Peranan Perwakilan Diplomatik Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 11 Suyatmi Henny Hendrastuti 2011

Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional 143 Dalam melaksanakan tugasnya, diplomat dapat berfungsi sebagai lambang nasional negaranya di luar negeri dan mewakili kepala negaranya di negara penerima. Selain itu, diplomat dapat berfungsi sebagai perwakilan yuridis yang resmi dari pemerintah negaranya. Contohnya, seorang diplomat dapat menandatangani perjanjian, meratifi kasi dokumen, mengumumkan pernyataan, dan lain-lain. Diplomat juga dapat berfungsi sebagai perwakilan politik. Dalam melaksanakan fungsi sedemikian, diplomat menjadi alat penghubung timbal balik antara kepentingan negaranya dengan kepentingan negara penerimanya. Berdasar uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa terciptanya kerja sama dengan negara lain sangat bergantung dari pembinaan hubungan melalui perwakilan diplomatik. Makin erat hubungan diplomatik antara satu negara dengan negara lain, makin erat pula kerja sama yang dijalin. Berkaitan dengan hal tersebut maka sudah menjadi kewajiban kita untuk senantiasa mendukung setiap usaha pemerintah dalam membina hubungan baik dan kerja sama dengan negara lain. Perwujudan dukungan tersebut dapat dilakukan melalui: a. menjaga nama baik negara kita bila kita berada di negara orang lain, b. menghargai negara lain yang datang ke negara kita asalkan dengan niat baik, c. bersikap bersahabat terhadap bangsa lain yang ingin bekerja sama dengan bangsa kita, dan lain sebagainya. Ada 3 tiga teori dalam hukum internasional berkaitan dengan diberikannya hak-hak istimewa dan kekebalan diplomatik kepada pejabat-pejabat diplomatik. Ketiga teori tersebut, yaitu:

1. Teori Exterritoriality Teori Eksteritorialitas

Menurut teori ini seorang wakil diplomatik karena dianggap tidak berada di wilayah negara penerima, tapi berada di wilayah negara pengirim, meskipun pada kenyataannya berada di wilayah negara penerima. Oleh karena itu, ia tidak tunduk pada hukum negara penerima, tidak dapat dikuasai oleh hukum negara penerima, dan tidak takluk pada segala peraturan negara penerima. Menurut teori ini, seorang pejabat diplomatik tersebut adalah dikuasai oleh hukum dari negara pengirim. Teori exterritoriality ini dianggap tidak sesuai dengan praktik kebiasaan pemberian hak istimewa dan kekebalan diplomatik dalam pergaulan antarnegara. Maka dari itu, teori exterritoriality dalam bentuk asalnya ini sudah tidak dapat dipertahankan lagi.

2. Teori Diplomat sebagai Wakil Negara Berdaulat atau Wakil Kepala Negara Representative Character

Menurut teori ini hak-hak kekebalan dan istimewa yang didapatkan oleh perwakilan diplomatik suatu negara yaitu karena ia mewakilli negaranya atau kepala negaranya di luar negeri. Sir Gerald Fitzmaurice mengatakan Info Khusus 144 PKn SMAMA Kelas XI bahwa, seorang wakil diplomatik sebagai wakil negara berdaulat, memperlihatkan ketidaksetiaan kepada negara tempat ia diakreditir dan dengan demikian ia tidak tunduk kepada hukum dan jurisdiksi negara penerima.

3. Teori Kebutuhan Fungsional Functional Necessity

Menurut teori ini, dasar pemberian hak-hak kekebalan dan istimewa kepada perwakilan diplomatik adalah karena seorang perwakilan diplomatik harus diberikan kesempatan seluas-luasnya untuk melakukan tugasnya dengan sempurna, dan segala sesuatu yang dapat memengaruhi secara buruk haruslah dicegah. Teori kebutuhan fungsional ini merupakan dasar hukum yang paling banyak dianut dalam pemberian hak-hak istimewa dan kekebalan diplomatik. Sumber: www.sigitfahrudin.co.cc Organisasi internasional merupakan organisasi yang bersifat tetap dan dibentuk atas dasar perjanjian internasional. Perjanjian tersebut memuat tujuan struktur dan tata kerja organisasi. Organisasi internasional merupakan wadah bagi negara-negara untuk melakukan hubungan internasional dalam menyelesaikan masalah negara-negara yang bersangkutan. Organisasi internasional mempunyai peranan penting dalam rangka mencapai tujuan bersama. Organisasi internasional ada bermacam-macam, baik dalam lingkup regional maupun internasional.

1. ASEAN Association of South East Asian Nations

ASEAN merupakan suatu organisasi regional di kawasan Asia Tenggara. ASEAN dibentuk pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. Lahirnya ASEAN yang dipelopori oleh 5 negara, yaitu: a. Indonesia, diwakili oleh Adam Malik b. Singapura, diwakili oleh S. Rajaratman c. Malaysia, diwakili oleh Tun Abdul Razak d. Filipina, diwakili oleh Narsisco Ramos e. Thailand, diwakili Thanat Khoman. Kelima wakil negara-negara mengadakan pertemuan di Pantai Bangasem, Thailand. Pertemuan tersebut melahirkan Deklarasi Bangkok sebagai dasar pendirian ASEAN. Keanggotaan ASEAN terus bertambah, Brunai Darussalam, Myanmar, Laos, dan Vietnam. Akan tetapi ada beberapa negara yang belum tergabung dalam ASEAN karena keanggotaannya bersifat sukarela. D Peranan Organisasi Internasional dalam meningkatkan Hubungan Internasional