Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

abstraksi yang mewakili suatu kelas objek-objek, kejadian-kejadian, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. 4 Menurut Hamalik menyatakan bahwa untuk mengetahui apakah siswa telah mengetahui suatu konsep paling tidak ada empat hal yang diperbuatnya, yakni: 5 1 Ia dapat menyebutkan nama contoh-contoh konsep. 2 Ia dapat menyatakan ciri-ciri konsep tersebut, 3 Ia dapat membedakan antara contoh-contoh dan yang bukan contoh. 4 Ia mungkin lebih mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan konsep tersebut. Suatu konsep disusun berdasarkan unsur-unsur yang membentuknya. Konsep dapat dikatakan sebagai bentuk abstraksi yang menggambarkan objek, kejadian, atau pengalaman lainnya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep merupakan ide abstrak yang dituangkan dalam nama atau simbol terdiri dari unsur-unsur yang dapat digunakan untuk mengelompokkan sesuatu dalam satu golongan. Pemahaman berasal dari kata dasar paham yang berati mengerti. Pemahaman merupakan salah satu indikator ketercapaian pembelajaran yang dilaksanakan. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain. 6 Menurut Sagala, pemahaman mengacu pada kemampuan untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat dan memaknai arti dari bahan maupun materi yang dipelajari. 7 Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui proses pemahaman terjadi ketika siswa sudah melakukan tahap mengetahui atau mengingat. 4 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 73. 5 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, h. 166. 6 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, h. 21. 7 Sagala, op. cit., h. 157. Seseorang dapat dikatakan paham terhadap suatu hal jika ia mengerti benar dan mampu menjelaskan yang dipahaminya menggunakan bahasanya sendiri. Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat fakta, akan tetapi berkenaan dengan kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan, atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep. 8 Hal itu sejalan dengan pernyataan Hamalik bahwa, pemahaman tampak pada alih bahan dari suatu bentuk ke bentuk lainnya, penafsiran, dan memperkirakan. 9 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman merupakan kemampuan memahami makna dibalik sesuatu sehingga dapat didefinisikan kembali dalam bentuk lain. Misalnya seseorang dapat menafsirkan grafik ke dalam kalimat-kalimat. Jika seseorang memiliki pemahaman, maka ia akan mampu membandingkan, membedakan, bahkan mempertentangkan yang telah dipahaminya dengan pengetahuan baru yang diterimanya. Pemahaman konsep menurut Benjamin Bloom dibedakan dalam tiga kategori, yakni sebagai berikut: 10 1 Penerjemahan transalation, yaitu menerjemahkan konsep abstrak menjadi suatu model, misalnya dari lambang ke arti. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menerjemahkan, mengubah, mengilustrasikan, menggambarkan, memberi definisi, dan menjelaskan kembali. 2 Penafsiran interpretation, yaitu kemampuan memahami ide utama dan mampu menentukan konsep yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan. Kata kerja operasional yang digunakan adalah menginterpretasikan, membedakan, memperhitungkan, menjelaskan, dan menggambarkan. 3 Ekstrapolasi extrapolation, yaitu menyimpulkan dan mengkaitkan dari sesuatu yang telah diketahui. Kata kerja operasional yang dapat 8 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2012, h. 126. 9 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 80. 10 Sagala, op. cit., h. 157. dipakai untuk mengukur kemampuan ini adalah memperhitungkan, menduga, menyimpulkan, meramalkan, membedakan, menentukan dan mengisi. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman konsep merupakan kemampuan untuk mengerti makna dari suatu konsep, menerapkan konsep untuk menyelesaikan permasalahan, serta mengkaitkan konsep satu dengan lainnya. Pemahaman terhadap suatu konsep diperlukan dalam melakukan setiap pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan pemahaman terhadap suatu konsep menjadi modal dasar untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya. Pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemahaman berdasarkan kategori Benjamin Bloom yaitu penerjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi.

b. Pengertian dan Karakteristik Matematika

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, bahkan Perguruan Tinggi. Asal mula istilah matematika yang dinyatakan dalam berbagai ungkapan berasal dari Bahasa Yunani yaitu mathematike. Kata tersebut mengandung pengertian hal-hal yang berhubungan dengan belajar relating to learning dan mempunyai akar kata mathema yang artinya pengetahuan atau ilmu. Kata ini pun berhubungan erat dengan kata lain, yaitu mathenein, yang maknanya adalah belajar learning. 11 Matematika adalah pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian logis direpresentasikan dengan bahasa simbol yang jelas, akurat, padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. 12 Soedjadi menyatakan bahwa matematika memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. 13 11 Suhendra, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h. 7.4. 12 Asep Jihad, Pengembangan Kurikulum Matematika, Yogyakarta: Multipressindo, 2008, 152. 13 Heruman, Model Pembelajaran Matematika, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, h. 1.

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME.

0 6 21

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME.

0 2 22

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DENGAN STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dengan Strategi Team Assisted Individualization (TAI) Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2

0 1 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 1 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 2 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 1 17

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII SMP NEG

0 0 19