Asas kepentingan umum Asas Hukum Internasional

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional 179 8. Sumber Hukum Internasional Membahas mengenai sumber hukum pada umumnya dan sumber hukum internasional pada khususnya, maka lebih dahulu kita memahami arti kata “sumber” tersebut. Selanjutnya, barulah kita mengkaitkannya dengan kata “hukum” dan secara lebih khusus lagi dengan “hukum internasional” Dalam bahasa Indonesia, kata sumber berarti asal, asal-usul ataupun asal mula. Kalau kita renungkan secara mendalam perkataan sumber mengandung arti luas, yaitu: a. Sumber diartikan sebagai awal mula atau kemunculan yang pertama kali, jadi sebelumnya tidak ada atau tidak pernah terwujud. b. Sumber diartikan sebagai suatu proses yang berkesinambungan berupa rangkaian peristiwa ataupun fakta. c. Sumber diartikan sebagai bentuk atau wujud yang tampak atau yang menimbulkan benda, fakta, atau peristiwa tersebut. Berdasarkan uraian di atas, jika dihubungkan dengan hukum internasional, maka sumber hukum internasional dapat diartikan sebagai: a. Dasar kekuatan mengikatnya hukum internasional b. Metode penciptaan hukum internasional c. Tempat ditemukannya ketentuan-ketentuan hukum internasional yang dapat diterapkan pada suatu persoalan konkret. Dalam merumuskan sumber-sumber hukum internasional, harus dikaji terlebih dahulu mengenai pengertian sumber-sumber hukum dalam arti material dan dalam arti formal.

a. Arti material

Hukum internasional berbeda dengan tata hukum nasional, karena tidak memiliki lembaga yang dapat disamakan dengan hukum. Masyarakat internasional bukanlah suatu negara dunia yang memiliki suatu badan kekuasaan atau pemerintahan seperti suatu negara. Pelaksanaan hukum internasional tidak dapat dipaksakan seperti hukum nasional. Meskipun demikian kaidah hukum internasional juga ditaati sebagian besar negara anggota masyarakat internasional. 2. Teori monisme Menurut teori monisme, hukum internasional dan hukum nasional itu merupakan bagian yang saling berkaitan dari satu sistem hukum pada umumnya. Berdasarkan teori monisme dengan primat hukum internasional, hukum nasional herarkinya lebih rendah dibanding dengan hukum internasional. Hukum nasional tunduk pada hukum internasional dalam arti hukum nasional harus sesuai dengan hukum internasional. Namun ada pula monisme yang menganggap hukum nasional sejajar dengan hukum internasional. Keduanya harus sesuai dengan kaidah dan nilai-nilai suatu sistim hukum pada umumnya. Sumber: id.wikipedia.org 180 PKn SMAMA Kelas XI 1 Aliran naturalis Aliran naturalis berdasarkan pada hak asasi atau hak alamiah. Aliran ini berpendapat bahwa kekuatan mengikat hukum internasional didasarkan pada hukum alam yang berasal dari Tuhan. Hukum alam dianggap lebih tinggi daripada hukum nasional. 2 Aliran positivisme Aliran positivisme mendasarkan berlakunya hukum internasional pada persetujuan bersama dari negara-negara ditambah dengan asas yang dianut mahzab Wina.

b. Arti formal

Sumber hukum dalam arti formal artinya adalah sumber dari mana didapatkan atau ditemukan ketentuan hukum internasional. Sumber hukum internasional dalam arti formal merupakan sumber hukum utama yang memiliki otoritas tertinggi dan otentik. Sumber hukum utama dapat dipergunakan Mahkamah Internasional dalam memutuskan sengketa internasional. Adanya masyarakat internasional ditunjukkan adanya hubungan yang terdapat antara anggota masyarakat internasional. Hubungan antarmasyarakat internasional mengakibatkan timbulnya kepentingan untuk memelihara dan mengatur hubungan bersama merupakan suatu kepentingan bersama. Menurut pendapat Anda, sejauh mana peran hukum internasional dalam menciptakan keteraturan dalam hubungan masyarakat internasional? Jelaskan pendapat Anda Aktivitas Mandiri Sumber hukum internasional yang tercantum dalam Piagam Mahkamah Internasional Pasal 38 adalah perjanjian internasional atau traktat, kebiasaan internasional, keputusan pengadilan, doktrin atau pendapat para sarjana, dan keputusan-keputusan atau resolusi organisasi internasional. 1 Perjanjian internasional atau traktat Perjanjian internasional adalah persetujuan antarsubjek hukum internasional, terutama negara yang diatur dengan hukum internasional. Dengan demikian perjanjian internasional juga dapat didefi nisikan sebagai konsensus internasional yang diekspresikan melalui instrumen-instrumen berupa perjanjian tertulis maupun tidak tertulis. a Perjanjian internasional tertulis adalah setiap perjanjian internasional yang dituangkan dalam bentuk tertulis. Contohnya antara lain: konvensi, protokol, persetujuan, penetapan, statuta, dan deklarasi. b Perjanjian tidak tertulis diartikan sebagai setiap perjanjian internasional yang tidak tertulis dan berupa ucapan lisan, tindakan tertentu dari negara atau subjek hukum internasional lainnya.