203
DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
5.10.3 Anggaran Pendidikan
Pasal 31 ayat 4 UUD 1945 Amandemen ke 4 mengamanatkan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN serta dari APBD untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diamanatkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan
layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor: 013PUU-
VI2008, Pemerintah harus menyediakan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN dan APBD untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
Anggaran pendidikan adalah alokasi anggaran pada fungsi pendidikan yang dianggarkan melalui kementerian negaralembaga, alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah, dan alokasi
anggaran pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan, termasuk gaji pendidik, namun tidak termasuk anggaran pendidikan kedinasan, untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang
menjadi tanggung jawab Pemerintah. Untuk menjalankan amanat tersebut, dalam UU Nomor 41 Tahun 2008 tentang APBN Tahun Anggaran 2009, Pemerintah mengalokasikan 20 persen dari
APBN untuk anggaran pendidikan. Persentase anggaran pendidikan tersebut adalah perbandingan alokasi anggaran pendidikan terhadap total alokasi anggaran belanja negara.
Pemerintah berupaya untuk menjaga anggaran pendidikan agar tetap memenuhi amanat konstitusi yaitu sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN. Dari sisi nominal, dalam periode tersebut anggaran
pendidikan mengalami peningkatan yang sangat signifikan yaitu dari Rp208,3 triliun pada tahun 2009
20 40
60 80
100
2005 2006
2007 2008
2009 2010
2011 2012
Tidak M engikat 19
23 20
18 23
20 24
24 M engikat
81 77
80 82
77 80
76 76
P er
se n
Komposisi Belanja Mengik at Tidak Mengik at, terhadap Belanja Negara, 2 0 05 -2 01 2
Grafik 5.25
Komposisi Belanja M engikat Tidak mengikat, Terhadap Belanja Negara, 2005-2012
204
DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
meningkat menjadi Rp266,9 triliun pada tahun 2011. Alokasi anggaran pendidikan melalui belanja Pemerintah Pusat meningkat dari Rp90,6 triliun menjadi Rp105,4 triliun.
Alokasi anggaran pendidikan pada Pemerintah Pusat digunakan antara lain untuk bantuan operasional sekolah BOS, penyediaan beasiswa untuk siswamahasiswa kurang mampu,
rehabilitasi ruang kelas, pembangunan unit sekolah baru dan ruang kelas baru, serta pembangunan prasarana pendukung dan pemberian tunjangan profesi guru.
Alokasi anggaran pendidikan melalui transfer ke daerah antara lain terdiri dari bagian anggaran yang dialokasikan pada DBH, DAU, DAK, Dana Otsus dan Dana Penyesuaian. Bagian anggaran
pendidikan dalam DBH terdiri atas bagian DBH pertambangan minyak bumi dan gas bumi. Penghitungan DBH pendidikan tersebut berdasarkan pasal 20 ayat 1 Undang-Undang Nomor 33
Tahun 2004. Bagian anggaran pendidikan dalam DAU terdiri atas DAU untuk gaji pendidik dan DAU untuk non gaji. Bagian anggaran pendidikan dalam DAK ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara
Pemerintah dengan DPR. Bagian anggaran pendidikan dalam otonomi khusus dihitung berdasarkan pasal 36 ayat 2 Undang-Undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi
Papua dan pasal 182 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Bagian anggaran pendidikan dalam dana penyesuaian antara lain terdiri atas tunjangan profesi guru,
dana tambahan penghasilan guru Pegawai Negeri Sipil Daerah PNSD, dan bantuan operasional sekolah BOS yang penghitungannya bersumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
serta dana insentif daerah yang penggunaannya ditujukan terutama untuk pelaksanaan fungsi pendidikan yang dialokasikan kepada daerah dengan mempertimbangkan kriteria tertentu.
Dari tahun 2009-2011, alokasi anggaran pendidikan pada transfer ke daerah juga mengalami perkembangan yang sangat signifikan, yaitu dari Rp117,7 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp157,0
triliun pada tahun 2011. Alokasi anggaran tersebut sebagian besar disalurkan melalui DAU sebesar 69,8 persen; dana penyesuaian sebesar 21,2 persen, DAK sebesar 6,6 persen, Dana Otsus sebesar
1,8 persen dan sisanya DBH sebesar 0,5 persen. Pengalokasian anggaran untuk BOS melalui transfer ke daerah dilakukan mulai tahun 2011, yang sebelumnya dialokasikan melalui belanja
Pemerintah Pusat. Anggaran pendidikan pada transfer ke daerah tersebut antara lain digunakan untuk membayar tunjangan profesi guru dan dosen yang memiliki sertifikat pendidik, dana tambahan
penghasilan guru PNSD bagi guru yang belum mendapat tunjangan profesi, penyaluran BOS, peningkatan wajib belajar sembilan tahun dan rehabilitasi ruang kelas.
Selanjutnya, anggaran pendidikan melalui pengeluaran pembiayaan yang selanjutnya disebut dana pengembangan pendidikan nasional DPPN terdiri atas dana abadi endowment funds pendidikan
dan dana cadangan pendidikan, dimana dana tersebut dikelola oleh BLU bidang pendidikan yaitu