Dampak Perubahan Asumsi Dasar Ekonomi Makro Terhadap Postur APBN

PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH DIREKTORAT P-APBN 78 Tabel 4.1. Faktor-faktor Ekonomi yang Diperhitungkan dalam Perencanaan Pendapatan Negara Catatan : Pendapatan Negara juga dipengaruhi oleh faktor admistratif seperti tarif, nilai objek pajak, pelayanan, pengawasan, PTKP, dan lain-lain.

4.3 Struktur Pendapatan Negara dan Hibah

Struktur pendapatan negara dalam APBN telah mengalami dua kali perubahan sejak tahun 19691970 sampai dengan sekarang. Dalam periode 19691970 s.d 19992000, penerimaan negara dalam APBN terdiri atas penerimaan dalam negeri dan penerimaan pembangunan. Penerimaan dalam negeri merupakan penerimaan yang dihimpun dari sumber-sumber dalam negeri yang terdiri atas penerimaan migas dan non-migas, di mana penerimaan migas terdiri dari penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak. Sementara itu, penerimaan pembangunan pada dasarnya merupakan penerimaan yang berasal dari luar negeri. Penerimaan ini sebenarnya merupakan pinjamanutang luar negeri, tetapi diperlakukan dan diadministrasikan dalam APBN sebagai penerimaan. N o Jenis Pendapatan N egar a Faktor yang M em pengar uhi

1 PPh Migas

I ndonesian Cr ude Pr ice ICP, lifting, dan kurs 2 PPh Non Migas inflasi dan pertumbuhan ekonomi 3 PPN dan PPnBM inflasi dan pertumbuhan ekonomi 4 Pajak Bumi dan Bangunan pertumbuhan ekonomi 5 Cukai inflasi, pertumbuhan ekonomi, produksi rokok, dan produksi MMEA 6 Pajak Lainnya inflasi dan pertumbuhan ekonomi 7 Bea Masuk kurs dan volume impor 8 Bea Keluar kurs dan volume impor 9 PNBP SDA Migas ICP, kurs, lifting, harga gas, dan volume produksi gas 10 PNBP SDA Non Migas pertumbuhan ekonomi dunia dan kebijakan pemerintah terkait pengelolaan SDA non migas 11 Bagian Pemerintah atas Laba BUMN Langsung: laba BUMN, kebijakan Pemerintah dalam menetapkan pay out ratio POR masing-masing BUMN Tidak langsung : inflasi, pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan dunia 12 PNBP K L jumlah jenis layanan yang dipungut PNBP, volume layanan, tarif layanan, dan kualitas pemberian layanan 13 Pendapatan BLU volume layanan, tarif layanan, dan kualitas pemberian layanan PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH DIREKTORAT P-APBN 79 Sejak tahun 2000 s.d sekarang, struktur pendapatan negara dalam APBN berubah secara signifikan. Setelah tahun 2000 pendapatan negara dibagi menjadi 3 bagian yaitu penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak, dan hibah. Penerimaan migas yang pada periode sebelumnya dicatat menjadi bagian tersendiri dari penerimaan negara, pada periode ini telah di integrasikan menjadi komponen PNBP. Tetapi penerimaan pajak penghasilan yang berasal dari migas menjadi komponen penerimaan perpajakan. Perbandingan struktur penerimaan negara yang baru dengan yang lama dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2. Perbandingan Struktur Penerimaan Negara Pinjamanutang luar negeri yang pada struktur periode pertama menjadi bagian dari pos penerimaan negara dalam APBN mengalami perubahan pos pada struktur periode kedua menjadi pos pembiayaan. Pos pembiayaan dalam APBN digunakan untuk membiayai pembangunan apabila pendapatan negara dan hibah belum dapat memenuhi kebutuhan belanja negara. Apabila dilihat dari proporsi penerimaan negara, maka penerimaan migas merupakan primadona pada awal periode pertama 19691970 s.d 19851986. Hal ini dikarenakan booming minyak yang terjadi pada dekade 1970an di mana harga minyak dunia terus meningkat sampai awal dekade 1980an. Tetapi keadaan mulai berbalik, di mana harga minyak dunia cenderung menurun. I. Penerimaan Rutin I. Penerimaan Dalam Negeri 1. Penerimaan dari minyak bumi dan gas alam 1. Penerimaan Perpajakan 1. Minyak bumi a. Pajak Dalam Negeri