Keadilan sosial Aristoteles Macam-Macam Keadilan

Keterbukaan dan Jaminan Keadilan 91 4 Keadilan konvensional Keadlilan konvensional yaitu apabila seorang warga negara telah menaati segala peraturan perundang-undangan yang telah diwajibkan. Contohnya yaitu setiap warga negara telah menaati peraturan lalu lintas, membayar pajak, dan sebagainya. Tokoh Aristoteles Aristoteles adalah seorang fi lsuf Yunani yang hidup antara tahun 384 SM-322 SM. Bersama dengan Socrates dan Plato, Aristoteles dianggap tiga orang fi lsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat. Aristoteles lahir di Stagira, sebuah kota di wilayah Chalcidice, Thracia, Yunani dahulunya termasuk wilayah Makedonia tengah. Pada usia 17 tahun, Aristoteles bergabung menjadi murid Plato. Aristoteles meninggalkan akademi tersebut setelah Plato meninggal, dan menjadi guru bagi Alexander Agung dari Makedonia. Saat Alexander berkuasa di tahun 336 SM, Aristoteles kembali ke Athena. Dengan dukungan dan bantuan dari Alexander, ia kemudian mendirikan akademinya sendiri yang diberi nama Lyceum. Ia memimpin akademi hingga tahun 323 SM. Aristoteles banyak menulis tentang masalah logika. Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif deductive reasoning, yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen, dan berpikir induktif inductive thinking. Selain itu, tulisannya juga banyak memberikan kontribusi untuk bidang metafi sika, fi sika, etika, politik, ilmu kedokteran, ilmu alam, dan politik. Sumber: id.wikipedia.org Sumber: biografi asyvidas.com b Plato Plato membagi keadilan menjadi dua jenis, yaitu keadilan moral dan keadilan prosedural atau keadilan hukum. 1 Keadilan moral Keadilan moral yaitu keadilan yang didasarkan pada keselarasan, yang didasarkan pada pendapat bahwa keadilan timbul karena adanya penyesuaian yang memberi tempat yang selaras pada bagian-bagiannya. 2 Keadilan prosedural atau keadilan hukum Keadilan prosedural atau keadilan hukum yaitu sarana untuk melaksanakan keadilan moral. 92 PKn SMAMA Kelas XI

c. Keadilan dalam

fi lsafat politik Dalam fi lsafat politik, keadilan dibedakan menjadi 3, yaitu: 1 Keadilan utilitaris Keadilan utilitaris maksudnya keadilan yang menekankan pada suatu tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan kegunaan atau manfaat yang sebesar-besarnya bagi sebagian orang berdasarkan moral. 2 Keadilan intuisionis Keadilan intuisionis maksudnya keadilan yang mendasarkan pada intuisi kebenaran yang tidak dapat dibuktikan. Keadilan ini tidak melihat baik atau buruk pemikiran logika. Oleh sebab itu, keadilan intuisionisme mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut: a kurang menghargai harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudi, b bersifat sangat subjektif, karena tergantung pada orang yang memiliki kelebihan menangkap keadilan secara intuitif. Keadilan intuisionis tidak tepat diterapkan dalam negara demokratis karena keadilan tergantung pada persepsi intuitif dari sang pemimpin. Dalam negara demokratis, keadilan tergantung pada pemikiran logika masyarakat. 3 Keadilan sebagai fairness Keadilan sebagai fairness maksudnya keadilan yang mendasarkan pengalaman bahwa manusia merupakan yang rasional dan bermoral. Dalam konsep keadilan ini, manusia dituntut untuk selalu rasional, mempunyai kemampuan nalar yang baik, dan bermoral. Setiap anggota masyarakat harus berpartisipasi aktif dalam penentuan keadilan karena ukuran tergantung pada daya nalar masyarakat dan moral masyarakat. Dengan adanya keadilan dalam berbagai aspek kehidupan, diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi adnya jaminan keadilan setiap orang. Bagi bangsa Indonesia jaminan keadilan telah tercantum dalam dasar negara maupun konstitusi negara. Beberapa contoh prinsip keadilan tersebut antara lain: a. Pembukaan UUD 1945 alinea I, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa ….” b. Pembukaan UUD 1945 alinea II, “…. mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia ….” c. Tujuan negara, yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. d. Pancasila sila kedua dan sila kelima. Jaminan keadilan tersebut berkaitan dengan hak-hak warga negara untuk mendapat keadilan dari negara. Selanjutnya, jaminan keadilan tersebut dituangkan dalam pasal-pasal UUD 1945 dan berbagai peraturan perundang-undangan, seperti: a. dalam UUD 1945 tercantum pada Pasal 27 Ayat 1 dan Ayat 2, Pasal 28, Pasal 29 Ayat 2, Pasal 30 Ayat 1, Pasal 31 Ayat 1 dan Pasal 34, b. Undang-undang Nomor 39 tentang HAM pada Pasal 3 Ayat 2. Keterbukaan dan Jaminan Keadilan 93 4. Makna Keterbukaan dan Keadilan dalam Kehidupan Berbangsa dan