Fungsi Perwakilan Diplomatik Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 11 Suyatmi Henny Hendrastuti 2011

Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional 139 d. Memberikan keterangan tentang kondisi dan perkembangan negara penerima, sesuai dengan undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah negara pengirim. e. Memelihara hubungan persahabatan antara kedua negara.

3. Tingkatan Perwakilan Diplomatik

Seseorang yang diberi tugas sebagai perwakilan diplomatik suatu negara biasanya disebut seorang diplomat. Perwakilan diplomatik mempunyai tingkatan-tingkatan sebagai berikut:

a. Duta besar ambassador

Duta besar adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa. Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh merupakan seorang diplomat yang mempunyai kewajiban sebagai berikut: 1 mengatur pelaksanaan tugas-tugas pokok perwakilan, 2 melaksanakan petunjuk, perintah, dan kebijaksanaan yang ditetapkan pemerintah, 3 memberikan laporan, pertimbangan, saran, dan pendapat baik diminta atau tidak diminta mengenai segala hal yang berhubungan dengan tugas-tugas pokok kepada menteri luar negeri, 4 melakukan pembinaan semua staf agar tercapai kesempurnaan tugas masing-masing. Duta besar luar biasa dan berkuasa penuh merupakan seorang diplomat yang mempunyai wewenang sebagai berikut: 1 menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan perwakilan diplomatik, 2 mengeluarkan peraturan yang diperlukan dalam penyelenggaraan dan penyempurnaan kegiatan perwakilan, 3 melakukan tindakan-tindakan otorisasi, yaitu berwenang mengatur penggunaan anggaran.

b. Duta Ggerzant

Duta adalah wakil diplomatik yang pangkatnya lebih rendah dari duta besar. Dalam menyelesaikan segala persoalan kedua negara, duta diharuskan berkonsultasi dengan pemerintahnya.

c. Menteri residen

Menteri residen adalah perwakilan diplomatik yang dianggap bukan wakil pribadi kepala negara dan hanya mengurus urusan negara. Menteri residen tidak berhak mengadakan pertemuan dengan kepala negara dimana dia bertugas. Gambar 4.7 Duta besar adalah tingkat tertinggi dalam perwakilan diplomatik yang mempunyai kekuasaan penuh dan luar biasa. Sumber: www.mediaindonesia.com Dalam rangka memperjuangkan dan mempertahankan kepentingan nasional, termasuk perlindungan kepada warga negara Indonesia di luar negeri diperlukan upaya yang mencakup kegiatan politik dan hubungan luar negeri yang berlandaskan ketentuan-ketentuan yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari falsafah Pancasila, pembukaan, dan batang tubuh UUD 1945. Berikan contoh-contoh sikap yang sesuai dengan pernyataan di atas Aktivitas Mandiri 140 PKn SMAMA Kelas XI

d. Kuasa usaha charge d’ affair

Kuasa usaha adalah perwakilan tingkat rendah yang ditunjuk oleh menteri luar negeri dari pegawai negeri lainnya. Kepala usaha dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1 Kepala usaha tetap yang menjabat sebagai kepala dari suatu perwakilan. 2 Kepala usaha sementara yang melaksanakan pekerjaaan dari kepala perwakilan ketika pejabat ini belum atau tidak ada di tempat.

e. Atase

Atase adalah pejabat pembantu dari Duta Besar. Atase terdiri atas dua bagian, yaitu: 1 Atase pertahanan Atase dijabat oleh seorang perwira militer yang diperbantukan departemen luar negeri di suatu kedutaan besar. Atasde militer bertugas memberikan nasihat di bidang militer dan pertahanan keamanan kepada duta besar berkuasa penuh. 2 Atase teknis Atase ini dijabat oleh sorang pegawai negeri yang tidak berasal dari departemen luar negeri dan ditempatkan di salah satu kedutaan besar. Atase ini berkuasa penuh dalam menjalankan tugas-tugas teknis sesuai dengan tugas dari departemennya sendiri. Potret Nusantara Anggaran KBRI Baru Bisa Tangani 3 WNI KOMPAS, Imam Prihadiyoko Senin, 23 Agustus 2010 | 16:45 WIB JAKARTA, KOMPAS.- Anggaran Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada tahun ini, baru mampu membantu 3 orang warga negara Indonesia yang sedang menghadapi ancaman hukuman mati di Malaysia. Hal ini diungkapkan Wakil Duta Besar Indonesia di Malaysia Tatang Razak ketika dihubungi dari Jakarta melalui pesan layanan singkat, Senin 2382010. Tatang mengakui, WNI yang ditahan terlibat kasus narkoba hampir 400 orang, tapi ancamannya beragam. Yang terancam hukuman matipun masih harus lewat proses hukum dan belum tentu putusan fi nalnya hukuman mati. “Kita juga terus mengupdate dan menangani kasus ini dengan serius. KBRI pernah mengajukan anggaran untuk pendampingan hukum kepada 177 orang yang terancam hukuman mati, tapi belum bisa dipenuhi,” ujarnya. Menurutnya, informasi tentang ke dua orang asal Aceh yang saat ini jadi pemberitaan media telah disampaikan KBRI Kuala Lumpur ke Jakarta via brafaks no: BB-631KLVII10 tanggal 30 Juli 2010. Yaitu, Bustaman bin