Reformasi Manajemen Keuangan Negara

120 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT 0 1 PELAYANAN UMUM 01.01 LEMBAGA EKSEKUT I F DAN LEGI SLATI F, MASALAH KEUANGAN DAN FI SKAL, SERT A URUSAN LUAR NEGERI 01.03 PELAYANAN UMUM 01.04 PENELI T I AN DASAR DAN PENGEMBANGAN I PT EK 01.05 PI NJAMAN PEMERI NT AH 01.06 PEMBANGUNAN DAERAH 01.07 LI TBANG PELAYANANAN UMUM 01.90 PELAYANAN UMUM LAI NNYA 0 2 PERT AHANAN 02.01 PERT AHANAN NEGARA 02.02 DUKUNGAN PERTAHANAN 02.04 LI TBANG PERT AHANAN 0 3 KETERT I BAN DAN KEAMANAN 03.01 KEPOLI SI AN 03.02 PENANGGULANGAN BENCANA 03.03 PEMBI NAAN HUKUM 03.04 PERADI LAN 03.06 LI TBANG KET ERTI BAN DAN KEAMANAN 03.90 KET ERTI BAN DAN KEAMANAN LAI NNYA 0 4 EKONOMI 04.01 PERDAGANGAN, PENGEMBANGAN USAHA, KOPERASI DAN UKM 04.02 T ENAGA KERJA 04.03 PERT ANI AN, KEHUT ANAN, PERI KANAN DAN KELAUTAN 04.04 PENGAI RAN 04.05 BAHAN BAKAR DAN ENERGI 04.06 PERT AMBANGAN 04.07 I NDUSTRI DAN KONST RUKSI 04.08 T RANSPORTASI 04.09 T ELEKOMUNI KASI 04.10 LI TBANG EKONOMI 04.90 EKONOMI LAI NNYA 0 5 LI NGKUNGAN HI DUP 05.01 MANAJEMEN LI MBAH 05.03 PENANGGULANGAN POLUSI 05.04 KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM 05.05 T AT A RUANG DAN PERT ANAHAN 05.90 LI NGKUNGAN HI DUP LAI NNYA 0 6 PERUMAHAN DAN FASI LI T AS UMUM 06.01 PEMBANGUNAN PERUMAHAN 06.02 PEMBERDAYAAN KOMUNI TAS PERMUKI MAN 06.03 PENYEDI AAN AI R MI NUM 06.90 PERUMAHAN DAN FASI LI T AS UMUM LAI NNYA 0 7 KESEHATAN 07.01 OBAT DAN PERBEKALAN KESEHAT AN 07.02 PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN 07.03 PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT 07.04 KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA 07.05 LI TBANG KESEHAT AN 07.90 KESEHAT AN LAI NNYA 0 8 PARI W I SAT A DAN BUDAYA 08.01 PENGEMBANGAN PARI WI SAT A DAN BUDAYA 08.03 PEMBI NAAN PENERBI TAN DAN PENYI ARAN 08.04 LI TBANG PARI WI SAT A DAN BUDAYA 08.05 PEMBI NAAN OLAHRAGA PREST ASI 08.90 PARI WI SAT A DAN BUDAYA LAI NNYA 0 9 AGAMA 09.01 PENI NGKAT AN KEHI DUPAN BERAGAMA 09.02 KERUKUNAN HI DUP BERAGAMA 09.03 LI TBANG AGAMA 09.90 PELAYANAN KEAGAMAAN LAI NNYA 1 0 PENDI DI KAN 10.01 PENDI DI KAN ANAK USI A DI NI 10.02 PENDI DI KAN DASAR 10.03 PENDI DI KAN MENENGAH 10.04 PENDI DI KAN NON-FORMAL DAN I NFORMAL 10.05 PENDI DI KAN KEDI NASAN 10.06 PENDI DI KAN T I NGGI 10.07 PELAYANAN BANTUAN T ERHADAP PENDI DI KAN 10.08 PENDI DI KAN KEAGAMAAN 10.09 LI TBANG PENDI DI KAN 10.10 PEMBI NAAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA 10.90 PENDI DI KAN LAI NNYA 1 1 PERLI NDUNGAN SOSI AL 11.01 PERLI NDUNGAN DAN PELAYANAN SOSI AL ORANG SAKI T DAN CACAT 11.02 PERLI NDUNGAN DAN PELAYANAN SOSI AL LANSI A 11.04 PERLI NDUNGAN DAN PELAYANAN SOSI AL ANAK-ANAK DAN KELUARGA 11.05 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 11.08 BANT UAN DAN JAMI NAN SOSI AL 11.09 LI TBANG PERLI NDUNGAN SOSI AL 11.90 PERLI NDUNGAN SOSI AL LAI NNYA Klasifik asi M enur ut Fungsi Tabel 5 .3 121 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT Rincian belanja pemerintah pusat menurut jenis belanja klasifikasi ekonomi merupakan pengelompokkan belanja pusat berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi dengan mengacupada manual GFS manual 2001. Sebelum tahun 2005, belanja pemerintah pusat dibagi atas belanja rutin belanja pegawai, belanja barang, pembayaran bunga utang, belanja subsidi, dan belanja lain-lain dan belanja pembangunan pembiayaan proyek dan pembiayaan program. Pengklasifikasian atas belanja rutin dan pembangunan tersebut bertujuan untuk memberikan penekanan pada arti pentingnya anggaran pembangunan, yang dianggap memberikan dampak yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun dalam pelaksanaannya, telah menimbulkan peluang terjadinya duplikasi, penumpukan, dan penyimpangan anggaran. Sejak tahun 2005, anggaran belanja pemerintah pusat dalam APBN terdiri atas belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, pembayaran bunga utang, subsidi, belanja hibah, bantuan sosial, dan belanja lain-lain.

