Berdasarkan hasil pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena
memenuhi kriteria L
hitung
≤ L
tabel
.
b. Uji Homogenitas
Setelah dilakukan uji normalitas, diketahui bahwa kedua kelompok sampel dalam penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan Uji Fisher.
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel memiliki varians yang sama homogen atau tidak. Kriteria pengujian
yang digunakan yaitu kedua kelompok dikatakan homogen apabila F
hitung
≤ F
tabel
diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Dari hasil perhitungan diperoleh F
hitung
= 1,22 dan F
tabel
= 1,98 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan pembilang dan derajat
kebebasan penyebut. Untuk lebih jelasnya hasil pengujian homogenitas dapat dilihat pada
Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Data Eksperimen
Kontrol
n 25
25 Varians s
2
183,06 150,66
F
hitung
1,22 F
tabel
1,98 Kesimpulan
Varians Homogen Berdasarkan
hasil dari variansi kedua kelompok yaitu eksperimen dan kontrol memenuhi kriteria F
hitung
≤ F
tabel
, maka dari pengujian kedua kelompok sampel berasal dari kelompok yang homogen.
2. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas, diperoleh kesimpulan bahwa kedua sampel berdistribusi
normal dan homogen. Selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
rata-rata pemahaman konsep matematika siswa pada kelompok eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe TAI lebih
tinggi dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan model konvensional.
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan uji t, diperoleh t
hitung
= 3,77. Berdasarkan tabel distribusi t, dengan taraf siginifikansi 0,05 dan derajat kebebasan db = 48 diperoleh harga t
tabel
= 2,01. Hasil perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Data Eksperimen
Kontrol
n 25
25 Rata-rata
̅ 70,68
57,08 t
hitung
3,77
t
tabel
2,01 Kesimpulan
H ditolak dan H
1
diterima Dari Tabel 4.8 telihat bahwa t
hitung
t
tabel
3,77 2,01 maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima atau dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization terhadap pemahaman konsep matematika siswa.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarakan hasil uji hipotesis, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata- rata pemahaman konsep matematika siswa kelompok eksperimen lebih tinggi
daripada kontrol. Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan perlakuan yang
diberikan pada kedua kelompok tersebut. Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TAI. Sedangkan proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional.
1. Proses Pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe Team Assisted
Individualization TAI
Berdasarkan uraian sebelumnya diketahui bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata
posttest kelas eksperimen sebesar 70,68 sedangkan kelas kontrol sebesar 57,08. Perbedaan nilai rata-rata tersebut tidak terjadi secara kebetulan,
melainkan terjadi karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan hasil posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol tersebut menunjukan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan model TAI lebih tinggi
daripada pemahaman konsep matematika siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional.
Model pembelajaran tipe TAI merupakan salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran TAI mengkombinasikan
pembelajaran individual dan kelompok. Siswa dapat membangun dasar yang kuat sebelum melangkah ke tahap selanjutnya. Sebelum memasuki
pembelajaran kelompok siswa terlebih dahulu melakukan pembelajaran secara individual. Pembelajaran individual yang dilakukan memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengawali pembelajaran berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan membangun konsep sesuai dengan kemampuannya.
Pada prosesnya pembelajaran kooperatif TAI dilakukan dengan membawa hasil pekerjaan masing-masing anggota kelompok. Hasil pekerjaan
kelompok merupakan tanggung jawab masing-masing anggota. Setiap anggota kelompok diberi kebebasan untuk mendiskusikan hasil pekerjaan para anggota
untuk mendapatkan kesepakatan hasil keseluruhan jawaban. Keberhasilan kelompok merupakan keberhasilan para anggotanya dalam menyelesaikan kuis