mungkin bisa diselesaikan apabila terdapat anggota yang tidak dapat menyelesaikan tugasnya. Oleh karena itu masing
–masing anggota memiliki ketergatungan pada anggota kelompoknya.
2 Tanggung Jawab Perseorangan
Keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka dari itu setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan
tugasnya. Setiap anggota kelompok harus berusaha memberikan yang terbaik untuk kelompoknya.
3 Tatap Muka
Tatap muka disini berarti memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi, memberikan informasi, mengenal satu sama lain, saling
membelajarkan, dan berdiskusi. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai
setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing.
4 Komunikasi Antaranggota
Salah satu tujuan pembelajaran koopeartif agar siswa mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Keberhasilan suatu kelompok
bergantung pada kesediaan anggota kelompok untuk saling mendengarkan dan saling mengutarakan pendapat.
5 Evaluasi Proses Kelompok
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk menilai proses kerja kelompok
dan hasil kerja kelompok. Evaluasi digunakan untuk melakukan perbaikan agar selanjutnya bisa melakukan kerjasama dengan lebih baik.
Pembelajaran kooperatif memiliki berbagai macam jenis, diantaranya adalah :
34
a STAD Student Teams Achievment Division
STAD merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang sederhana. Ide dasar STAD adalah memotivasi siswa dalam kelompok agar dapat saling
34
Zulfiani, dkk., op. cit., h. 137-138.
mendorong dan membantu satu sama lain dalam menguasai materi yang disajikan, serta menumbuhkan kesadaran bahwa belajar itu penting, bermakna,
dan menyenangkan. Tahapan dalam STAD dimulai dengan penyajian kelas, kegiatan kelompok, tes individual, memberikan skor peningkatan individual,
dan pengakuan terhadap kelompok. b
Jigsaw Jigsaw adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberi
kesempatan siswa untuk aktif dan saling membantu menguasai materi. Setiap anggota ditugaskan secara acak untuk menjadi ahli pada bagian tertentu dengan
membaca bagian materi yang didapat. Setelah membacanya, para ahli dari tim berbeda bertemu untuk mendiskusikan bagian materi yang sama. Kemudian
mereka kembali pada timnya untuk mengajarkan bagiannya kepada teman satu kelompok. Selanjutnya dilakukan kuis untuk semua materi pembahasan.
c TGT Team Games Tournament
TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menggunakan turnamen mingguan. Dalam turnamen siswa berkompetisi
dengan kelompok lain agar memperoleh poin untuk kemajuan kelompok. Pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari lima tahapan, yaitu tahap
penyajian kelas, belajar dalam kelompok, permainan, pertandingan, dan penghargaan kelompok. Pertandingan dirancang dengan memberi kesempatan
siswa untuk berkompetisi dengan tingkat kemampuan yang sama. d
TAI Team Assisted Individualization TAI merupakan tipe pembelajaran kooperatif dengan pemberian
bantuan secara individual. Pengkombinasian belajar individual dan kelompok menjadi ciri khas TAI yang membedakan dengan tipe kooperatif lainnya.
Siswa diberikan kesempatan memulai belajar secara individual dengan kemampuan yang dimiliki. Hasil belajar siswa dibawa ke kelompok untuk
dikoreksi dengan mendiskusikan, mendebat, atau saling memberi masukan. Kemudian siswa diberikan kuis individual untuk mengecek pemahaman siswa
dan tidak diperkenakan untuk bekerja sama dalam mengerjakan kuis tersebut. Tanggung jawab individu dapat dipastikan muncul karena skor yang
diperhitungkan adalah skor akhir, dan siswa melakukan kuis tanpa bantuan teman satu tim.
35
e CIRC Cooperative Integrated Reading Composition
Model pembelajaran tipe ini menekankan pada pembelajaran membaca, menulis, dan tata bahasa. Model kooperatif tipe CIRC merupakan
model pembelajaran khusus mata pelajaran bahasa dalam rangka membaca dan menemukan ide pokok pikiran atau tema sebuah wacana. Dalam melaksanakan
pembelajaran CIRC siswa saling menilai kemampuan membaca, menulis, tata bahasa, baik secara tertulis maupun lisan dalam kelompok. Kegiatan CIRC
diawali dengan presentasi dari guru, latihan tim, latihan independen, pra penelitian teman, latihan tambahan, dan tes.
c. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
Setiap model pembelajaran tidak ada yang sempurna. Kelebihan atau keunggulan dan kekurangan atau kelemahan pasti dimiliki oleh suatu model
pembelajaran. Begitu pula dengan model pembelajaran kooperatif. Keunggulan penggunaan model pembelajaran kooperatif bagi siswa
adalah sebagai berikut:
36
1 Siswa dapat menambah kepercayaan kemampuan untuk berpikir
sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2 Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif, siswa dapat
mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide
yang dimiliki oranglain. 3
Dapat membantu siswa untuk peduli pada orang lain dan menyadari segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4 Pembelajaran koperatif dapat membantu memperdayakan setiap
siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
35
Slavin, op. cit., h. 15-16.
36
Sanjaya, op. cit., h. 249-250.
