Klasifikasi Belanja Pemerintah Pusat

122 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT Tabel 5.4 Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2010-2013 Tahun Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat Realisasi Anggaran Rp triliun 2010 Alokasi anggaran belanja pemerintah pusat dalam APBN tahun 2010 akan difokuskan untuk: 1. Meneruskanmeningkatkan seluruh program kesejahteraan rakyat seperti PNPM, BOS, Jamkesmas, Raskin, PKH, dan berbagai subsidi lainnya 2. Melanjutkan pembangunan infrastruktur, pertanian, dan energi, serta proyek padat karya dan stimulus fiskal bila diperlukan 3. Mendorong revitalisasi industri, pemulihan dunia usaha termasuk melalui pemberian insentif perpajakan dan bea masuk 4. Meneruskan reformasi birokrasi 5. Meningkatkan anggaran operasional, pemeliharaan dan pengadaan alutsista 6. Menjaga anggaran pendidikan tetap 20 persen 7. Meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan kapasitas penanganan perubahan iklim, termasuk dalam pengurangan resiko bencana. 697,4 2011 - Tahun 2011 mulai menerapkan penganggaran berbasis kinerja dan kerangka penganggaran jangka menengah - Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat diarahkan untuk mencapai tujuh sasaran utama, yaitu; 1. Menunjang pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, yang didukung oleh pembangunan infrastruktur, termasuk transportasi dan energi; 2. Perlindungan sosial melalui BOS dan Jamkesmas; 3. Pemberdayaan masyarakat antara lain melalui PNPM mandiri; 4. Pemantapan pelaksanaan reformasi birokrasi; 5. Perbaikan kesejahteraan aparatur negara dan pensiunan; 6. Penyediaan anggaran subsidi yang lebih tepat sasaran; dan 7. Pemenuhan kewajiban pembayaran utang tepat waktu. - Peningkatan belanja modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan sasaran: 1. Menunjang pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana dasar atau infrastruktur irigasi, transportasi, perumahan, dan sumber daya air. 2. Mengatasi hambatan dan sumbatan yang memacetkan pembangunan infrastruktur bottleneck , dan keterlambatan backlog dalam proses pembangunan infrastruktur. 3. Memantapkan ketahanan pangan nasional, meningkatkan ketahanan energi nasional, serta menjamin ketersediaan air baku dan pengendalian banjir. 883,5 123 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT 4. Membangun jaringan keterhubungan antarwilayah domestic connectivity termasuk pembangunan infrastruktur di kawasan Timur Indonesia, daerah perbatasan, daerah terpencil, dan pulau-pulau terluar. 2012 - Memperkenalkan konsep inisiatif baru new initiative - Pelaksanaan Program Pro Rakyat Klaster 4, yang terdiri dari: 1. Enam 6 Program Utama: Penyediaan Rumah Sangat Murah, Kendaraan Angkatan Umum Murah, Air Bersih untuk Rakyat, Listrik Murah dan Hemat, Peningkatan Kehidupan Nelayan, Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir terpinggirkan perkotaan; 2. Tiga 3 Program Prioritas: Pencapaian Surplus beras 10 juta ton dalam waktu 5-10 tahun, Penciptaan lapangan kerja untuk 1 juta jiwatahun, dan Pembangunan Transportasi Jakarta - Pelaksanaan Program ketahanan pangan melalui dukungan subsidi dan dana stabilisasi pangan. 1.069,5 2013 - Meningkatkan Belanja Infrastruktur untuk mendukung upaya Debottlenecking, Domestic Connectivity, Ketahanan Pangan, Ketahanan Energi, dan Kesejahteraan Masyarakat; - Meningkatkan program perlindungan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan penanggulangan bencana; - Menguatkan Program Pro Rakyat Klaster 4, yang terdiri dari: 1. 6 Program Utama: Penyediaan Rumah Sangat Murah, Kendaraan Angkatan Umum Murah, Air Bersih untuk Rakyat, Listrik Murah dan Hemat, Peningkatan Kehidupan Nelayan, Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir terpinggirkan perkotaan; 2. 3 Program Prioritas: Pencapaian Surplus beras 10 juta ton dalam waktu 5-10 tahun, Penciptaan lapangan kerja untuk 1 juta jiwatahun, dan Pembangunan Transportasi Jakarta - Meningkatkan kualitas belanja negara melalui pelaksanaan PBB MTEF; - Mempertahankan tingkat kesejahteraan aparatur negara; - Meningkatkan kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim climate change; - Meningkatkan alokasi anggaran untuk riset dan pengembangan kapasitas SDM - Memberikan dukungan kepada pelaksanaan proyekkegiatan kerjasama pemerintah- swasta Public Private PartnershipPPP 1.054,3 APBN-P 2012 Resource Envelope 2013 124 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT Perkembangan realisasi Belanja Pemerintah Pusat tahun 2010-2013 dapat dilihat pada grafik berikut:

