Analisis Data Metode .1 Lokasi Penelitian
Pembalut, pengering, popok, kain 3
Bahan-bahan berguna lainnya 3
Obat-obatan Tonik, obat-obatan umum
3 Pencahar
3 Batuk, TBC, influenza
3 Tapalpencuci luka, sakit, terbakar
3 Artritis, rematik, nyeri otot, paralisiskelumpuhan
3 Obat ginjal, saluran kencing
3 Penyakit kelamin
3 Infeksi mata
3 Obstetrikginekologi atau reproduksi perempuan
3 Obat khusus untuk bayi atau anak kecil
3 Obat kanker
3 Obat jantung, sistem sirkulasi, tekanan darah
3 Anti iritasi
3 Analgesik atau anestetik bius
3 Penawar racun
3 Obat sakit perut, desentri
3 Obat aprodisiak
3 Infeksi telinga
3 Demam dan malaria
3 Sakit gigi
3 Penyakit hewan
3 Diskripsi Kegunaan
Nilai Guna Infeksi dan perawatan kulit
3 Obat-obatan lainnya atau spesifik
3 Penggunaan ritual atau spiritual
Ritual kelahiran 2
Ritual pubertas 2
Upacara etnis untuk kematian, perang 2
Upacara perdukunan, sihir 2
Upacara makanan pertama 2
Ritual perburuan, memancing, pertanian 2
Ritual penyembuhan spesifik tabu atau takhayul 2
Jimat keberuntungan, kekayaan, cinta, perjudian, cuaca 2
Penggunaan lainnya yang berkaitan dengan mitologi Peran supranatural sebagai pahlawan dalam mitos
2 Peran supranatural sebagai obyek magis dalam mitos
2 Alamiah dalam mitos atau cerita
2 Mahkota, totem, simbol tarian
2 Rekreasi, indikator lingkungan, penamaan orang, desa, dsb
2 Tumbuhan yang tidak digunakan secara khusus, tetapi diketahui
memiliki kesamaan dengan tumbuhan lainnya 2
Tidak dikenali: tumbuhan tidak dikenal oleh siapapun
Nilai intensitas intensity value=i menggambarkan intensitas pemanfaatan dari spesies tumbuhan berguna dengan memberikan nilai, contohnya : nilai 5=
sangat tinggi intensitasnya; 4= secara moderat tinggi intensitas penggunaannya; 3 = sedang intensitas penggunaannya; 2 = rendah intensitas penggunaannya; dan
nilai 1= intensitas penggunaannya sangat jarang Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kategori intensitas kegunaan dalam etnobotani i Nilai
Deskripsi 5
Intensitas sangat tinggi ; tumbuhan digunakan dalam basis harian dan musiman, berpengaruh terhadap pola hidup harian atau tahunan, populasi
tumbuhan seringkali sengaja ditanam melalui modifikasi habitat, perdagangan produk tumbuhan sebagai budaya primer
4 Intensitas penggunaan cukup tinggi moderately high ; sering digunakan
dan seringkali mempengaruhi kegiatan budaya harian danatau perdagangan
3 Intensitas penggunaan menengah medium ; secara teratur digunakan,
terkadang mempengaruhi pola hidup harian danatau musiman; perhatian spesies tumbuhan terhadap perdagangan relatif sering
2 Intensitas penggunaan rendah; terkadang digunakan, dampak terhadap
pola hidup harian atau musiman rendah, perhatian terhadap spesies tumbuhan merupakan kegiatan budaya minor
1 Intensitas penggunaan minimal; jarang digunakan, dampak terhadap pola
hidup harian atau musiman dapat diabaikan Nilai eklusivitas exclusivity value=e, sebagai contoh: 2 = paling disukai,
merupakan pilihan utama dan tidak ada duanya; 1= terdapat beberapa jenis yang ada kemungkinan menjadi pilihan; dan 0.5 = sumber sekunder atau merupakan
bahan yang sifatnya sekunder Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kategori eksklusivitas kegunaan dalam etnobotani e Nilai
Deskripsi 2
Dipilih, pilihan atau komponen superior dalam peran budaya tertentu 1
Salah satu dari beberapa atau banyak sumber yang memungkinkan dengan eksklusivitas atau preferensi rata-rata
0,5 Sumber sekunder dengan ekslusivitas atau preferensi rendah dalam
suatu peran budaya tertentu
b Untuk menjawab tujuan ketiga dilakukan analisis harga menggunakan harga
pasar market price dan harga relatif. Harga pasar atau market price adalah perkalian jumlah volume hasil yang diambil dengan rata-rata harga pasar
sedangkan harga relatif didekati dengan menghitung nilai tumbuhan yang belum dikenal nilai pasarnya, tetapi dipertukarkan atau dibandingkan
dengan nilai barang atau jasa yang telah ada nilainya.
Analisis Valuasi Ekonomi Keanekaragaman Spesies Tumbuhan
Analisis terhadap valuasi ekonomi keanekaragaman spesies tumbuhan dimaksudkan sebagai media untuk menilai seluruh biaya dan manfaat baik secara
langsung maupun tidak langsung dari sumber daya tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Analisis valuasi ekonomi keanekaragaman spesies tumbuhan
menggunakan harga pasar market price dan harga relatif. Harga pasar adalah perkalian jumlah volume hasil yang diambil dengan rata-rata harga pasar.
