Tes Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Tes

perbedaan suasana pembelajaran yang IPS yang dilaksanakan pada saat sekarang dan sebelumnya.

F. Kalibrasi Instrumen

Sebelum diberikan sampel, soal tersebut terlebih dahulu diuji cobakan kepada responden yaitu siswa SMP Negeri 178 Jakarta kelas VIII dan IX. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut telah memenuhi persyaratan seperti validitas, dan reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.

1. Uji Validitas

Suatu tes disebut valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak dan seharusnya diukur. 13 “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkian data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. 14 Validitas merupakan tingkat ketepatan tes tes tersebut dalam mengukur materi dan perilaku yang harus diukur. Perkataan valid sangat erat hubungannya dengan tujuan penggunaan tes yang bersangkutan. Untuk mengukurnya menggunakan analisis butir. Pengukuran pada analisis butir soal menggunakan rumus korelasi biseral sebagai berikut: 15 = : Koefesien korelasi biseral Mp : Rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya 13 Mudjijo, Tes Hasil Belajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, h.40. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Penerbit Alfabeta, 2012 Cet. 17, h. 121. 15 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 93. Mt : Rata-rata skor total St : Standar deviasi dari skor total p : Proporsi siswa yang menjawab benar. Banyaknya jumlah siswa yang benar dibagi jumlah seluruh siswa q : Proporsi siswa yang menjawab salah. 1-p Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka pbi dibandingkan dengan tabel dengan taraf siginfikan α:0,05 jika maka soal tersebut valid dan jika maka soal tersebut tidak valid. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen tes hasil belajar IPS dengan menggunakan software SPSS 20 diperoleh informasi bahwa dari 45 soal uji coba instrumen yang disebar ke 10 siswa yang lebih senior dari sampel yaitu siswa kelas VIII dan kelas IX, sebanyak 22 soal dinyatakan valid, diantaranya: no. 3, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 14, 20, 27, 28, 31, 32, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 43, 44, 45.

2. Uji Reliabilitas

“Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila di teskan kepada subjek yang sama”. 16 Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. 17 Untuk memperoleh data yang dapat dipercaya, instrumen penelitian yang digunakan harus reliabilitas. Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. 18 Uji 6 Ibid., h. 104. 7 Syofian Siregar, Statistik Parametrik Untuk Penrelitian Kuantitatif, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013, h. 87. 8 Ibid. reliabilitas penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 20. Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items ,705 45

3. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Indeks kesukaran difficult indeks adalah bilanagan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu suka akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauan. 19 Taraf kesukaran dihitung menggunakan rumus: 20 P = B JS P : Indeks kesukaran soal B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes 19 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h.222. 20 Ibid., h.223 Dalam penelitian ini taraf kesukarakan tiap butir soal dihitung dengan menggunakan software Microsoft Excel 2007. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka semakin sulit soal tersebut. Kriteria indeks kesukaran ditentukan sebagai berikut: 21 Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Berikut ini tingkat kesukaran butir soal berdasarkan hasil analisis pada 45 soal yang diujicobakan: Tabel 3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal 0-0,3 Susah 3, 4, 9 0,3-0,7 Sedang 5, 6, 13, 20, 32, 38 0,7-1 Mudah 8, 27, 28, 35, 36, 39, 40, 43, 44, 45

4. Uji Daya Pembeda

Menurut Arikunto, “daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah”. 22 Pengujian ini dimaksudkan untuk memperoleh data tentang kemampuan soal instrumen dalam membedakan peserta didik yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Daya pembeda penelitian ini dihitung dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2007. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah: 23 21 Ibid., h.225 22 Ibid., h.226 23 Ibid., h.228