Sarana informal Sarana Hubungan Internasional

Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional 131 Bangsa-bangsa di dunia sudah lama melaksanakan hubungan dengan bangsa lain. Ketentuan atas hubungan yang dapat mengikat dua atau beberapa pihak telah dibuat. Aturan- aturan tersebut harus ditaati oleh pihak yang mengadakan hubunganperjanjian. Ketentuan ini dinamakan Pacta Sunt Servanda. Perjanjian internasional menjadi hukum terpenting bagi hukum internasional positif karena lebih menjamin kepastian hukum. Di dalam perjanjian internasional, diatur juga hal-hal yang menyangkut hak dan kewajiban antara subjek-subjek hukum internasional. Menurut Pasal 38 Ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional, perjanjian internasional merupakan sumber utama dari sumber-sumber hukum Internasional lainnya. Aliran idealisme dalam melakukan hubungan internasional mempunyai pandangan-pandangan sebagai berikut: 1. Setiap bangsa memiliki kepentingan yang sama terhadap perdamaian dunia. 2. Setiap bangsa yang mengganggu perdamaian dunia, berarti bangsa tersebut telah bertingkah laku tidak rasional dan tidak bermoral. 3. Realitas manusia akan semakin kompleks. Begitu juga dengan kualitas manusia akan semakin baik. 4. Perdamaian merupakan suatu proses yang tidak dapat dihalangi realisasinya oleh kekuatan apapun. 5. Perdamaian merupakan hal multak dalam hubungan internasional. Sumber: one.indoskripsi.com Menurut pendapat Anda, sesuaikah pendapat aliran idealisme tersebut dengan pelaksanaan hubungan internasional yang dilaksanakan pemerintah Indonesia? Diskusikan bersama kelompok Anda Arena Diskusi Gambar 4.4 Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama. Sumber: l.yimg.com B Pengertian Perjanjian Internasional dan Tahap-Tahap Perjanjian Internasional Kedudukan perjanjian internasional dianggap sangat penting karena ada beberapa alasan yang perlu dipahami, yaitu: 1. perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum, sebab perjanjian internasional diadakan secara tertulis. 2. perjanjian internasional mengatur masalah- masalah kepentingan bersama, di antara para subjek hukum internasional. Dari dua alasan tersebut dapat diketahui bahwa perjanjian internasional mengikat secara erat pihak-pihak yang terlibat. 132 PKn SMAMA Kelas XI

1. Pengertian Perjanjian Internasional

Ada beragam pengertian perjanjian internasional menurut beberapa ahli, antara lain:

a. Openheimer-Lauterpacht

Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakannya.

b. G. Schwarzemberger

Perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antara subjek dan hukum internasional yang menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum internasional.

c. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H.

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu yang bertujuan untuk menciptakan akibat- akibat hukum tertentu.

d. Konferensi Wina tahun 1969

Perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. Tokoh Mochtar Kusumaatmadja Mochtar Kusumaatmadja lahir di Jakarta, 17 April 1929. Beliau adalah seorang akademisi dan diplomat Indonesia. Mochtar Kusumaatmadja pernah menjabat sebagai Menteri Kehakiman dari tahun 1974 sampai 1978 dan Menteri Luar Negeri dari tahun 1978 sampai 1988. Selain itu ia adalah guru besar di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung. Defi nisinya yang menyatakan bahwa “Hukum adalah keseluruhan asas- asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan masyarakat, termasuk di dalamnya lembaga dan proses untuk mewujudkan hukum itu ke dalam kenyataan”, dianggap paling relevan dalam menginterpretasikan hukum pada saat ini. Doktrin ini menjadi mahzab yang dianut di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran hingga saat ini. Pria yang memulai karier diplomasi pada usia 29 tahun ini dikenal piawai dalam mencairkan suasana dalam suatu perundingan yang amat serius bahkan sering menegangkan. Dia cepat berpikir dan melontarkan kelakar untuk mencairkan suasana. Diplomat penggemar olahraga catur dan berkemampuan berpikir cepat namun lugas ini, memang suka berkelakar. Wakil Indonesia pada Sidang PBB mengenai Hukum Laut, Jenewa dan New York, ini berperan banyak dalam konsep Wawasan Nusantara, terutama dalam menetapkan batas laut teritorial, batas darat, dan batas landas kontinen Indonesia. Alumni S1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia 1955, ini berperan banyak dalam perundingan internasional, terutama dengan negara- negara tetangga mengenai batas darat dan batas laut teritorial itu. Sumber: id.wikipedia.org Sumber: wordpress.com Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional 133 Dari beberapa pengertian tersebut dapat diketahui peranan perjanjian internasional mempunyai dalam masyarakat internasional. Peranan tersebut, yaitu: a. merupakan perjanjian antarbangsaantarnegara atau antarsubjek hukum lainnya yang bertujuan untuk menimbulkan akibat hukum tertentu, b. merupakan tatanan norma pokok dalam mengatur hubungan antarbangsaantarnegara dalam masyarakat internasional. c. menjamin kepastian hukum dalam rangka mengatur persoalan bersama yang timbul dalam masyarakat internasional, d. mengatur kerja sama antarbangsaantarnegara di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, tapal batas wilayah dua negara, kesehatan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan sebagainya, e. dapat berbentuk perjanjian bilateral maupun multilateral, tergantung pada permasalahannya atau jenis perjanjian.

2. Penggolongan Perjanjian Internasional

Penggolongan perjanjian internasional dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain:

a. Menurut subjeknya

Menurut subjeknya, perjanjian internasional dibedakan menjadi 2, yaitu perjanjian bilateral dan perjanjian multilateral. 1 Perjanjian bilateral, adalah suatu bentuk perjanjian yang dibuat atau diadakan oleh dua negara. 2 Perjanjian multilateral, adalah suatu bentuk perjanjian yang diadakan oleh lebih dari dua negara.

b. Menurut fungsinya

Menurut fungsinya, perjanjian internasional dikelompokkan menjadi 2, yaitu perjanjian yang membentuk hukum dan perjanjian yang bersifat khusus. 1 Perjanjian yang membentuk hukum law making treaties, yaitu suatu perjanjian yang meletakkan kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat internasional secara keseluruhan. 2 Perjanjian yang bersifat khusus treaty contract, yaitu perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian saja.

c. Menurut prosesnya

Menurut prosesnya, terdapat 2 macam perjanjian internasional, yaitu perjanjian yang bersifat penting dan perjanjian yang bersifat sederhana. 1 Perjanjian yang bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, dan ratifi kasi. 2 Perjanjian yang bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahapan, yaitu perundingan dan penandatanganan. Gambar 4.5 Perjanjian yang bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, dan ratifi kasi. Sumber: www.indonesianembassy-china.org