5.6 Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenis Klasifikasi Ekonomi

Pemerintah menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN setiap tahun dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan untuk mencapai tujuan bernegara. Kebutuhan anggaran belanja dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan tersebut dilakasanakan oleh Kementerian NegaraLembaga KL melalui penyusunan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran KementerianLembaga RKA-KL atas Bagian Anggaran yang dikuasainya. Rincian belanja negara dalam APBN tersebut dirinci menurut klasifikasi anggaran, terdiri dari klasifikasi: Organisasi, Fungsi, dan Jenis Belanja. Jenis belanja dalam klasifikasi belanja digunakan dalam dokumen penganggaran baik dalam proses penyusunan anggaran, pelaksanan anggaran, dan pertangungjawaban pelaporan anggaran. Namun penggunaan jenis belanja dalam dokumen tersebut mempunyai tujuan berbeda. Dalam kaitan proses penyusunan anggaran tujuan penggunaan jenis belanja ini dimaksudkan untuk mengetahui pendistribusian alokasi anggaran ke dalam jenis–jenis belanja. Berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dijelaskan bahwa rincian belanja negara termasuk anggaran belanja pemerintah pusat menurut jenis belanja terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang, subsidi, belanja 2010 2011 LKPP Unaudited 2012 APBN-P 2013 Res. Envelope Non K L 364,5 465,6 521,6 512,9 K L 332,9 418,0 547,9 541,4 0,0 200,0 400,0 600,0 800,0 1000,0 1200,0 tr il iu n R p Realisasi Belanja Pemerintah Pusat, 2010 - 2013 6 9 7,4 8 8 3,5 1.0 6 9 ,5 1.0 54 ,3 Gr a fi k 5.1 Real i sasi Belanj a Pemer intah Pusat , 2010-2013 125 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain. Secara umum, alokasi anggaran untuk masing-masing komponen tersebut meningkat seiring dengan peningkatan anggaran belanja pemerintah pusat. Secara umum, anggaran belanja pemerintah pusat terus mengalami peningkatan, dari sebesar Rp361,1 triliun realisasi tahun 2005 menjadi Rp1.069,5 triliun pada APBN-P tahun 2012. Hal ini menunjukkan semakin besarnya kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pendanaan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah. Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat dari tahun 2005-2012, dapat dilihat pada grafik berikut ini: Penjelasan untuk masing-masing jenis belanja akan dipaparkan sebagai berikut:

5.6.1 Belanja Pegawai

Belanja pegawai adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kompensasi dalam bentuk uang atau barang yang diberikan kepada pegawai pemerintah pusat, pensiunan, anggota Tentara Nasional IndonesiaKepolisian Negara Republik Indonesia, dan pejabat negara, baik yang bertugas di dalam negeri maupun di luar negeri, sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Secara garis besar belanja pegawai terbagi atas 3 tiga pos belanja, yaitu: 1 Gaji dan Tunjangan kelompok akun 511; 2 Honorarium, Vakasi, dll kelompok akun 512; 3 Kontribusi Sosial kelompok 513. - 200 400 600 800 1,000 1,200 LKPP Unaudi ted APBN APBN-P 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 t r i l i u n R p Tahun Tambahan Anggaran Bl j Lain-l ai n Bantuan Sosial Bl j Hi bah Subsi di Bunga Utang Bl j Modal Bl j Barang Bl j Pegaw ai 3 6 1 ,1 4 4 0 ,0 5 0 4 ,5 6 9 3 ,3 6 9 7 ,4 9 6 5 ,0 8 8 3 ,6 1 .0 6 9 ,5 6 2 8 ,9 Gr afik 5.2. Perkem bangan Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2005-2012