Kegiatan Awal ± 10 menit Apersepsi

kesengasaraan dengan cara memadamkan berbagai nafsu. Nafsu dapat dipadamkan dengan menjalankan Astavida delapan jalan kebenaran. Kitab suci agama budha adalah Tripitaka yang terdiri dari tiga bagian : Winaya pitaka, Sutrantapitake, Abhidarmapitaka

2. Proses Masuk dan berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia

Bangsa Indonesia mempunyai letak yang sangat strategis dalam jalur perdagangan internasional, sehingga banyak dilalui dan disinggahi oleh pedagang- pedagang asiing terutama India dan Cina. Proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia melalui kegiatan perdagangan. Hal itu terjadi dengan ikut sertanya para pendeta yang datang bersamaan dengan para pedagang untuk menyebarkan agama. Para pendeta selama berada di Indonesia banyak mempunyai murid. Murid-murid ini banyak yang berziarah ke India untuk menambah ilmunya. Setelah dari India mereka ikut menyebarkan agama dengan bahasa mereka sendiri sehingga mudah dimengerti dan diterima masyarakat. Faktor pendukung lain yang mempercepat berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu adalah raja-raja di Indonesia mendatangkan para pendeta dari India untuk memimpin upacara pemujaan atau upacara korban. Masuknya agama Budha dibawa oleh para Bhiksu, salah satunya adalah Bhiksu Gunawan atau Gunawarman dari Kashmir. Ada beberapa teori yang mengatakan golongan pembawa Hindu-Budha ke Indonesia : a. Teori Waisya oleh N.J. Krom pembawanya para pedagang India b. Teori Ksatria oleh C.C. Berg pembawanya para ksatria India. c. Teori Brahmana oleh Van Leur, para Brahmana yang diundang ke Indonesia. d. Teori Arus Balik oleh F.D.K.Bosch pembawanya orang-orang Indonsia yang belajar ke India.

3. Jalur Masuk Hindu-Budha ke Indonesia

a. Jalur Laut Para pedagang dan pendeta menyebarkan Hindu-Budha ke Nusantara melalui jalur darat dan jalur laut. Mereka yang melalui jalur laut mengikuti rombongan pedagang yang melakukan pelayaran dari Asia