 cm,
lihat Lampiran 3; pancang diameter 2 – 10 cm, lihat Lampiran 4; dan semai atau tumbuhan bawah, lihat Lampiran 5; serasah lihat Lampiran 6; kayu mati
lihat Lampiran 7. Pada tahun 1 – 10 sumbangan potensi karbon terbanyak adalah jalur antara, kayu mati dan serasah. Jalur tanam meranti setiap tahun
semakin besar dan lebih besar dari potensi karbon serasah pada tahun ke-12. Pada tahun berikutnya potensi karbon pada jalur tanam meranti menjadi makin
signifikan dalam menyumbang potensi karbon pada areal TPTII Tabel 19.
Tabel 19. Potensi Karbon pada Areal TPTII di PT. SBK Nanga Nuak
Tahun Ton Cha
Jalur Tanam Meranti Kayu Mati
Jalur Antara
Serasah Total
1 0,13
27,35 48,01
4,35 79,83
2 0,17
27,76 49,05
4,64 81,61
3 0,39
28,25 50,20
5,28 84,12
4 1,37
28,79 51,34
5,69 87,18
5 2,37
29,09 51,99
8,85 92,30
6 3,20
29,58 54,42
6,21 93,40
7 4,38
32,42 55,21
5,91 97,92
8 8,20
29,03 56,78
5,84 99,85
9 10,99
29,03 58,34
5,84 104,20
10 14,30
29,03 59,99
5,84 109,16
12 22,90
29,03 63,55
5,84 121,33
15 40,50
29,03 69,57
5,84 144,94
20 73,73
29,03 81,38
5,84 189,99
72
Fluks CO
2
dari produk kayu yang membusuk dan dipanen juga dapat mempercepat proses respirasi CO
2
. Hasil tersebut jika digabungkan dengan proses oksidasi dari pembakaran serasah dapat memberikan hasil yang lebih
besar dibandingkan dengan fluks karbon akibat fotosintesis Leggood, 1995. Pada dasarnya fluks CO
2
di atmosfir akan setara dengan potensi karbon yang ada di biomassa dan di tanah hutan. Perubahan penggunaan lahan akan
menghasilkan emisi dan pengkelatan CO
2
melalui 1 perubahan di hutan dan stock biomassa kayu, 2 konversi hutan, dan 3 pembersihan lahan dari
tumbuhan Harmon, 2001.
4.3.8. Model Pendugaan Potensi Karbon
Model pendugaan potensi karbon meranti dapat dibangun melalui model hubungan antara potensi karbon meranti dengan diameter melalui dua
pendekatan, yaitu 1 pendekatan kurva pertumbuhan dan 2 pendekatan rumus terbaik. Rumus pendugaan potensi karbon meranti dapat dilihat pada
Tabel 20.
Tabel 20. Rumus Pendugaan Karbon Meranti pada Sistem TPTII di PT. SBK
Nanga Nuak Bagian Tumbuhan
Model Pendugaan Karbon Allometrik
R
2
Batang K =
ρ 0,065 D
2,693
k 95,97
Akar K =
ρ 0,102 D
2,075
k 90,51
DaunRanting K =
ρ 0,382 D
1,54
k 96,13
Cabang K =
ρ 0,023 D
2,43
k 96,84
Total K =
ρ0,18 D
2,50
k 95,99
Dimana : K = dugaan potensi karbon
ρ Batang = 0,64 Persen Karbon Bantang k =
56,45 ρ Akar
= 0,79 Persen Karbon Akar k
= 53,69
ρ Cabang = 0,63 Persen Karbon Cabang k =
53,48 ρ Daun
= 0,50 Persen Karbon Daun k
= 55,42
ρ total = 0,64
Persen Karbon Total k =
54,76
73
4.3.9. Root – Shoot Ratio