5.5 Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat 2010-2013

Kebijakan APBN 2010-2013 diarahkan sesuai dengan RPJMN ke-2 2010-2014 yang ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian. Misi jangka menengah Pemerintah adalah: 1. Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera 2. Memperkuat Pilar-pilar Demokrasi 3. Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang Beberapa kebijakan Belanja Pemerintah Pusat selama tahun 2010 – 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: 122 DIREKTORAT P-APBN BELANJA PEMERINTAH PUSAT Tabel 5.4 Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2010-2013 Tahun Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat Realisasi Anggaran Rp triliun 2010 Alokasi anggaran belanja pemerintah pusat dalam APBN tahun 2010 akan difokuskan untuk: 1. Meneruskanmeningkatkan seluruh program kesejahteraan rakyat seperti PNPM, BOS, Jamkesmas, Raskin, PKH, dan berbagai subsidi lainnya 2. Melanjutkan pembangunan infrastruktur, pertanian, dan energi, serta proyek padat karya dan stimulus fiskal bila diperlukan 3. Mendorong revitalisasi industri, pemulihan dunia usaha termasuk melalui pemberian insentif perpajakan dan bea masuk 4. Meneruskan reformasi birokrasi 5. Meningkatkan anggaran operasional, pemeliharaan dan pengadaan alutsista 6. Menjaga anggaran pendidikan tetap 20 persen 7. Meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan kapasitas penanganan perubahan iklim, termasuk dalam pengurangan resiko bencana. 697,4 2011 - Tahun 2011 mulai menerapkan penganggaran berbasis kinerja dan kerangka penganggaran jangka menengah - Kebijakan Belanja Pemerintah Pusat diarahkan untuk mencapai tujuh sasaran utama, yaitu; 1. Menunjang pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, yang didukung oleh pembangunan infrastruktur, termasuk transportasi dan energi; 2. Perlindungan sosial melalui BOS dan Jamkesmas; 3. Pemberdayaan masyarakat antara lain melalui PNPM mandiri; 4. Pemantapan pelaksanaan reformasi birokrasi; 5. Perbaikan kesejahteraan aparatur negara dan pensiunan; 6. Penyediaan anggaran subsidi yang lebih tepat sasaran; dan 7. Pemenuhan kewajiban pembayaran utang tepat waktu. - Peningkatan belanja modal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan sasaran: 1. Menunjang pengembangan dan pembangunan sarana dan prasarana dasar atau infrastruktur irigasi, transportasi, perumahan, dan sumber daya air. 2. Mengatasi hambatan dan sumbatan yang memacetkan pembangunan infrastruktur bottleneck , dan keterlambatan backlog dalam proses pembangunan infrastruktur. 3. Memantapkan ketahanan pangan nasional, meningkatkan ketahanan energi nasional, serta menjamin ketersediaan air baku dan pengendalian banjir. 883,5