5 Dapat meningkatkan prestasi akademik dan keterampilan sosial,
termasuk mengembangkan rasa harga diri dan hubungan interpersonal positif dengan orang lain.
6 Melalui pembelajaran koperatif, dapat mengembangkan kemampuan
siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri serta memberikan ruang kebebasan untuk siswa memecahkan masalah
tanpa takut membuat kesalahan. 7
Pembelajaran kooperatif yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar
abstrak menjadi nyata. 8
Interaksi dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir.
Selain memiliki keunggulan model pembelajaran kooperatif juga memiliki kelemahan atau keterbatasan, diantaranya yaitu:
37
1 Siswa yang memiliki kemampuan lebih dapat merasa terhambat
sehingga dapat berakibat pada iklim kerjasama dalam kelompok. 2
Apabila kegiatan peer teaching tidak dilakukan secara efektif akan menghambat siswa mencapai tujuan pembelajaran.
3 Siswa kurang mengharapkan penilaian didasarkan hasil kelompok,
penilaian secara individu yang menjadi harapan siswa. 4
Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa dan guru, sehingga sulit mencapai target kurikulum.
5 Tidak semua aktivitas pembelajaran dapat dilaksanakan dengan
berkelompok.
d. Pembelajaran Team Assisted Individualization TAI
Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization TAI dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Pembelajaran TAI ini dilakukan
dengan mengkombinasikan pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual.
37
Ibid., h. 250-251.
Dasar pemikiran pengembangan model ini ialah untuk mengadaptasi pengajaran terhadap perbedaan individual siswa berkaitan dengan kemampuan
siswa maupun pencapaian prestasi siswa.
38
Ketika memasuki ruang kelas siswa memiliki pengetahuan, kemampuan, dan motivasi yang berbeda. Perbedaan
tersebut menjadi landasan bagi siswa untuk memulai pembelajaran yang dilaksanakan.
Ciri khas dari model pembelajaran TAI ini adalah menitikberatkan keaktifan siswa dalam belajar. Siswa secara individual belajar materi yang
sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok. Semua anggota
kelompok memiliki tanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Model Pembelajaran tipe TAI memiliki 8 delapan komponen, yaitu:
39
a Teams, yaitu kelompok kecil yang kemampuan anggotanya heterogen tediri dari 4-6 siswa, b Placement Test, yaitu tes awal atau rata-rata
nilai harian siswa atau nilai pada bab sebelumnya untuk mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu, c Student Creative, yakni memberi penekanan
dan menciptakan persepsi bahwa keberhasilan setiap siswa ditentukan oleh keberhasilan kelompoknya, d Team Study, merupakan tindakan belajar yang
harus dilaksanakan oleh kelompok. Pemberian bantuan kepada siswa yang membutuhkan diperkenankan pada tahap ini. Pemberian bantuan dapat
dilakukan oleh guru dan siswa yang pandai dalam kelompok, e Team Score and Team recognition, yaitu memberikan skor pada hasil kerja kelompok dan
memberikan penghargaan terhadap kelompok yang berhasil maupun yang kurang berhasil, f Teaching Group, yakni memberikan materi secara singkat
menjelang tugas kelompok, g Fact Test, yakni memberikan tes-tes kecil seperti kuis, h Whole Class Units, yaitu menyajikan kembali materi dengan
strategi pemecahan masalah untuk seluruh siswa dikelas.
38
Slavin, op. cit., h. 187.
39
Asmadi, Alsa “Pengaruh Metode Belajar Team Assisted Individualization terhadap P
restasi Belajar Statistika Pada Mahasiswa Psikologi”, Jurnal Psikologi, Vol. 38, 2011. h. 83.
Penghargaan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam melakukan pembelajaran. Dalam
pembelajaran TAI ini guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar dari nilai dasar awal ke
nilai kuistes setelah siswa bekerja dalam kelompok.
40
Adapun langkah-langkah untuk memberikan penghargaan terhadap kelompok sebagai berikut:
41
1 Menentukan nilai dasar awal masing-masing siswa dapat dilakukan
dengan memberikan pre test atau menggunakan nilai ulangan sebelumnya.
2 Menentukan nilai terkini berdasarkan perolehan nilai yang didapat
dari hasil kuistes siswa. Misalnya nilai tes 1, nilai tes 2, atau bisa juga rata-rata nilai tes 1 dan nilai tes 2.
3 Menentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnya ditentukan
berdasarkan selisih nilai kuistes terkini dan nilai dasar dengan menggunakan kriteria pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perolehan Nilai Peningkatan
Kriteria Nilai Peningkatan
Nilai kuis turun lebih 10 poin di bawah nilai awal 5
Nilai kuis turun 1 - 10 poin di bawah nilai awal 10
Nilai kuistes terkini sama dengan nilai awal sampai dengan 10 diatas nilai awal
20 Nilai kuistes terkini lebih dari 10 di atas nilai awal
30
e. Langkah-langkah Pembelajaran Team Assisted Individualization
TAI
Menurut Widyantini, langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI sebagai berikut:
42
40
Widyantini, op. cit., h. 10.
41
Ibid.