Perundingan negotiation Tahap-tahap Pembuatan Perjanjian Internasional

136 PKn SMAMA Kelas XI Mengenai persyaratan dalam perjanjian internasional terdapat dua teori yang berkembang, yaitu: 1 Teori kebulatan suara Persyaratan dalam perjanjian internasional hanya sah atau berlaku bagi yang mengajukan persyaratan jika persyaratan ini diterima oleh seluruh peserta dari perjanjian. Contohnya: Setiap mengeluarkan resolusi atau menerima anggota baru, PBB memerlukan kebulatan suara dari seluruh anggota untuk menetapkannya. 2 Teori Pan - Amerika Setiap perjanjian itu mengikat negara yang mengajukan persyaratan dengan negara yang menerima persyaratan. Contoh: Dengan adanya NATO atau AFTA, setiap negara peserta diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam perjanjian yang dibentuk tersebut.

b. Berlakunya perjanjian internasional

Konvensi Wina pada tahun 1969 Pasal 24 menyebutkan bahwa mulai berlakunya sebuah perjanjian internasional adalah: 1 Pada saat sesuai dengan yang ditentukan dalam naskah perjanjian tersebut. 2 Pada saat peserta perjanjian mengikatkan diri pada perjanjian itu bila dalam naskah tidak disebut saat berlakunya.

c. Pembatalan perjanjian internasional

Berdasarkan konvensi Wina 1969, perjanjian internasional dapat dibatalkan apabila: 1 negara peserta atau wakil kuasa penuh melanggar ketentuan-ketentuan hukum nasionalnya, 2 adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itu dibuat, 3 adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta lain waktu pembentukan perjanjian, 4 terdapatnya penyalahgunaan atau kecurangan, baik melalui kelicikan atau penyuapan, 5 adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta, 6 bertentangan dengan suatu kaidah dasar hukum internasional umum.

d. Berakhirnya perjanjian internasional

Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja dalam buku Pengantar Hukum Internasional menyatakan bahwa suatu perjanjian berakhir karena hal-hal sebagai berikut: 1 telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional tersebut, 2 masa berlakunya perjanjian internasional itu sudah habis, 3 salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objek perjanjian tersebut, 4 adanya persetujuan dari peserta untuk mengakhiri perjanjian itu, 5 adanya perjanjian baru antara para peserta yang kemudian meniadakan perjanjian terdahulu, 6 syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sudah dipenuhi, 7 perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan pengakhiran itu diterima oleh pihak lain.