Teori Hukum Alam Teori Positivisme

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional 173 Para penganut Teori Positivisme disebut golongan positivisme. Tokohnya adalah Jacques Rousseau, Cornelius van Bynkershoek, Prof. Ricard Zouche, dan Emerich de Vattel.

c. Teori Aliran

Mahzab Wina Kekuatan mengikat hukum internasional bukan kehendak negara melainkan norma hukum yang merupakan dasar terakhir yang harus di patuhi oleh setiap negara. Kekuatan mengikat hukum internasional didasarkan pada suatu kaidah yang lebih tinggi lagi. Aliran mahzab Wina lahir pada abad XIX, dengan diselenggara- kannya Kongres Wina tahun 1815. Hasil Kongres Wina memengaruhi percepatan perkembangan hukum internasional. Hal tersebut dipenga- ruhi oleh faktor-faktor berikut ini: 1 Setelah Kongres Wina tahun 1815, negara-negara Eropa berjanji untuk selalu menggunakan prinsip-prinsip hukum internasional dalam hubungannya satu sama lain. 2 Banyak dibuatnya perjanjian-perjanjian lawmaking treaties di bidang perang, netralitas, peradilan, dan arbitrase. 3 Berkembangnya perundingan-perundingan multilateral yang juga melahirkan ketentuan- ketentuan hukum baru. b. Teori Aliran Mahzab Prancis Kekuatan mengikatnya hukum internasional dihubungkan dengan kenyataan-kenyataan hidup manusia. Hukum internasional mengikat karena faktor biologis, sosial, sejarah, atau fakta kemasyarakatan. Aliran Mahzab Prancis lahir di abad XX. Pada masa ini, perkembangan hukum internasional makin cepat. Hal tersebut dipengaruhi oleh: 1 Banyaknya negara-negara baru yang lahir sebagai akibat dekolonisasi dan meningkatnya hubungan antarnegara. 2 Kemajuan pesat teknologi dan ilmu pengetahuan yang mengharuskan dibuatnya ketentuan-ketentuan baru yang mengatur kerjasama antar negara di berbagai bidang. 3 Banyaknya perjanjian-perjanjian internasional yang dibuat, baik bersifat bilateral, regional, maupun bersifat global. 4 Bermunculannya organisasi-organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa Bangsa dan berbagai organ subsidernya, serta Badan-badan Khusus dalam kerangka Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyiapkan ketentuan-ketentuan baru dalam berbagai bidang.

5. Cakupan Perkembangan Hukum Internasional

Perkembangan hukum internasional yang terjadi selama beberapa dasawarsa terutama menyangkut hal-hal yang akan diuraikan berikut ini. a. Pembentukan sejumlah besar lembaga-lembaga atau organisasi internasional yang bersifat tetap. Contohnya adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Badan-Badan Khusus PBB Specialized Agencies yang dapat mengadakan hubungan satu sama lain maupun mengadakan hubungan dengan negara. Gambar 5.4 Jacques Rousseau merupakan salah seorang tokoh aliran positivisme. Sumber: film.com rousseau 174 PKn SMAMA Kelas XI b. Adanya gerakan yang diprakarsai oleh PBB dan Dewan Eropa Council of Europe untuk: 1 melindungi hak-hak asasi manusia serta kebebasan fundamental dari individu, 2 terbentuknya aturan-aturan atau kaidah- kaidah guna menghukum orang-orang yang melakukan kejahatan internasional seperti genosida genocide atau kejahatan pemusnahan ras, 3 dibebankannya kewajiban pada individu berdasarkan keputusan dari Tribunal Militer Internasional Nuremberg atau Peradilan Nuremberg tahun 1946 yang melakukan kejahatan internasional seperti: a kejahatan terhadap perdamaian dunia crimes against peace, b kejahatan terhadap kemanusiaan crimes against humanity, c konspirasi untuk melakukan kejahatan-kejahatan seperti itu sebagai kejahatan internasional. c. Pembentukan Mahkamah Kriminal Internasional International Criminal CourtICC yang berkedudukan di Den Haag. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Statuta Roma yang ditandatangani pada tahun 1993. Berdasarkan Statuta Roma 1993, siapapun yang terlibat dalam kejahatan terhadap perdamaian dunia, kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan, kejahatan genosida ataupun berbagai kejahatan kemanusiaan lainnya seperti kejahatan terorisme dapat diajukan ke depan International Criminal Court tanpa melihat apakan mereka adalah kepala negara, kepala pemerintahan, pejabat tinggi negara ataupun pejabat militer. Sumber: one indoskripsi.com Info Khusus d. Terbentuknya mahkamah kriminal internasional yang bersifat adhoc, seperti misalnya apa yang dinamakan The International Criminal Tribunal for the Former Yugoslav ICTY dan The International Criminal Tribunal for Rwanda ICTR. Kedua lembaga bertujuan untuk mengadili individu-individu yang terlibat dalam berbagai kejahatan kemanusiaan tanpa menghiraukan apakah mereka kepala negara, kepala pemerintahan, pejabat tinggi negara atau pemerintahan baik dari kalangan sipil maupun militer. e. Pembentukan Uni Eropa European Union berdasarkan perjanjian internasional yang disebut Perjanjian Maastricht pada tahun 1992 yang merupakan kesepakatan dari sebagian besar dari negara-negara di Benua Eropa untuk membentuk dan menerapkan Sistem Pasar Tunggal dan menggunakan Mata Uang Euro sebagai Mata Uang Tunggal. f. Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara yang terbentuk melalui Deklarasi ASEAN tahun 1967 dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Gambar 5.5 Pelaksanaan Tribunal Militer Internasional Nuremberg atau Peradilan Nuremberg tahun 1946 Sumber: wordpress.com