Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen

Tabel 4.2 Nilai Rata-rata Kategori Pemahaman Kelas Eksperimen Kategori Pemahaman Skor Ideal Rata-rata Persentase Penerjemahan 28 20,20 72,14 Penafsiran 16 11,44 71,50 Ekstrapolasi 24 15,16 63,17 Berdasarkan Tabel 4.2 pemahaman konsep matematika siswa kelas eksperimen lebih didominasi kategori penerjemahan. Hal ini dapat terlihat pada perolehan persentase kategori penerjemahan memperoleh persentase terbesar yaitu 72,14. Sedangkan persentase terkecil diperoleh pada kategori ekstrapolasi yaitu sebesar 63,17.

2. Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil tes yang diberikan kepada kelas kontrol, diperoleh nilai terkecil yaitu 34 dan nilai tertinggi yaitu 84. Untuk lebih jelasnya, data hasil posttest pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol disajikan dalam Tabel 4.3. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Posttest Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Kontrol Nilai Frekuensi Absolut Kumulatif Persentase 34-42 2 2 8 43-51 8 10 32 52-60 6 16 24 61-69 4 20 16 70-78 4 24 16 79-87 1 25 4 Jumlah 25 100 Tabel 4.3 menunjukan bahwa banyaknya kelas interval adalah 6 kelas dengan panjang tiap interval kelas 9. Terlihat bahwa persentase terbesar yaitu 32 ada pada interval nilai 43-51. Sedangkan persentase terkecil yaitu 4 ada pada interval nilai 79-87. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rata-rata sebesar ̅ 57,08, median Me 55,28, modus Mo 49,25, varians s 2 150,66, simpangan baku s 12,27. Sebanyak 48 atau 12 siswa kelompok kontrol mendapat nilai lebih besar atau sama dengan nilai rata-rata kelas. Sedangkan siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata sebanyak 52 atau 13 siswa. Dengan demikian sebagian besar siswa pada kelas kontrol mendapat nilai dibawah rata-rata. Gambaran penyebaran data hasil kemampuan pemahaman konsep matematika siswa di kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional dapat dilihat pada grafik histogram Gambar 4.2. Gambar 4.2 Grafik Histogram Frekuensi Pemahaman Konsep Matematika Kelas Kontrol Untuk mengetahui pencapaian pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol pada tiap kategori pemahaman menurut Bloom, berikut ini disajikan rekapitulasi nilai rata-rata tiap kategori pemahaman konsep. Data 1 2 3 4 5 6 7 8 9 34-42 43-51 52-60 61-69 70-78 79-87 F re k u en si Nilai Data Kelas Kontrol statistik ini diperoleh berdasarkan analisis terhadap skor tes siswa yang dicapainya terhadap soal-soal tes pemahaman, yang terdiri dari kategori penerjemahan sebanyak 7 soal, kategori penafsiran sebanyak 4 soal, dan kategori ekstrapolasi sebanyak 6 soal. Untuk melihat nilai rata-rata kategori pemahaman konsep kelas kontrol lebih jelas disajikan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Kategori Pemahaman Kelas Kontrol Kategori Pemahaman Skor Ideal Rata-rata Persentase Penerjemahan 28 17,24 61,57 Penafsiran 16 9,80 61,25 Ekstrapolasi 24 12,08 50,33 Berdasarkan Tabel 4.4 pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol lebih didominasi kategori penerjemahan. Hal ini dapat terlihat pada perolehan persentase kategori penerjemahan memperoleh persentase terbesar yaitu 61,57. Sedangkan persentase terkecil diperoleh pada kategori ekstrapolasi sebesar 50,33.

3. Perbandingan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Data statistik hasil tes pemahaman konsep matematika siswa dengan model pembelajaran tipe TAI dan model pembelajaran konvensional terdapat perbedaan. Berdasarkan perbandingan pemahaman konsep matematika, terlihat nilai siswa tertinggi terdapat pada kelas eksperimen dengan nilai 93, sedangkan nilai terendah terdapat pada kelas kontrol dengan nilai 34. Berdasarkan Tabel 4.5 nilai posttest kelas eksperimen lebih tinggi dari pada posttest kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata ̅ kelas eksperimen sebesar 70,68, sedangkan kelas kontrol 57,08 dengan selisih 13,6 70,68 – 57,08 begitu pula dengan nilai median, modus, varians, dan simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Perbandingan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 25 25 Maksimum 93 84 Minimum 44 34 Rata-rata ̅ 70,68 57,08 Median Me 72,39 55,28 Modus Mo 75,90 49,25 Varians s 2 183,06 150,66 Simpangan Baku s 13,53 12,27 Adapun pencapaian pemahaman konsep matematika tiap kategori pemahaman menurut Bloom, pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kategori Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kategori Pemahaman Skor Ideal Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Rata-rata Persentase Rata-rata Persentase Penerjemahan 28 20,20 72,14 17,24 61,56 Penafsiran 16 11,44 71,50 9,80 61,25 Ekstrapolasi 24 15,16 63,17 12,08 50,33 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol pada tiap kategori pemahaman. Selain itu nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen lebih mendekati skor ideal dibandingkan kelas kontrol. Pemahaman konsep matematika siswa kategori penerjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi pada kelas eksperimen memperoleh persentase yang lebih besar dibandingkan

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME.

0 6 21

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME.

0 2 22

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DENGAN STRATEGI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Dengan Strategi Team Assisted Individualization (TAI) Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2

0 1 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 1 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 2 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 1 17

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) - PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII SMP NEG

0 0 19