23
tidaknya  bibit  alam  yang  tersedia  pada  areal  bekas  tebangan  tersebut.    Lebar jalur  tanam  secara  bertahap  akan  diperlebar  sesuai  dengan  perkembangan
tanaman  mulai  dari  Tahun  I  sampai  dengan  Tahun  V  dengan  maksimal  lebar jalur  tanam  adalah  10  meter.    Adapun  model  jalur  tanam  TPTJ  ditunjukkan
pada Gambar 5.
Gambar 5. Teknis Penerapan Sistem TPTJ di HPH PT Sari Bumi Kusuma
3.3.  Kondisi Fisik Lokasi
Kondisi kelerengan  sebagian besar berada pada kelas lereng landai 8- 15  sampai  curam  25-40.    Untuk  kelompok  hutan  yang  terletak  di  atas
ketinggian 500 meter di atas  permukaan laut,  kondisi lahannya bergelombang berat  dan  berlereng  terjal,  sedangkan  untuk  areal  di  bawah  500  m  di  atas
permukaan laut umumnya bergelombang ringan sampai sedang. Berdasarkan  peta  Geologi  Kalimantan  Tengah  skala  1:1.000.000,
formasi geologi yang mendominasi areal HPH PT.  Sari Bumi Kusuma adalah lonalit,  granodiorit, granit, sedikit diorit kuarsa, diorit dan garbo.   Jenis  tanah
pada areal HPH berdasarkan peta Tanah Kalimantan Tengah skala 1:1.000.000 dari  Pusat  Penelitian Tanah dan  Agroklimat  tahun 1983 terdiri  atas  Kambisol
24
Distrik, Podsolik Kandik dan Oksisol Haplik yang menurut terminologi dalam SK Mentan No. 8371980 seluruhnya adalah Podsolik.
3.4.  Kondisi Vegetasi
Tipe  hutan  pada  areal  kerja  HPHTI  PT.  Sari  Bumi  Kusuma  termasuk tipe Hutan Hujan Tropika Basah dataran rendah.  Jenis vegetasi tingkat pohon
di  hutan  primer  didominasi  oleh  Kamper  Hopea  mengarawan,  Ubah Eugenia  sp,  Meranti  merah  Shorea  leprosula  dan  Medang  Litsea  firma,
sedangkan  jenis-jenis  dominan  di  areal  bekas  tebangan  TPTI  adalah  Meranti merah  Shorea  leprosula,  Medang  Litsea  firma,  Ubah  Eugenia  sp.,
Kelampai  Elaterospermum  tapos  dan  Menjalin  Xanthophyllum  excelsum. Jenis-jenis seperti Ubah Eugenia sp., Medang Litsea firma, Meranti merah
Shorea leprosula merupakan jenis dominan di areal TPTJ Gambar 6.
Gambar 6. Kondisi Vegetasi  TPTJ di HPH PT Sari Bumi Kusuma
Berdasarkan  hasil  risalah  hutan  Blok  RKT  2004  pada  areal  hutan primer  Unit  S.  Seruyan,  untuk  tegakan  dengan  kelas  diameter  20-29  cm
sebanyak  8,83  pohonha  dengan  volume  3.56  m
3
ha,  sedangkan  untuk  kelas diameter   60  cm    adalah  13,22  pohonha  dengan  volume  100.76  m
3
ha. Kondisi tegakan pada areal bekas tebangan dari hasil risalah hutan Blok URKT
25
tahun  2004  adalah  untuk  tegakan  dengan  kelas  diameter  20-29  cm  sebanyak 2,76  pohonha  dengan  volume  1,13  m
3
ha,  sedangkan pada  kelas  diameter 60 cm up adalah sebanyak 8,09 pohonha dengan volume 70.05 m
3
ha.
3.5.  Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Setempat 3.5.1. Demografi