Kegiatan Awal ± 10 menit Apersepsi Kegiatan Awal ± 10 menit Apersepsi

7. Langkah – langkah Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran ini guru menggunakan pendekatan Quantum Teaching yang berdasar pada asas utama, ”Bawalah Dunia Mereka Ke Dalam Dunia Kita, Dan Antarkan Dunia Kita Ke Dunia Mereka”. Langkah-langkah pembelajaran mengacu pada teknik TANDUR yang terinci di bawah ini:

A. Kegiatan Awal ± 10 menit Apersepsi

1 Memberi Salam dan berdoa sebelum belajar. ± 1 menit 2 Memeriksa kehadiran peserta didik ± 1 menit 3 Mengingatkan kembali materi yang telah lalu tentang proses masuknya bangsa – bangsa Eropa ke Indonesia dan cara – cara yang digunakan bangsa Eropa untuk mencapai tujuannya. ± 1 menit 4 Pemberian motivasi dengan memberikan video motivasi, guru menyampaikan awal pembelajaran dengan mempersiapkan peserta didik untuk menerima pelajaran melalui pemberian sugesti yang positif kepada peserta didik, Tumbuhkan minat belajar dengan memuaskan rasa penasaran dan ingin tahu peserta didik dengan memberikan sebuah gambar beberapa orang asing yang datang ke Indonesia. ± 3 menit 5 Pre Test menanyakan bangsa dari mana saja yang datang ke Indonesia untuk monopoli perdagangan, penyebaran agama, dan penjajahan. ± 3 menit 6 Acuan : menjelaskan indikator yang hendak dicapai. ± 1 menit

B. Kegiatan Inti ± 65 menit 1. Eksplorasi ± 20 menit

Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1 Peserta didik masuk ke kelas untuk membaca buku literatur yang relevan. ± 2 menit 2 Alami, guru menjelaskan materi dan menciptakan pengalaman umum yang sering dialami peserta didik guru menanyakan terlebih dahulu kepada peserta didik , apakah dari peserta didik adakah yang sudah pernah melihat benda peninggalan yang dianggap keramat oleh bangsa Indonesia ± 10 menit 3 Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topiktema materi yang akan dipelajari dan belajar dari aneka sumber. ± 3 menit 4 Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya. ± 3 menit 5 Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. ± 2 menit 2. Elaborasi ± 35 menit Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1 Namai, guru meminta peserta didik untuk berdiskusi secara berkelompok yang terdiri dari 3 kelompok. Setiap kelompok menamakan kelompok diskusinya sesuai dengan nama masa kolonial yang ada di Indonesia. ± 10 menit 2 Demonstrasikan, Setiap kelompok mendiskusikan tentang masa kolonial di Indonesia dengan membuat peta konsep mind mapping. Setelah selesai berdiskusi setiap kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sedangkan kelompok yang lain diberi kesempatan untuk bertanya dan menanggapi. ± 25 menit

1. Konfirmasi ± 10 menit

Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1 Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui peserta didik. ± 5 menit 2 Guru bersama peserta didik bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. ± 5 menit C. Kegiatan Penutup ± 5 menit Dalam kegiatan penutup, guru: 1 Ulangi, pengulangan dan post tes dapat memperkuat daya ingat post test dengan menggunakan permainan talking stick. ± 3 menit 2 Rayakan, siswa yang bisa menjawab pertanyaan diberikan pujian dan tepuk tangan. 3 Menutup pelajaran secara Islami 4 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling danatau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

7. Sumber Bacaan Alat Sumber:

1. Muh, Nurdin, dkk, Mari Belajar IPS 1 untuk SMP MTs Kelas VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional 2008. 2. Acuan Pengayaan Terpadu Ilmu Pengetahuan Sosial LKS Kelas VII Semester 2. Jawa Tengah: CV Fathihul Ihsan. 3. Buku Atlas dan Peta Sejarah Alat: Kertas , spidol, whiteboard, Laptop, Power Point, Proyektor

