Penyusunan Anggaran Belanja Kementerian NegaraLembaga
186
DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
Setelah UU APBN ditetapkan dan Keputusan Presiden mengenai Rincian APBN disusun, kementerian negara segera mempersiapkan rancangan dokumen pelaksanaan anggaran untuk
disampaikan kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara pada minggu kedua bulan Desember. Menteri keuangan mensahkan dokumen pelaksanaan anggaran selambat-lambatnya
tanggal 31 Desember tahun anggaran yang disusun. Proses penyusunan anggaran Kementerian NegaraLembaga merupakan gabungan dari dua
pendekatan, yaitu top down dan buttom up. Proses top down meliputi tahapan-tahapan berikut:
1. Menteri Negara PPNBappenas menyiapkan rancangan awal rencana kerja pemerintah RKP sebagai penjabaran dari rencana pembangunan jangka menengah RPJM nasional.
2. Menteri Negara PPNBappenas dan Menteri Keuangan menetapkan Surat Edaran Bersama SEB tentang pagu indikatif, yang merupakan ancar-ancar pagu anggaran Kementerian
NegaraLembaga KL untuk setiap program sebagai acuan penyusunan rencana kerja KL. 3. Pemerintah menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro tahun
anggaran berikutnya ke DPR selambat-lambatnya pertengahan bulan Mei tahun berjalan. 4. Berdasarkan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal, pemerintah bersama-
sama DPR membahas kebijakan umum dan prioritas anggaran sebagai acuan KL dalam penyusunan usulan rencana kerja dan anggaran yang akan dilaksanakan tahun berikutnya.
Dalam proses itu dihasilkan angka-angka pagu sementara masih akan berubah sesuai dengan hasil pembahasan Nota Keuangan dan RUU APBN antara Pemerintah dan DPR-RI.
5. Presiden menyampaikan pidato pengantar RUU APBN dan Nota Keuangan di DPR selambat- lambatnya bulan Agustus. Selanjutnya akan dilakukan pembahasan baik antara menteri
keuangan dan Panitia Anggaran DPR, maupun antara komisi-komisi dengan kementerian negaralembaga teknis terkait. Hasil dari pembahasan ini menjadi Undang-Undang APBN
selambat-lambatnya pada akhir bulan Oktober. 6. Selanjutnya, RKA-KL yang telah disepakati DPR kemudian ditetapkan dalam Keputusan Presiden
tentang Rincian APBN selambat-lambatnya akhir bulan November untuk dijadikan dasar oleh KL dalam menyusun konsep dokumen anggaran DIPA.
7. Konsep DIPA disampaikan kepada Menteri Keuangan c.q. Ditjen Perbendaharaan selaku Bendahara Umum Negara selambat-lambatnya minggu kedua bulan Desember sehingga dapat
disahkan oleh Menteri Keuangan selambat-lambatnya tanggal 31 Desember. DIPA yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan tersebut merupakan dokumen anggaran yang berlaku sebagai
187
DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
otorisasi untuk pengeluaran untuk masing-masing kegiatan pada KL yang dirinci ke dalam belanja pegawai, barang, modal, dan bantuan sosial.
Proses bottom up meliputi tahapan-tahapan berikut: 1. Masing-masing KL sejak awal tahun anggaran mulai menyusun suatu rencana kerja Renja KL
berdasarkan pada rancangan awal RKP, rencana strategis kementerian negara, serta kebijakan- kebijakan yang mempengaruhi perencanaan pada tahun anggaran dimaksud. Dengan adanya
pagu indikatif yang ditetapkan lebih awal sekitar bulan Februari akan menjadi salah satu dasar dalam penyusunan rencana kerja sesuai prioritas. KL menyusun rencana kerja secara berjenjang
sampai pada tingkat satuan kerja, sehingga masing-masing satuan kerja dapat menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan disertai indikator kinerja atas keluaran yang dihasilkan. Hal ini
perlu ditekankan dikarenakan setiap kepala satuan kerja bertanggung jawab secara operasional atas pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan. Rencana kerja disusun dalam kurun waktu
antara bulan Februari sampai dengan bulan Mei tahun penyusunan anggaran. 2. Setelah menerima keputusan mengenai pagu sementara melalui Surat Edaran Menteri
Keuangan, KL menyusun Rencana Kerja Anggaran RKA-KL dengan berpedoman pada rencana kerja pemerintah RKP dan menggunakan pendekatan: a kerangka pengeluaran
jangka menengah RPJM; b penganggaran terpadu; c penganggaran berbasis kinerja. Dalam rencana kerja diuraikan visi, misi, tujuan, kebijakan, program, hasil yang diharapkan, kegiatan
dan keluaran yang diharapkan. Sedangkan di dalam anggaran diuraikan biaya untuk masing- masing program dan kegiatan, serta sumber dan sasaran pendapatan KL yang bersangkutan.
Rencana kerja dan anggaran yang disusun KL disampaikan ke DPR untuk dibahas. Dalam periode tersebut, KL bersama dengan komisi mitra kerja terkait Komisi I s.d XI di DPR
membahas rencana kerja dan kebutuhan anggaran masing-masing KL yang bersangkutan. 3. Hasil pembahasan RKA-KL disampaikan ke Menteri Keuangan dan Menteri Negara
PPNBappenas selambat-lambatnya pada bulan Juli. Kementerian Negara PPNBappenas akan menelaah kesesuaian antara RKA-KL hasil pembahasan bersama DPR dengan RKP. Sementara
Kementerian Keuangan akan menelaah kesesuaian antara RKA-KL hasil pembahasan bersama DPR dengan Surat Edaran Menteri Keuangn tentang pagu sementara, Prakiraan Maju yang telah
disetujui tahun anggaran sebelumnya dan standar biaya yang telah ditetapkan. Hasil pembahasan RKA-KL tersebut dijadikan sebagai bahan penyusunan RUU APBN tahun
berikutnya. 4. Setelah UU APBN ditetapkan dan Keputusan Presiden mengenai Rincian APBN disusun,
kementerian negara segera mempersiapkan rancangan dokumen pelaksanaan anggaran untuk disampaikan kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara pada minggu kedua
188
DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
bulan Desember. Menteri keuangan mensahkan dokumen pelaksanaan anggaran selambat- lambatnya tanggal 31 Desember tahun anggaran yang disusun.