199
DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
Kode FungsiSubfungsi
Alokasi Anggaran Triliun Rupiah 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011 2012
0 8 PARI W I SATA D AN
BU D AYA
0 ,6
0 ,9 1,9
1,3 1,4
1,4 3,6
2,5 08.01
Pengembangan Pariwisata dan Budaya
0,3
0,5 0,5
0,6 0,6
0,9 1,3
1,3 08.02
Pembinaan Kepemudaan dan Olah Raga
0,3
0,3 0,5
0,6 0,7
0,0 -
- 08.03
Pembinaan Penerbitan dan Penyiaran
0,0
0,1 0,4
0,1 0,1
0,1 0,0
0,0 08.04
Litbang Pariwisata dan Budaya
-
- -
- -
- 0,1
0,1 08.05
Pembinaan Olahraga Prestasi
-
- -
- -
0,4 1,8
0,5 08.90
Pariwisata dan Budaya Lainnya
0,0
0,0 0,4
- -
- 0,4
0,5
Catatan : 2011 merupakan LKPP Unaudited
5.9.10 Belanja Fungsi Pariwisata dan Budaya
Alokasi anggaran pada fungsi kesehatan dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pariwisata dan budaya yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Realisasi anggaran belanja
Pemerintah Pusat meliputi realisasi anggaran fungsi pariwisata dan budaya pada beberapa kementerian negaralembaga sebagaimana tabel berikut:
Tabel 5.18
Perkembangan Alokasi Belanja Menurut Fungsi Pariwisata dan Budaya Tahun 2005-2012
5.9.11 Belanja Fungsi Agama
Alokasi anggaran pada fungsi agama dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan kehidupan beragama yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Realisasi anggaran belanja Pemerintah Pusat
meliputi realisasi anggaran fungsi agama pada kementerian negaralembaga sebagaimana tabel berikut:
200
DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
Kode FungsiSubfungsi Alokasi Anggaran Triliun Rupiah
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
2012 0 9
AGAM A
1,3
1,4 1,9
0 ,7 0 ,8
0 ,9 1,4
3,6 09.01
Peningkatan Kehidupan Beragama
1,2
1,3 0,4
0,6 0,7
0,8 0,7
0,9 09.02 Kerukunan H idup Beragama
0,1
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 0,1
0,1 09.03 Litbang Agama
0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 0,1
1,9 09.90
Pelayanan Keagamaan Lainnya
0,0
0,1 1,4
0,1 0,0
0,0 0,6
0,7
Catatan : 2011 merupakan LKPP Unaudited
Tabel 5.19
Perkembangan Alokasi Belanja Menurut Fungsi Agama Tahun 2005-2012
5.10 Profil Belanja Pemerintah Pusat
Untuk kebutuhan analisis, baik belanja negara maupun belanja pemerintah pusat dapat pula diklasifikan berdasarkan sifat pengalokasiannya. Klasifikasi dimaksud antara lain meliputi: 1 belanja
operasional dan non operasional, serta 2 belanja mengikat wajib dan tidak mengikat tidak wajib.
5.10.1 Belanja operasional dan nonoperasional
Pengelompokan belanja negara dalam belanja operasional dan belanja nonoperasional dilakukan untuk melihat seberapa besar belanja negara dialokasikan untuk biaya yang secara tidak langsung
tetap maupun langsung dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pengelompokan belanja tersebut mengacu pada pengelompokan biaya pada private sector: fixed cost dan variable cost. Yang
dimaksud dengan belanja operasional ialah biaya yang harus ada dan tidak tergantung dari capaian target kinerja suatu kementerianlembaga. Apapun dan berapapun target kinerja pemerintahan yang
akan dicapai, belanja operasional dalam penyelenggaraan pemerintahan besarnya relatif tetap. Sedangkan belanja nonoperasional ialah biaya yang besarannya tergantung dengan target capaian
kinerja kementerianlembaga yang akan dicapai, semakin besar target kinerja, berarti semakin besar belanja nonoperasionalnya.
Pengelompokan belanja operasional dan nonoperasional ini digunakan mulai tahun anggaran 2011 pada saat penerapan restrukturisasi program dan kegiatan dalam kerangka penerapan
penganggaran berbasis kinerja. Berdasarkan peruntukannya, seluruh belanja operasional merupakan