8. Penilaian Penilaian

Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Test Tulis Tes Uraian Sebutkan beberapa peninggalan peninggalan bangsa Eropa yang dianggap keramat di Indonesia Rubrik Penilaian Diskusi Aspek yang dinilai Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Deskripsi Alasan Kemampuan mengemukakan pendapat dan menghargai pendapat orang lain Kemampuan penggunaan bahasa yang baik dalam diskusi Partisipasi dalam diskusi Kerja sama dalam kelompok Nilai rata-rata Komentar Kriteria Penilaian: Nilai kualitatif Nilai kuantitatif Memuaskan 4 80 Baik 3 68 – 79 Cukup 2 56 – 67 Kurang 1 55 Mengetahui, Jakarta, 30 Maret 2015 Kepala SMP Negeri 178 Jakarta Guru Praktikan Drs. SUSMULYADI, M.Pd RIA LINIARTI NIP.195610121931031008 NIM.1111015000070 MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

A. Faktor Pendorong Bangsa Eropa Datang Ke Indonesia

Kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia dipengaruhi dari beberapa faktor, diantaranya: 1. Jatuhnya Konstantinopel Jatuhnya Konstantinopel, ibukota Romawi Timur ke tangan Kesultanan Turki pada tahun 1453 menyebabkan putusnya hubungan dagang ke dunia Timur. Bangsa Barat berusaha mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia. 2. Adanya Merkantilisme Merkantilisme adalah pandangan hidup dimana standar kesejahteraan diukur dari kekayaan emas yang dimiliki, dengan itu dia menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan tersebut. Dan paham inilah yang dianut negara-negara Eropa ketika itu, yang menjadikannya sebagai kebijakan politik. Karena itu negara Eropa mulai melakukan observasi daerah jajahan, dan salah satunya tujuannya adalah Indonesia. 3. Revolusi Industri Revolusi industri adalah langkah efisiensi dalam produksi, yaitu dengan menggunakan mesin-mesin industri untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan. Hal ini menjadikan hasil produksi lebih cepat dan lebih murah, sehingga sangat menguntungkan. 4. Adanya Semangat 3 G a. Keinginan mencari kekayaan Gold. b. Keinginan menyebarkan agama Nasrani Gospel. c. Keinginan mencari kejayaan dan kemuliaan Glory.

B. Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia

1. Kedatangan Portugis ke Indonesia Pada tahun 1511, Portugis di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque berhasil menguasai Malaka. Selanjutnya Alfonso d’Albuquerque mengirim ekspedisi ke Ternate dan Tidore. Pada tahun 1512, Portugis dapat memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku. Hal ini diperkuat dengan dibangunnya benteng Saint John di Ternate. Selain mengadakan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku, Portugis juga aktif menyebarkan agama Katolik. Salah satu pendeta bangsa Portugis yang giat menyebarkan agama Katholik adalah Fransiscus Xaverius. Di masa pemerintahanSultan Baabullah perlawanan menguat dan akhirnya pada tahun 1575 Portugis dapat diusir. 2. Kedatangan Spanyol ke Indonesia Keberhasilan Portugis sampai ke Indonesia, terutama tempat rempah-rempah membuat Spanyol ingin mengikuti jejak Portugis, karena memang dua negara ini sangat berambisi menguasai dunia ketika itu. Pada tanggal 8 November 1512, kapal dagang Spanyol berhasil berlabuh di Maluku tepatnya di Tidore. Selanjutnya Spanyol bersekutu dengan Tidore sedang Portugis bersekutu dengan Ternate. Perebutan wilayah membuat Spanyol dan Portugis saling bersaing. Hingga pada tahun 1534 ditandatangani Perjanjian Saragosa yang dipimpin oleh Paus. Isi perjanjian itu membagi dunia menjadi 2 wilayah : 1. Daerah sebelah utara garis Saragosa adalah wilayah penguasaan Portugis termasuk wilayah Maluku. 2. Daerah sebelah selatan garis Saragosa adalah wilayah penguasaan Spanyol. Dengan adanya perjanjian itu membuat Spanyol kembali berkonsentrasi ke Manila.