Meningkatkan pemahaman perlunya kebebasan pers Menciptakan perangkat hukum yang memadai dan berkeadilan sosial

57 Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani

f. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan

Pendidikan menjadi jalan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Untuk itu, perlu diciptakan sistem pendidikan yang baik. Sistem pendidikan yang baik, menekankan pada aspek kearifan budaya dan nilai-nilai lokal sebagai pijakan berbangsa. Identitas kebangsaan hanya bertahan jika sosialisasi nilai-nilai kebangsaan yang mengacu pada nilai-nilai kultural bangsa dilakukan melalui lembaga pendidikan. Makin baik sistem pendidikan, makin banyak pula tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Makin tinggi kualitas sumber daya manusia, makin mudah pula penerapan prinsip-prinsip masyarakat madani.

g. Menanamkan sikap mencintai dan menghargai budaya bangsa

Bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Keanekaragaman budaya tersebut menciptakan pula keanekaragaman pemikiran, pola-pola perilaku, dan tradisi. Kesemuanya memiliki hak yang sama untuk tumbuh, berkembang, dan dilestarikan. Untuk itulah, bangsa Indonesia perlu menghayati dan mengamalkan semangat kebhinnekatunggalikaan. Perbedaaan yang dimiliki setiap suku bangsa merupakan identitas bangsa Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan budaya daerah akan memberikan sumbangan bagi perkembangan rasa kesatuan bangsa Indonesia. Pluralisme bukan menjadi sumber perpecahan, tetapi menjadi kebanggaan sebagai identitas bangsa Indonesia yang kuat dan benar. Bila bangsa Indonesia dapat menghargai pluralisme, berarti salah satu syarat menjadi masyarakat madani telah terpenuhi. Masyarakat plural merupakan ciri masyarakat madani. Sumber: blogdetik.com Gambar 2.11 Makin tinggi kualitas sumber daya manusia, makin mudah pula penerapan prinsip-prinsip masyarakat madani. 58 PKn SMAMA Kelas XI Pemetaan Civil Society Pemetaan tentang civil society pernah dilakukan oleh Michael W. Foley dan Bob Edwards yang menghasilkan Civil Society I dan Civil Society II. Namun dalam perkembangannya, terdapat analisis yang mencakup dari kedua aspek Civil Society I dan II, hingga menghasilkan kombinasi atau tipe Civil Society III. 1. Dalam wacana Civil Society I lebih menekankan aspek horizontal dan biasanya dekat dengan aspek budaya. 2. Wacana dalam Civil Society II memfokuskan pada aspek vertikal dengan mengutamakan otonomi masyarakat terhadap negara dan erat dengan aspek politik. 3. Pembahasan Civil Society III merupakan upaya untuk mempertemukan Civil Society I dan Civil Society II. Sumber: www.politikkita.co Info Khusus

5. Kendala dalam Mewujudkan Masyarakat Madani di Indonesia

Terciptanya masyarakat madani, menjadi cita-cita ideal setiap bangsa. Namun tentunya, cita-cita tersebut perlu diwujudkan dengan usaha keras. Diperlukan juga daya tahan yang tinggi untuk mengatasi berbagai kendala, baik kendala yang berkaitan dengan struktur sosial, maupun kendala yang berkai tan dengan keadaan masyarakat. Berbagai permasalahan bangsa juga menjadi kendala dalam mewujudkan terciptanya masyarakat madani. Beberapa kendala yang dihadapi dalam mewujudkan masyarakat madani antara lain: a. terjadinya krisis perekonomian, b. masih kuatnya perilaku korupsi, c. ancaman disintegrasi bangsa, d. belum maksimalnya kualitas sumber daya manusia, e. belum tertanamnya jiwa kemandirian bangsa Indonesia, f. kurangnya kesadaran pada hukum yang berlaku, g. rendahnya tingkat kesukarelaan dan keswasembadaan pada setiap warga negara, h. kurangnya perangkat hukum, i. rendahnya kesadaran hukum. Berbagai kendala tersebut perlu diatasi oleh seluruh bangsa Indonesia. Usaha untuk mewujudkan terciptanya masyarakat madani menjadi tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia. Untuk itulah, cara untuk menanggulangi kendala juga harus dipikirkan bersama. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama mencari jalan keluar untuk mengatasi kendala. Pemerintah dan masyarakat juga harus bersama-sama melaksanakan cara-cara tersebut secara konsekuen.