Konferensi Wina tahun 1969 Pengertian Perjanjian Internasional

Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional 133 Dari beberapa pengertian tersebut dapat diketahui peranan perjanjian internasional mempunyai dalam masyarakat internasional. Peranan tersebut, yaitu: a. merupakan perjanjian antarbangsaantarnegara atau antarsubjek hukum lainnya yang bertujuan untuk menimbulkan akibat hukum tertentu, b. merupakan tatanan norma pokok dalam mengatur hubungan antarbangsaantarnegara dalam masyarakat internasional. c. menjamin kepastian hukum dalam rangka mengatur persoalan bersama yang timbul dalam masyarakat internasional, d. mengatur kerja sama antarbangsaantarnegara di bidang ekonomi, perdagangan, pendidikan, tapal batas wilayah dua negara, kesehatan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan sebagainya, e. dapat berbentuk perjanjian bilateral maupun multilateral, tergantung pada permasalahannya atau jenis perjanjian.

2. Penggolongan Perjanjian Internasional

Penggolongan perjanjian internasional dapat ditinjau dari berbagai segi, antara lain:

a. Menurut subjeknya

Menurut subjeknya, perjanjian internasional dibedakan menjadi 2, yaitu perjanjian bilateral dan perjanjian multilateral. 1 Perjanjian bilateral, adalah suatu bentuk perjanjian yang dibuat atau diadakan oleh dua negara. 2 Perjanjian multilateral, adalah suatu bentuk perjanjian yang diadakan oleh lebih dari dua negara.

b. Menurut fungsinya

Menurut fungsinya, perjanjian internasional dikelompokkan menjadi 2, yaitu perjanjian yang membentuk hukum dan perjanjian yang bersifat khusus. 1 Perjanjian yang membentuk hukum law making treaties, yaitu suatu perjanjian yang meletakkan kaidah-kaidah hukum bagi masyarakat internasional secara keseluruhan. 2 Perjanjian yang bersifat khusus treaty contract, yaitu perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi negara-negara yang mengadakan perjanjian saja.

c. Menurut prosesnya

Menurut prosesnya, terdapat 2 macam perjanjian internasional, yaitu perjanjian yang bersifat penting dan perjanjian yang bersifat sederhana. 1 Perjanjian yang bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, dan ratifi kasi. 2 Perjanjian yang bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahapan, yaitu perundingan dan penandatanganan. Gambar 4.5 Perjanjian yang bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, dan ratifi kasi. Sumber: www.indonesianembassy-china.org 134 PKn SMAMA Kelas XI

3. Istilah Perjanjian Internasional

Dalam praktik pelaksanaan perjanjian internasional, banyak istilah yang biasa digunakan. Di antara istilah-istilah tersebut yaitu: a. Traktat treaty, adalah perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai hubungan hukum mengenai objek hukum kepentingan yang sama. Misalnya, Perjanjian Celah Timor. b. Persetujuan agreement, adalah suatu perjanjianpersetujuan antara dua negara atau lebih yang mempunyai akibat hukum seperti dalam traktat. Misalnya agreement tentang ekspor impor komoditas tertentu. c. Konvensi convention, adalah suatu perjanjian yang bersifat multilateral. Misalnya, Konvensi Hukum Laut Internasional. d. Protokol protocol, adalah suatu perjanjian yang kurang resmi dibandingkan traktat atau konvensi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara. Contohnya, Protokol Den Haag tahun 1930. e. Piagam statuta, adalah himpunan peraturan yang ditetapkan sebagai persetujuan internasional. Misalnya, Statuta of The International Court of Justice pada tahun 1945 dan Piagam Kebebasan Transit yang dilampirkan pada Convention of Barcelona tahun 1921. f. Charter, adalah suatu piagam yang digunakan untuk membentuk badan tertentu. g. Deklarasi declaration, adalah suatu perjanjian yang bertujuan untuk memperjelas atau menyatakan adanya hukum yang berlaku atau menciptakan hukum baru. h. Modus vivendi, adalah suatu dokumen yang mencatat persetujuan internasional yang bersifat sementara, sampai berhasil diwujudkan secara permanen. i. Covenant, adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anggaran dasar Liga Bangsa- Bangsa. j. Ketentuan penutup fi nal act, adalah dokumen yang mencatat ringkasan hasil konfrensi. k. Ketentuan umum general act, adalah traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi. l. Pakta pact, adalah suatu perjanjian oleh beberapa negara secara khusus dan membutuhkan ratifi kasi. Pengesahan perjanjian internasional antara pemerintah dengan negara-negara lain, organisasi internasional dan subjek hukum internasional lain merupakan perbuatan hukum yang sangat penting karena akan mengikat negara dengan subjek hukum internasional lainnya. Setujukah Anda dengan pernyataan di atas? Jelaskan pendapat Anda Aktivitas Mandiri

4. Tahap-tahap Pembuatan Perjanjian Internasional

Dalam konvensi Wina tahun 1969 tentang Hukum Perjanjian Internasional disebutkan bahwa dalam pembuatan perjanjian baik bilateral maupun multilateral dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: