Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

digunakan sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan. 23 Model dapat dijadikan sebagai landasan dalam melaksanakan kegiatan karena memuat rancangan pelaksanaan. Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar dan mengajar. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. 24 Pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi yang dilakukan oleh guru dan siswa dengan memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Seperti yang telah dikemukakan bahwa dalam pembelajaran terdapat prosedur atau metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak hanya sebatas metode saja yang digunakan dalam pembelajaran. Namun terdapat istilah lain yang digunakan dalam pembelajaran seperti strategi, pendekatan, teknik, maupun model pembelajaran. Menurut Joyce model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai acuan dalam merencanakan pembelajaran dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. 25 Soekamto mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. 26 Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran merupakan rancangan secara umum proses pembelajaran yang didalamnya terdapat prosedur atau cara khusus yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran tersebut. Model pembelajaran mencakup berbagai 23 Sagala, op. cit., h. 175. 24 Oemar Hamalik, op. cit., h. 57. 25 Trianto, Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik, Jakarta: Perstasi Pustaka, 2011, h. 74. 26 Aris Shoimin, Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2014, h. 23. hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran, seperti strategi, metode, teknik, media, evaluasi, dan sebagainya. Model pembelajaran mempunyai ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan strategi, metode atau prosedur. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut: 27 1 Bersifat rasional teoritik logis disusun oleh para ahli atau pengembangnya 2 Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar serta berisi tujuan pembelajaran yang akan dicapai 3 Tingkah laku atau cara mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan dengan berhasil 4 Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran merupakan buah pikiran penciptanya memuat gambaran secara umum proses pembelajaran yang dilaksanakan dari awal hingga akhir pertemuan meliputi penggunaan media, strategi, metode, teknik, serta lingkungan belajar yang berguna sebagai acuan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.

b. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative bekerjasama. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan terdiri antara empat sampai enam orang yang memiliki latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda atau heterogen. 28 Dalam pembelajaran kooperatif, para siswa akan 27 Ibid., h. 24. 28 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2013, h. 242. duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru. 29 Berdasarkan definisi diatas model pembelajaran kooperatif dilakukan dengan menempatkan siswa dalam kelompok yang heterogen secara terstruktur untuk menguasai materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dapat saling memanfaatkan dan memberi manfaat yang positif. Bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik rendah dapat terbantu dengan siswa yang memiliki kemampuan diatasnya. Kemudian bagi siswa yang memiliki kemampuan akademik tinggi dapat lebih menguasai materi apabila sudah mampu menjelaskan kepada siswa lain. Menurut Davidson dan Worshman Cooperative learning adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademis. 30 Riyanto mengatakan pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik akademik skill, sekaligus keterampilan sosial social skill termasuk interpersonal skill. 31 Pembelajaran kooperatif tidak hanya memberikan efek pada kemampuan akademik, tetapi pembelajaran kooperatif juga memberikan efek pada sikap sosial siswa. Melalui pembelajaran kooperatif siswa dapat mengembangkan sikap sosialnya. Sikap saling menghargai, peduli terhadap orang lain, saling sepenanggungan dan menerima kelebihan serta kekurangan orang lain tergambar dalam proses pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. 32 Unsur gotong royong dan kerjasama merupakan komponen utama yang membedakan model kooperatif 29 Robert E. Slavin, Cooperative Learning, Bandung: Nusa Media, 2005, h. 8. 30 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 130. 31 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2012, h. 267. 32 Widyantini, Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif, Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika, 2006, h. 3.

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME.

0 6 21

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME.

0 2 22

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DENGAN STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dengan Strategi Team Assisted Individualization (TAI) Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2

0 1 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 1 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 2 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 1 17

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII SMP NEG

0 0 19