3 Program yang dijalankan sederhana sehingga siswa kelas tiga ke atas
dapat melaksanakannya. 4
Siswa akan termotivasi untuk mempelajari materi yang diberikan dengan cepat dan akurat.
Sedangkan kelemahan pembelajaran tipe TAI, diantaranya yaitu:
44
1 Butuh waktu yang lama untuk membuat dan mengembangkan
perangkat kegiatan pembelajaran. 2
Jika jumlah siswa dalam kelas terlalu banyak, maka guru akan mengalami kesulitan dalam memberikan bimbingan kepada siswa.
3. Model Pembelajaran Konvensional
Model pembelajaran konvensional merupakan model pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Biasanya peran guru
dalam model pembelajaran ini lebih dominan. Salah satu contohnya adalah metode ceramah yang berpusat kepada guru. Dalam pembelajaran yang
berpusat kepada guru hampir seluruh kegiatan dikendalikan penuh oleh guru. Guru diposisikan sebagai pemberi informasi tunggal dan siswa diposisikan
sebagai individu yang siap menerima informasi. Selain ceramah metode pembelajaran konvensional lainnya adalah tanya jawab, penugasan, dan
ekspositori. Dari beberapa metode konvensional yang telah disebutkan,
pembelajaran konvensional yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ekspositori. Metode ekspositori adalah metode mengajar yang banyak
digunakan oleh guru adalah dimana guru lebih banyak bertutur di dalam kelas sedangkan siswa hanya menyimak penjelasan guru.
45
Kegiatan mengajar dalam pandangan metode ini ialah menyampaikan informasi kepada siswa dan
menempatkan siswa sebagai objek penerima informasi. Siswa diharapkan dapat
44
Juniar, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization TAI dalam Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMPN 5 Padangpanjang
Pada Materi
Relasi dan
Fungsi Tahun
Pelajaran 20132014,
h. 5,
dari: http:jurnal.umsb.ac.idwp-contentuploads201404juniar.pdf 11 Juni 2015, pukul 12.38WIB.
45
Sanjaya, op. cit., h. 178.
menangkap informasi dan mengungkapkannya kembali melalui respon jawaban yang diberikan saat pertanyaan diajukan.
Dalam metode ekspositori peran guru lebih banyak dan lebih aktif dalam melakukan aktivitas proses pembelajaran. Penyajian materi dilakukan
oleh guru secara terperinci. Siswa berperan lebih pasif tanpa banyak aktivitas dan hanya menerima bahan ajar yang disampaikan guru. Siswa hanya duduk
manis mendengar penjelasan guru dan sesekali bertanya apabila terdapat bagian yang tidak dimengerti olehnya.
Prosedur pembelajaran dengan ekspositori sebagai berikut:
46
a. Persiapan preparation yaitu guru mempersiapkan bahan selengkapnya
secara sistematik dan rapi. b.
Pertautan apperception bahan terdahulu. Pada tahap ini guru dapat melakukan proses tanya jawab bekaitan dengan pengetahuan yang telah
dimilikinya untuk dihubungkan dengan pengetahuan yang akan diberikan.
c. Penyajian presentation terhadap bahan yang baru. Pada tahap ini guru
menyampaikan bahan ajar yang sudah disiapkan. Penyampaian bahan ajar dapat dilakukan melalui ceramah atau membaca teks yang sudah
disiapkan. d.
Evaluasi resitation untuk mengecek kemampuan siswa. Evaluasi dapat dilakukan melalui proses tanya jawab atau meminta siswa untuk
menjelaskan pemahamannya terhadap materi yang dipelajari. Setiap ada keunggulan tentu ada kelemahan, begitu pula dengan
metode ekspositori. Keunggulan dan kelemahan yang termuat pada metode pembelajaran dapat dijadikan sebagai acuan dalam menggunakan metode
tersebut. Keunggulan penggunaan metode ekspositori, yaitu:
47
1 Guru mudah mengontrol dan menguasai kelas sehingga dapat
mengetahui perkembangan siswanya.
46
Sagala, op. cit., h. 79.
47
Sanjaya, op.cit., h. 190-191.
2 Efektif untuk materi pelajaran yang luas dan waktu yang dimiliki
terbatas. 3
Siswa dapat mendengar dan melihat sehingga pembelajaran ini cocok untuk siswa yang memiliki gaya belajar auditori atau visual.
4 Dapat digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
Sedangkan kelemahan penggunaan metode ekspositori, yaitu:
48
1 Metode ini hanya mungkin dapat dilakukan pada siswa yang
memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. 2
Tidak dapat melayani perbedaan setiap individu baik dalam kemampuan, pengetahuan, minat, bakat, serta gaya belajar.
3 Sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal sosialisasi,
hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis. 4
Guru memegang peran yang dominan terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
5 Pembelajaran bersifat satu arah yaitu berasal dari apa yang
disampaikan guru, sehingga akan sulit untuk mengetahui sudah sejauh mana pemahaman siswa terhadap bahan ajar, juga dapat
membatasi pengetahuan siswa hanya sebatas apa yang disampaikan oleh guru di depan kelas.
Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode ekspositori merupakan metode yang menekankan penuturan lisan guru dalam
penyajian materi sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai bergantung dengan kemampuan guru dalam menyampaikan materi.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis, diantaranya sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Arief Rahmat Setyawan 2012 yang
berjudul “Perbedaan Hasil Penerapan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization dan Konvensional terhadap
48
Ibid., h. 191.