Pajak Dalam Negeri Pajak Per dagangan I nter nasional Bagian Laba BUMN
PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH DIREKTORAT P-APBN
79 Sejak tahun 2000 s.d sekarang, struktur pendapatan negara dalam APBN berubah secara
signifikan. Setelah tahun 2000 pendapatan negara dibagi menjadi 3 bagian yaitu penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak, dan hibah. Penerimaan migas yang pada periode
sebelumnya dicatat menjadi bagian tersendiri dari penerimaan negara, pada periode ini telah di integrasikan menjadi komponen PNBP. Tetapi penerimaan pajak penghasilan yang berasal dari
migas menjadi komponen penerimaan perpajakan. Perbandingan struktur penerimaan negara yang baru dengan yang lama dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2.
Perbandingan Struktur Penerimaan Negara
Pinjamanutang luar negeri yang pada struktur periode pertama menjadi bagian dari pos penerimaan negara dalam APBN mengalami perubahan pos pada struktur periode kedua menjadi
pos pembiayaan. Pos pembiayaan dalam APBN digunakan untuk membiayai pembangunan apabila pendapatan negara dan hibah belum dapat memenuhi kebutuhan belanja negara.
Apabila dilihat dari proporsi penerimaan negara, maka penerimaan migas merupakan primadona pada awal periode pertama 19691970 s.d 19851986. Hal ini dikarenakan booming minyak yang
terjadi pada dekade 1970an di mana harga minyak dunia terus meningkat sampai awal dekade 1980an. Tetapi keadaan mulai berbalik, di mana harga minyak dunia cenderung menurun.
I. Penerimaan Rutin I. Penerimaan Dalam Negeri
1. Penerimaan dari minyak bumi dan gas alam 1. Penerimaan Perpajakan
1. Minyak bumi a. Pajak Dalam Negeri
2. Gas alam i
Pajak Penghasilan 2. Penerimaan non migas
1. Migas 1. Pajak Penghasilan
2. Non-migas 2. Pajak Pertambahan Nilai
ii. Pajak Pertambahan Nilai 3. Pajak Bumi dan Bangunan
iii. Pajak Bumi dan Bangunan 4. Cukai
iv. Cukai 5. Pajak lainnya
v. Pajak lainnya 6. Bea Masuk
b. Pajak Perdagangan Internasional 7. Pajak Ekspor
i. Bea Masuk
8. Penerimaan Bukan Pajak ii. Bea Keluar
9. Laba Bersih Minyak 2. Penerimaan Bukan Pajak
II.Penerimaan Pembangunan a. Penerimaan SDA
i. Migas
ii. Non Migas b. Bagian Laba BUMN
c. PNBP Lainnya d. BLU
II. Hibah
Struktur Baru 2000 s.d sekarang Struktur Lama 19691970 s.d 19992000
PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH DIREKTORAT P-APBN
80 Sebelum terjadi penurunan harga minyak dunia tersebut, Pemerintah telah menyadari bahwa
penerimaan migas tidak seharusnya dijadikan sumber penerimaan utama karena sifatnya yang fluktuatif dan merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu, pada
tahun 1983 Pemerintah melakukan serangkaian reformasi perpajakan dengan membuat peraturan perundangan perpajakan baru yang mengatur mengenai pajak penghasilan UU Nomor 71983,
pajak pertambahan nilai UU Nomor 81983 dan ketentuan umum dan tata cara perpajakan UU Nomor 61983. Reformasi perpajakan tersebut juga melakukan perubahan mendasar pada sistem
pemungutan pajak yang sebelumnya “official assessment” menjadi “self assessment”. Langkah ini berhasil meningkatkan penerimaan perpajakan, sehingga mulai tahun 19861987 penerimaan
perpajakan telah menggantikan posisi penerimaan migas sebagai primadona dalam penerimaan negara.