Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat 2010-2013

125 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain. Secara umum, alokasi anggaran untuk masing-masing komponen tersebut meningkat seiring dengan peningkatan anggaran belanja pemerintah pusat. Secara umum, anggaran belanja pemerintah pusat terus mengalami peningkatan, dari sebesar Rp361,1 triliun realisasi tahun 2005 menjadi Rp1.069,5 triliun pada APBN-P tahun 2012. Hal ini menunjukkan semakin besarnya kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pendanaan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah. Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat dari tahun 2005-2012, dapat dilihat pada grafik berikut ini: Penjelasan untuk masing-masing jenis belanja akan dipaparkan sebagai berikut:

5.6.1 Belanja Pegawai

Belanja pegawai adalah belanja yang digunakan untuk membiayai kompensasi dalam bentuk uang atau barang yang diberikan kepada pegawai pemerintah pusat, pensiunan, anggota Tentara Nasional IndonesiaKepolisian Negara Republik Indonesia, dan pejabat negara, baik yang bertugas di dalam negeri maupun di luar negeri, sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan, kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Secara garis besar belanja pegawai terbagi atas 3 tiga pos belanja, yaitu: 1 Gaji dan Tunjangan kelompok akun 511; 2 Honorarium, Vakasi, dll kelompok akun 512; 3 Kontribusi Sosial kelompok 513. - 200 400 600 800 1,000 1,200 LKPP Unaudi ted APBN APBN-P 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 t r i l i u n R p Tahun Tambahan Anggaran Bl j Lain-l ai n Bantuan Sosial Bl j Hi bah Subsi di Bunga Utang Bl j Modal Bl j Barang Bl j Pegaw ai 3 6 1 ,1 4 4 0 ,0 5 0 4 ,5 6 9 3 ,3 6 9 7 ,4 9 6 5 ,0 8 8 3 ,6 1 .0 6 9 ,5 6 2 8 ,9 Gr afik 5.2. Perkem bangan Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2005-2012 126 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT Tabel 5.5 Belanja PegawaI Gaji dan tunjangan adalah pengeluaran untuk kompensasi yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah berupa gaji pokok dan berbagai tunjangan yang diterima berkaitan dengan jenis dan sifat pekerjaan yang dilakukan seperti tunjangan keluarga, tunjangan beras, tunjangan struktural dan fungsional, serta tunjangan lainnya bagi aparatur negara baik di dalam maupun luar negeri serta alokasi untuk pembayaran gaji pegawai negeri baru. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perhitungan proyeksi alokasi gaji dan tunjangan antara lain kebijakan gaji dan tunjangan, tingkat inflasi, nilai tukar rupiah, dan proyeksi jumlah tambahan pegawai baru. Gaji pokok adalah landasan dasar dalam menghitung besarnya gaji seseorang pegawai negeri sipil. Hal ini disebabkan sebagian komponen perhitungan gaji seperti tunjangan isteri, tunjangan anak, dan tunjangan perbaikan penghasilan dihitung atas dasar persentase tertentu atau terkait dengan gaji pokok. Besarnya gaji pokok seorang pegawai negeri sipil tergantung atas golongan ruang penggajian yang ditetapkan untuk pangkat yang dimilikinya. Oleh karena itu pangkat berfungsi pula sebagai dasar penggajian Tunjangan-tunjangan yang melekat pada gaji antara lain terdiri atas tunjangan keluarga tunjangan istrisuami dan tunjangan anak, tunjangan jabatan strukturalfungsional, tunjangan yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan, tunjangan kompensasi kerja, tunjangan beras, tunjangan khusus PPh. Yang dimaksud dengan tunjangan istrisuami adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri yang beristerisuami. Besarnya tunjangan isterisuami adalah 10 dari gaji pokok. Yang dimaksud dengan tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri yang mempunyai anak anak kandung, anak tiri dan anak angkat. Maksimal anak yang ditanggung adalah 2 dua orang dengan besarnya tunjangan adalah 2 dari gaji pokok. Tunjangan beras adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai negeri dan anggota keluarganya dalam bentuk natura beras atau dalam bentuk inatura uang. Besaran tunjangan i. Gaji Tunjangan i. Honorarium, vakasi, lembur, dll