Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Kontrol

Tabel 4.5 Perbandingan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 25 25 Maksimum 93 84 Minimum 44 34 Rata-rata ̅ 70,68 57,08 Median Me 72,39 55,28 Modus Mo 75,90 49,25 Varians s 2 183,06 150,66 Simpangan Baku s 13,53 12,27 Adapun pencapaian pemahaman konsep matematika tiap kategori pemahaman menurut Bloom, pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kategori Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kategori Pemahaman Skor Ideal Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rata-rata Persentase Rata-rata Persentase Penerjemahan 28 20,20 72,14 17,24 61,56 Penafsiran 16 11,44 71,50 9,80 61,25 Ekstrapolasi 24 15,16 63,17 12,08 50,33 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol pada tiap kategori pemahaman. Selain itu nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen lebih mendekati skor ideal dibandingkan kelas kontrol. Pemahaman konsep matematika siswa kategori penerjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi pada kelas eksperimen memperoleh persentase yang lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Persentase terbesar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh dari kategori penerjemahan. Sedangkan persentase terkecil pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh dari kategori ekstrapolasi.

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis

Sebelum melakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian dengan melakukan pengujian persyaratan analisis.

1. Pengujian Persyaratan Analisis

Penelitian ini menggunakan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Lilliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa kelompok berdistribusi normal jika memenuhi kriteria L hitung ≤ L tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Hasil perhitungan uji normalitas untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh L hitung = 0,12. Dari tabel harga kritis uji Lilliefors dengan taraf signifikansi α = 0,05 untuk n = 25 maka didapat harga L tabel = 0,17. Hasil pengujian normalitas posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Eksperimen Kontrol n 25 25 L hitung 0,12 0,12 L tabel 0,17 0,17 Kesimpulan Berdistribusi normal Berdistribusi normal Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena memenuhi kriteria L hitung ≤ L tabel .

b. Uji Homogenitas

Setelah dilakukan uji normalitas, diketahui bahwa kedua kelompok sampel dalam penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan Uji Fisher. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel memiliki varians yang sama homogen atau tidak. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelompok dikatakan homogen apabila F hitung ≤ F tabel diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Dari hasil perhitungan diperoleh F hitung = 1,22 dan F tabel = 1,98 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan pembilang dan derajat kebebasan penyebut. Untuk lebih jelasnya hasil pengujian homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Eksperimen Kontrol n 25 25 Varians s 2 183,06 150,66 F hitung 1,22 F tabel 1,98 Kesimpulan Varians Homogen Berdasarkan hasil dari variansi kedua kelompok yaitu eksperimen dan kontrol memenuhi kriteria F hitung ≤ F tabel , maka dari pengujian kedua kelompok sampel berasal dari kelompok yang homogen.

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME.

0 6 21

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME.

0 2 22

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DENGAN STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dengan Strategi Team Assisted Individualization (TAI) Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2

0 1 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 1 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 2 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 1 17

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII SMP NEG

0 0 19