Openheimer-Lauterpacht Pengertian Perjanjian Internasional

Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional 133 Dari beberapa pengertian tersebut dapat diketahui peranan perjanjian internasional mempunyai dalam masyarakat internasional. Peranan tersebut, yaitu: a. merupakan perjanjian antarbangsaantarnegara atau antarsubjek hukum lainnya yang bertujuan untuk menimbulkan akibat hukum tertentu, b. merupakan tatanan norma pokok dalam mengatur hubungan antarbangsaantarnegara dalam masyarakat internasional. c. menjamin kepastian hukum dalam rangka mengatur persoalan bersama yang timbul dalam masyarakat internasional, d. mengatur kerja sama antarbangsaantarnegara di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, tapal batas wilayah dua negara, kesehatan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan sebagainya, e. dapat berbentuk perjanjian bilateral maupun multilateral, tergantung pada permasalahannya atau jenis perjanjian.

2. Penggolongan Perjanjian Internasional

Penggolongan perjanjian internasional dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain:

a. Menurut subjeknya

Menurut subjeknya, perjanjian internasional dibedakan menjadi 2, yaitu perjanjian bilateral dan perjanjian multilateral. 1 Perjanjian bilateral, adalah suatu bentuk perjanjian yang dibuat atau diadakan oleh dua negara. 2 Perjanjian multilateral, adalah suatu bentuk perjanjian yang diadakan oleh lebih dari dua negara.

b. Menurut fungsinya

Menurut fungsinya, perjanjian internasional dikelompokkan menjadi 2, yaitu perjanjian yang membentuk hukum dan perjanjian yang bersifat khusus. 1 Perjanjian yang membentuk hukum law making treaties, yaitu suatu perjanjian yang meletakkan kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat internasional secara keseluruhan. 2 Perjanjian yang bersifat khusus treaty contract, yaitu perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian saja.

c. Menurut prosesnya

Menurut prosesnya, terdapat 2 macam perjanjian internasional, yaitu perjanjian yang bersifat penting dan perjanjian yang bersifat sederhana. 1 Perjanjian yang bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, dan ratifi kasi. 2 Perjanjian yang bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahapan, yaitu perundingan dan penandatanganan. Gambar 4.5 Perjanjian yang bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, dan ratifi kasi. Sumber: www.indonesianembassy-china.org