A.S. Hikam Pengertian Masyarakat Madani

52 PKn SMAMA Kelas XI Gambar 2.9 Masyarakat madani memiliki keswadayaan yang tinggi. Sumber: wordpress.com Tokoh Nucholish Madjid dan Masyarakat Madani Cak Nur merupakan ikon pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Gagasannya tentang pluralisme telah menempatkannya sebagai intelektual Islam terbesar di Indonesia. Nurcholish Madjid yang telah melakukan rekonstruksi terhadap masyarakat madani dalam artikelnya “Menuju Masyarakat Madani”. Nurcholish Madjid yang mencoba melihat civil society berkaitan dengan masyarakat kota madinah pada zaman Rasulullah. Menurut Madjid, Piagam Madinah merupakan dokumen politik pertama dalam sejarah umat manusia yang meletakkan dasar-dasar pluralisme dan toleransi, sementara toleransi di Eropa Inggris baru dimulai dengan The Toleration Act of 1689. Sumber: islamkuno.com Sumber: wordpress.com c. Keswadayaan self supporting, artinya kemandirian yang kuat tanpa menggantungkan pada negara, atau lembaga atau organisasi lain. d. Kemandirian yang tinggi terhadap negara, artinya masyarakat madani tidak tergantung pada perintah orang lain termasuk negara. e. Keterkaitan dengan norma-norma hukum, yang artinya terkait pada nilai-nilai hukum yang disepakati bersama. Dari beberapa defi nisi di atas, dapat dirangkum bahwa masyarakat madani adalah sebuah kelompok atau tatanan masyarakat yang berdiri secara mandiri di hadapan penguasa dan negara, memiliki ruang publik dalam mengemukakan pendapat, dan memiliki lembaga- lembaga yang mandiri dapat menyalurkan aspirasi dan kepentingan publik. 53 Budaya Demokrasi Menuju Masyarakat Madani

2. Karakteristik Masyarakat Madani

Masyarakat madani atau yang disebut orang barat civil society mempunyai prinsip pokok pluralisme, toleransi, dan hak asasi human right, termasuk di dalamnya adalah demokrasi. Bagi bangsa Indonesia, masyarakat madani menjadi suatu cita-cita bagi negara. Sebagai bangsa yang pluralis dan majemuk, model masyarakat madani merupakan tipe ideal suatu masyarakat Indonesia demi terciptanya integritas sosial bahkan integritas nasional. Menurut Bahmueller, terdapat beberapa karakteristik masyarakat madani, di antaranya: a. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke dalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial. b. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan alternatif. c. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat. d. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah. e. Tumbuh kembangnya kreativitas yang pada mulanya terhambat oleh rezim-rezim totaliter. f. Meluasnya kesetiaan loyalty dan kepercayaan trust sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri. g. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif. Dari beberapa karakteristik tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani adalah sebuah masyarakat demokratis yang para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya; pemerintahannya memberikan peluang yang seluas-luasnya bagi kreativitas warga negara untuk mewujudkan program-program pembangunan di wilayahnya. Terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani, yakni adanya democratic governance pemerintahan demokratis yang dipilih dan berkuasa secara demokratis dan democratic civilian masyarakat sipil yang sanggup menjunjung nilai-nilai keamanan sipil civil security, tanggung jawab sipil civil responsibility, dan ketahanan sipil civil resilience. Apabila diurai, dua kriteria tersebut menjadi tujuah prasyarat masyarakat madani, yaitu: a. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat. b. Berkembangnya modal manusia human capital dan modal sosial social capital yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinya kepercayaan dan relasi sosial antarkelompok. c. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan atau dengan kata lain terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan sosial. d. Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum, sehingga isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat dikembangkan. e. Adanya persatuan antarkelompok dalam masyarakat serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan. 54 PKn SMAMA Kelas XI f. Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial. g. Adanya jaminan, kepastian, dan kepercayaan antara jaringan-jaringan kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi antarmasyarakat secara teratur, terbuka, dan terpercaya. Tanpa prasyarat tersebut, masyarakat madani hanya akan berhenti pada jargon. Masyarakat madani akan terjerumus pada kekuasaan masyarakat sipil yang sempit. Hal tersebut tidak ubahnya dengan sistem militerisme yang antidemokrasi dan sering melanggar hak asasi manusia. Dengan kata lain, ada beberapa rambu-rambu yang perlu diwaspadai dalam proses mewujudkan masyarakat madani. Rambu-rambu tersebut dapat menjadi jebakan yang menggiring masyarakat menjadi sebuah semangat kelompok yang bertolak belakang dengan semangat negara-bangsa. Dalam mewujudkan masyarakat madani, terdapat sikap-sikap yang saling bertentangan satu sama lain. Kesemua sikap perlu dipahami agar setiap masyarakat dapat memilih sikap yang mendukung ke arah terwujudnya masyarakat madani dan bukan sebaliknya. Beberapa sikap yang saling bertentangan tersebut adalah: 1. Sentralisme dan lokalisme 2. Pluralisme dan rasisme 3. Elitisme dan komunalisme • Menurut pendapat Anda, sikap mana yang perlu dikembangkan dan sikap mana yang perlu dihindari? • Diskusikan bersama kelompok Anda, kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas Arena Diskusi

3. Hubungan antara Masyarakat Madani dengan Demokrasi

Hubungan antara masyarakat madani dengan demokrasi demokratisasi menurut M. Dawam Rahadjo, bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya bersifat koeksistensi atau saling mendukung . Hanya dalam masyarakat madani yang kuatlah demokrasi dapat ditegakkan dengan baik dan hanya dalam suasana demokratislah masyarakat madani dapat berkembang secara wajar. Nurcholish Madjid memberikan penjelasan mengenai keterkaitan antara masyarakat madani dengan demokratisasi. Menurutnya, masyarakat madani merupakan tempat tumbuhnya demokrasi. Pemilu merupakan simbol bagi pelaksanaan demokrasi. Masyarakat madani merupakan elemen yang signifi kan dalam membangun demokrasi. Salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses-proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh negara atau pemerintahan. Masyarakat madani mensyaratkan adanya civic engagement, yaitu keterlibatan warga negara dalam asosiasi-asosiasi sosial. Civic engagement ini memungkinkan tumbuhnya sikap terbuka, percaya, dan toleran antara satu dengan lainnya.