Sementara metode harga relatif didekati dengan menghitung nilai tumbuhan yang
belum dikenal nilai pasarnya, tetapi dipertukarkan atau dibandingkan dengan nilai barang atau jasa yang telah ada nilainya. Nilainya dihitung dari hasil perkalian
jumlah volume hasil tumbuhan tertentu dengan harga relatifnya harga relatif barang tersebut terhadap harga barang lain yang sudah diketahui harga pasarnya.
Pendugaan valuasi tumbuhan ini dilakukan dengan pendekatan nilai ekonomi total yang diacu dari Pearce dan Turner 1990 Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram nilai ekonomi total sumber daya alam Sumber : Pearce dan Turner 1990
Menurut Fauzi 2012 analisis valuasi biaya dapat membantu proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan publik dalam melakukan analisis
biaya manfaat kebijakan publik yang lebih komprehensif. Hal ini penting karena pada kenyataannya bahwa pilihan pengembangan banyak yang mengutamakan
kepentingan ekonomi jangka pendek short terms benefits dan mengesampingkan aspek kelestariannya. Hasil valuasi ekonomi tumbuhan ini diharapkan dapat
memberikan gambaran keuntungan dan kerugiannya dari pengembangan jenis tumbuhan tersebut.
c
Untuk menjawab tujuan keempat, data yang dikumpulkan dianalisis melalui pengukuran indeks pengetahuan dan indeks retensi pengetahuan etnobotani
Analisis Tingkat Pengetahuan Etnobotani Pengukuran nilai tingkat pengetahuan etnobotani yaitu dengan membagi
responden berdasarkan kelas umur KU dan jenis kelamin. Pengukuran tingkat pengetahuan ini diacu dari persamaan yang dirancang oleh Phillips dan Gentry
1993. Persamaan nilai tingkat pengetahuan etnobotani sebagai berikut :
Mg
j
=
1 �
∑V
i
Keterangan : Mgj
= Rata-rata tingkat pengetahuan etnobotani yang dimiliki
oleh anggota kelompok j n
= Jumlah anggota dalam kelompok j
Vi =
Jumlah pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh anggota i dari kelompok j
j =
Kelas umur atau jenis kelamin atau tempat tinggal
Nilai Ekonomi Total Total Economic Value
Nilai Guna Use Value Nilai Bukan Guna Non Use – value
Nilai guna langsung
Direct Use Value Nilai guna tak
langsung Indirect Use
Nilai Pilihan Option Value
Hasil yang dapat dikonsumsi
langsung Manfaat
fungsional Nilai langsung dan
tak langsung yang akan datang
Nilai Warisan Bequest Value
Nilai Keberadaan
Existence Warisan bagi
generasi mendatang
Nilai moral dan
pengetahuan
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi dari faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat dilakukan pengolahan data
menggunakan SPSS 20.0 pada taraf nyata 0.05. Menurut Zent 2009 analisis yang digunakan adalah statistika non parametrik yaitu uji statistik yang
kesahihannya tidak bergantung kepada asumsi-asumsi yang kaku. Uji non parametrik yang digunakan :
a. Kruskal Wallis Test yaitu pengujian hipotesis komparatif dengan k
sampel independen dari populasi yang sama. Test ini diperlukan untuk menguji perbedaan dari setiap Kelas Umur KU
b. Man Whitney Test yaitu pengujian hipotesis komparatif dengan dua
sampel independen dari populasi yang sama. Test ini digunakan untuk menguji perbedaan berdasarkan jenis kelamin.
Analisis Retensi Pengetahuan Etnobotani
Retensi etnobotani adalah kemampuan masyarakat lokal untuk menyimpan, menjaga dan mempertahankan pengetahuan yang dimiliki. Analisis retensi ini
diperlukan untuk mengetahui apakah pengetahuan etnobotani masyarakat Kerinci ini memiliki kecendrungan keberlanjutan atau tidak terhadap generasi sekarang.
Penilaian terhadap perubahan pengetahuan etnobotani masyarakat Kerinci ini menggunakan persamaan yang dikembangkan oleh Zent 2009, yakni dengan
mengelompokan nilai Mgj berdasarkan KU dengan interval 15 tahun. Beberapa aspek yang dinilai adalah tingkat retensi RG, tingkat retensi komulatif RC dan
tingkat perubahan tahunan CA.
a. Rgt =
��� ���
Keterangan : Rgt = Tingkat retensi KU t terhadap KU t+1 Mgt = Rata-rata pengetahuan KU t
Mgr = Rata-rata pengetahuan KU t +1 b.
RCt = RCr 10
logRgt
Keterangan : RCt = Tingkat retensi komulatif KU t RCr = Tingkat retensi komulatif KU t +1
c. CAt =
���−1 ���
Keterangan : CAt = Tingkat perubahan tahunan KU t ygt = Interval waktu KU
3.2.3 Bahan dan Alat Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian antara lain peta Kabupaten
Kerinci, recorder voice, kamera digital, GPS, gunting, parang, sekop untuk mencabut tanaman serta peralatan pembuatan herbarium alkohol, kantong plastik,
kertas koran, kertas karton bekas kardus, label, tali, pres herbarium, daftar kuisioner, alat tulis, kamera, tally sheet dan perlengkapan survey lainnya