101
business as usual berperan sebagai salah salah satu penyebab terjadinya degradasi hutan.
6.2. METODE PENELITIAN 6.2.1. Tempat dan Waktu
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di areal HPH PT. SBK Nanga Nuak Provinsi Kalimantan Tengah yang menerapkan Sistem Silvikultur
Intensif TPTII pada bulan Maret 2007 – April 2008.
6.2.2. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan untuk menduga nilai ekonomi karbon tegakan meranti pada sistem silvikulur intensif adalah: keseluruhan data biaya
pengelolaan hutan tegakan meranti, harga karbon, jumlah kandungan karbon tegakan meranti per daur dari hasil pendugaan karbon.
6.2.3. Unit Contoh
Plot contoh untuk pendugaan nilai ekonomi karbon adalah sama seperti dalam pendugaan biomassa dan karbon. Satu plot contoh untuk seribu hektar
penanamantahun. Pengambilan satu plot contoh dalam seribu hektar berdasarkan kondisi biofisik lahan yang relatif sama. Jumlah plot contoh yang
dibuat sebanyak 22 plot contoh Tabel 4. 6.2.4. Metode Pendugaan Nilai Ekonomi Manfaat Sistem TPTII
Pendugaan nilai ekonomi manfaat tegakan meranti yang dikelola dengan TPTII di PT. Sari Bumi Kusuma ditujukan untuk menilai manfaat
ekonomi karbon, dengan menggunakan baseline TPTII pada perusahaan lain di Kalimantan. Menurut Sathaye, et.al 2001 penggunaan baseline dan
102
mitigasi lahan dalam menduga potensi penyerapan karbon memungkinkan untuk mengestimasi manfaat moneter per ton C.
Selain pendugaan nilai manfaat ekonomi karbon indirect use value juga dilakukan penilaian manfaat kayu tegakan meranti direct
value dari areal TPTII di PT. SBK, sebagai dasar pembanding untuk melihat manfaat ekonomi tegakan meranti selain penilain manfaat ekonomi
karbon. Untuk mengetahui seberapa nilai manfaat ekonomi TPTII ke dalam
skema perdangan dalam penelian ini digunakan baseline TPTI yang merupakan sistem pengusahaan hutan yang selama ini telah dilakukan.
Penentuan sebagai baseline atas pertimbangan bahwa TPTI selama ini dilakukan hanya sebatas business as usual, tanpa adanya kewajiban untuk
menanm dalam jalur tanam sebagaimana yang dipersyaratkan dalam TPTII. Implikasi TPTI sebagai business as usual berperan sebagai salah salah satu
penyebab terjadinya degradasi hutan. Upaya mengendalikan laju degradasi hutan dan mencegah peningkatan emisi karbon dan fungsi sumberdaya
hutan lain tetap dapat dipertahakan termasuk fungsi ekonomi dalam jangka panjang,
Dalam penelitian ini perhitungan manfaat ekonomi di areal TPTII akan dianalisis dengan menggunakan tiga 3 alternatif, yaitu:
1 Perhitungan nilai ekonomi manfaat karbon di areal TPTII dengan
menggunakan baseline TPTI alternatif-1, tanpa penebangan 2
Perhitungan nilai ekonomi di areal TPTII jika ada penebangan pada jalur tanam alternatif-2
3 Perhitungan nilai ekonomi di areal TPTII jika ada penebangan pada
jalur tanam dan tebang pilih pada jalur antara alternatif-3.
103
6.2.4.1. Nilai Manfaat Ekonomi Karbon di Areal TPTII Alternatif Tanpa Penebangan
a. Penerimaan Manfaat Ekonomi Karbon