i. Pensiun dan THT ii. Tunjangan Beras ii. Belanja Tunjangan Khusus dan ii. Jaminan Pelayanan Kesehatan iii. Uang Makan Lauk Pauk Belanja Pegawai Transito iv. Belanja Pegawai Luar Negeri v. Gaji untuk tambahan pegawai baru Kontribusi Sosial Honorarium, Vakasi, dll Gaji dan Tunjangan 127 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT beras diberikan sebanyak 10 kgorangbulan, atau setara itu yang diberikan dalam bentuk uang dengan besaran harga beras per kg nya ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Banyaknya jumlah orang yang dapat diberikan tunjangan beras adalah pegawai yang bersangkutan ditambah jumlah anggota keluarga yang tercantum dalam daftar gaji. Sementara itu, yang dimaksud dengan Uang Makan adalah uang yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil berdasarkan tarif dan dihitung secara harian untuk keperluan makan Pegawai Negeri Sipil sedangkan Uang LaukPauk adalah uang yang diberikan kepada anggota TNIPolri berdasarkan tarif dan dihitung secara harian untuk keperluan makan anggota TNIPolri tersebut. Uang makan diberikan maksimal 22 dua puluh dua hari kerja dalam sebulan, sementara uang laukpauk diberikan sesuai dengan jumlah hari dalam bulan berkenaan. Belanja pegawai luar negeri adalah alokasi anggaran yang digunakan untuk pembayaran gaji pegawai negeri sipil yang ditempatkan di kantor perwakilan pemerintah di luar negeri. Selanjutnya, pos honorarium, vakasi, dan lain-lain dialokasikan untuk pembayaran kompensasi yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah berupa honorarium tim dan sebagainya, lembur, vakasi, tunjangan khusus, dan berbagai pembiayaan kepegawaian lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk pegawai di lingkungan kementerian negaralembaga yang dialihkan ke daerah dan kantor-kantor di lingkungan kementerian negaralembaga yang dilikuidasi. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perhitungan proyeksi alokasi gaji dan tunjangan antara lain kebijakan terkait honorarium, tarif lembur, kebijakan tunjangan khusus dan remunerasi, tingkat inflasi. Sementara itu, kontribusi sosial dialokasikan untuk pembayaran pensiun aparatur negara serta kontribusi pemerintah dalam rangka pelaksanaan jaminan sosial termasuk jaminan kesehatan bagi pegawai yang masih aktif maupun pensiunan. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perhitungan proyeksi alokasi kontribusi sosial antara lain kebijakan terkait jaminan sosial aparatur negara, jumlah peserta jaminan sosial, tingkat inflasi. Dalam proses perencanaan belanja pegawai, kementerian keuangan berkoordinasi dengan instansi-instansi pemerintah lainnya seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Briokrasi, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Kepegawaian Negara, serta instansi non pemerintah yang terkait seperti PT Taspen Persero, PT Askes Persero, PT Asabri Persero, dan PT KAI Persero. 128 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT Data perkembangan belanja pegawai dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini. Tabel 5.6 Belanja Pegawai, Tahun 2001-2013 triliun rupiah 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 1. Gaji Tunjangan 18,9 19,3 22,2 31,8 33,4 43,1 50,3 67,8 70,7 81,0 91,5 101,3 112,7 2. Honorarium Vakasi 6,6 6,8 8,9 3,8 2,2 6,4 11,5 7,8 8,5 14,3 22,4 41,8 51,6 3. Kontribusi Sosial 13,2 13,4 16,5 19,3 18,7 23,8 28,5 37,3 48,5 52,8 61,8 69,2 77,3 38,7 39,5 47,7 55,0 54,3 73,3 90,4 112,8 127,7 148,1 175,7 212,3 241,6 keterangan: - Tahun 2001 - 2003 adalah data PAN - Tahun 2004 - 2011 adalah data LKPP - Tahun 2012 adalah data APBN Perubahan - Tahun 2013 adalah data APBN Uraian Total 92,6 97,4 91,3 90,8 88,7 92,6 97,4 91,3 90,8 90,9 96,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0 120,0 140,0 160,0 180,0 200,0 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 persen Triliun Rp Gaji Tunjangan Honorarium Vakasi Kontribusi Sosial Penyerapan 54,3 112,8 90,4 73,3 175,5 148,1 127,7 55,0 47,7 39,5 38,7 cat: tahun 2011 LKPP Unaudited Grafik 5.3. Perkembangan Belanja Pegawai, Tahun 2001-2011 triliun rupiah