David F. Pengertian Sosialisasi Politik

Budaya Politik di Indonesia 15

c. Irvin L. Child

Irvin L. Child berpendapat bahwa sosialisasi politik adalah segenap proses dengan mana individu-individu yang dilahirkan dengan banyak sekali jajaran potensi tingkah laku yang dituntut untuk mengembangkan tingkah laku aktualnya dengan dibatasi di dalam satu jajaran yang menjadi kebiasaan dan dapat diterima sesuai dengan standar-standar kelompoknya. Sumber: id.wikipidia.org d. S.N. Eisentadt Dalam From Generation to Generation, S.N. Eisentadt mengemukakan bahwa sosialisasi politik adalah komunikasi yang dipelajari manusia dengan siapa individu-individu yang secara bertahap memasuki beberapa jenis relasi-relasi umum. Sumber: id.wikipidia.org e. Denis Kavanagh Denis Kavanagh mengemukakan bahwa sosialisasi politik adalah suatu proses di mana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik. Sumber: id.wikipidia.org f. Alfi an Alfi an mengartikan pendidikan politik sebagai usaha sadar untuk mengubah proses sosialisasi politik masyarakat. Dengan demikian, masyarakat mengalami dan menghayati betul nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun. Hasil dari penghayatan itu akan melahirkan sikap dan perilaku politik baru yang mendukung sistem politik yang ideal tersebut, dan bersamaan dengan itu lahir pulalah kebudayaan politik baru. Sumber: id.wikipidia.org Dari pandangan Alfi an, ada dua hal yang perlu diperhatikan, yakni: 1 Pertama, sosialisasi politik hendaknya dilihat sebagai suatu proses yang berjalan terus- menerus selama peserta itu hidup. 2 Kedua, sosialisasi politik dapat berwujud transmisi yang berupa pengajaran secara langsung dengan melibatkan komunikasi informasi, nilai-nilai atau perasaan-perasaan mengenai politik secara tegas. Proses mana berlangsung dalam keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, kelompok kerja, media massa, atau kontak politik langsung. Dari sekian banyak defi nisi tersebut, tampak beberapa kesamaan para ahli dalam mengemukakan beberapa segi penting sosialisasi politik, yaitu: a. Sosialisasi secara fundamental merupakan proses hasil belajar, belajar dari pengalaman pola-pola aksi. b. Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, motif-motif nilai-nilai dan sikap-sikap. c. Sosialisasi itu tidak perlu dibatasi pada usia anak-anak dan remaja saja walaupun periode ini paling penting, tetapi sosialisasi berlangsung sepanjang hidup. d. Sosialisasi merupakan prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, dan baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial. 16 PKn SMAMA Kelas XI Tokoh GABRIEL ALMOND Gabriel A. Almond 12 Januari 1911 - 25 Desember 2002 merupakan ilmuwan politik dari Amerika Serikat. Ia terkenal karena karya pionir di bidang perbandingan politik, perkembangan politik, dan budaya politik. Almond lahir di Rock Island, Illinois. Ia merupakan putra imigran dari Rusia dan Ukraina. Di masa dewasa, Almond kuliah di Universitas Chicago, hingga menyelesaikan program pascasarjana. Selesai kuliah, Almond bekerja di Harold Lasswell. Almond menyelesaikan Ph.D. pada tahun 1938, dengan disertasi doktornya yang berjudul Plutokrasi dan Politik di New York City, tetapi tidak dipublikasikan hingga tahun 1998. Almond mengajar di Brooklyn College sekarang Universitas Kota New York 1939-1942. Pada waktu Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia II, Almond bergabung dengan Kantor Informasi Perang. Ia bertugas menganalisis propaganda, dan menjadi kepala dari Bagian Informasi Musuh. Seusai perang, Almond bekerja untuk Lembaga Strategis Survei pasca-Perang di Jerman. Almond kembali ke kehidupan akademik pada tahun 1947 dan mengajar di Yale 1947-1950 dan 1959-1963, Princeton 1950-1959, dan Universitas Stanford 1963-1993. Dia juga menjabat sebagai Kepala Departemen Ilmu Politik di Stanford 1964-1969. Selain itu, Almond juga menghabiskan waktu sebagai dosen tamu di berbagai universitas, seperti Universitas Tokyo di Jepang, Universitas Belo Horizonte di Brasil, dan Universitas Kiev. Meskipun Almond pensiun pada tahun 1976 dan menjadi profesor emeritus di Stanford, ia terus menulis dan mengajar hingga kematiannya. Almond mengetuai Dewan Penelitian Ilmu Sosial Perbandingan Komite Politik selama bertahun-tahun. Ia juga presiden dari Asosiasi Ilmu Politik Amerika APSA untuk 1965-1966. Pada tahun 1981, ia menerima APSA’s James Madison Award, yang diberikan kepada seorang ilmuwan politik. Sumber: id.wikipedia.org Sumber: www.wikipidia.org