Masalah klaim batas negara atau wilayah kekuasaan

Sistem Hukum dan Peradilan Internasional 191

d. Masalah hukum nasional aspek yuridis yang saling bertentangan

Hukum nasional setiap negara berbeda-beda bergantung pada kebutuhan dan kondisi masyarakatnya. Jika suatu negara saling bekerja sama tanpa mempertimbangkan hukum nasional negara lain, bukan tidak mungkin konfrontasi bisa terjadi. Hal ini terjadi saat Malaysia secara yuridis menentang cara-cara pengalihan daerah Sabah dan Serawak dari kedaulatan Kerajaan Inggris ke bawah kedaulatan Malaysia.

e. Masalah ekonomi

Faktor ekonomi dalam praktek hubungan antara negara ternyata sering kali memicu terjadinya konfl ik internasional. Kebijakan ekonomi yang kaku dan memihak adalah penyebab terjadinya konfl ik. Hal ini dapat terlihat ketika Amerika Serikat mengembargo minyak bumi hasil dari Irak yang kemudian menjadikan konfl ik tegang antara Amerika Serikat dan Irak.

2. Macam-Macam Sengketa Internasional

Dalam sengketa internasional, pertama-tama sengketa tersebut akan diselesaikan dengan cara damai. Kalau tidak berhasil, baru dipakai cara penyelesaian dengan kekerasan yang berupa perang atau tindakan bersenjata lain yang bukan perang. Penyelesaian damai dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan. Berdasarkan pembedaan cara tersebut sengketa internasional dapat dibedakan menjadi:

a. Sengketa justisiabel

Sengketa justisiabel adalah sengketa yang dapat diajukan ke pengadilan atas dasar hukum internasional. Sengketa justisiabel sering disebut sebagai sengketa hukum, karena sengketa tersebut timbul dari hukum internasional dan diselesaikan dengan menerapkan hukum internasional.

b. Sengketa nonjustisiabel

Sengketa nonjustisiabel adalah sengketa yang bukan merupakan sasaran penyelesaian pengadilan. Sengketa nonjustisiabel sering dikenal sebagai sengketa politik karena hanya melibatkan masalah kebijaksanaan atau urusan lain di luar hukum, sehingga penyelesaian lebih banyak menggunakan pertimbangan politik. Penyelesaian politik ini ditempuh dengan jalan diplomasi melalui keahlian diplomasi dari para diplomatnya.

3. Penyelesaian Sengketa Internasional

Sengketa internasional diselesaikan melalui dua jalur, yaitu jalur damai dan jalur kekerasan. Kedua penyelesaian tersebut dipilih bergantung pada besar dan kecilnya sengketa yang terjadi. Jalur damai dapat dilakukan melalui jalur hukum dan diplomasi. Berikut ini diuraikan lebih lanjut berbagai penyelesaian sengketa internasional yang tersedia. Banyak sebab yang memicu terjadi sengketa antarnegara. Coba Anda cari beberapa contoh peristiwa internasional yang berkaitan dengan persengketaan Kemudian identifi kasikan hal-hal berikut ini 1. Pihak yang bersengketa 2. Sebab-sebab persengketaan 3. Cara penyelesaian sengketa Aktivitas Mandiri 192 PKn SMAMA Kelas XI

a. Penyelesaian sengketa melalui jalur hukum

Penyelesaian sengketa secara jalur hukum dilakukan melalui arbitrase dan pengadilan internasional. 1 Arbitrase Arbitrase merupakan cara penyelesaian sengketa yang efektif dan adil. Para pihak yang ingin bersengketa dapat memanfaatkan badan arbitrase yang telah terlembaga, atau badan arbitrase ad hoc. Meskipun dianggap sebagai penyelesaian sengketa internaisonal melalu jalur hukum, keputusan yang dihasilkan oleh badan arbitrase tidak dapat sepenuhnya dijamin akan mengikat masing-masing pihak, meskipun sifat putusan arbitrase pada prinsipnya adalah fi nal dan mengikat. Pengadilan arbitrase dilaksanakan oleh suatu “panel hakim” atau arbitrator yang dibentuk atas dasar persetujuan khusus para pihak, atau dengan perjanjian arbitrase yang telah ada. Persetujuan arbitrase tersebut dikenal dengan compromis kompromi yang memuat: a persetujuan para pihak untuk terikat pada keputusan arbitrase, b metode pemilihan panel arbitrase, c waktu dan tempat hearing dengar pendapat, d batas-batas fakta yang harus dipertimbangkan, e prinsip-prinsip hukum atau keadilan yang harus diterapkan untuk mencapai suatu kesepakatan. 2 Pengadilan internasional Pengadilan internasional telah dikenal sejak Liga Bangsa-Bangsa. Pada masa itu disebut Permanent Court of International Justice . Setelah Liga Bangsa-Bangsa dibubarkan, tugas dari Permanent Court of International Justice dilaksanakan oleh International Court of Justice. Lembaga baru ini merupakan bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Beberapa pengadilan internasional dan pengadilan internasional regional untuk menyelesaikan berbagai macam sengketa internasional antara lain International Court of Justice, International Criminal Court, International Tribunal on the Law of the Sea, dan European Court for Human Rights. Potret Nusantara Pemerintah Harus Tegas dengan Malaysia Soal Perbatasan Rabu, 18 Agustus 2010 - 08:14 wib Anton Suhartono, - Okezone JAKARTA - Pemerintah Indonesia didesak segera menyelesaikan sengketa perbatasan dengan Malaysia dan negara lainnya, sehingga insiden seperti penangkapan tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan DKP, pekan lalu, tidak terulang kembali. Insiden ini bukan kali pertama terjadi, dan tidak hanya melibatkan Malaysia, namun juga dengan Vietnam dan Filipina.