hewan hidup di dua alam, mollusca hewan bertubuh lunak, chilopoda hewan berbuku dan vermes cacing Tabel 5.1
Tabel 5.1 Jumlah spesies hewan berdasarkan klas Kelas Hewan
Jumlah spesies Status
Liar Budidaya
Mamalia 29
22 7
Insekta 18
18 Aves
16 10
6 Pisces
13 7
6 Reptil
9 9
Ampibi 1
1 Vermes
1 1
Mollusca 1
1 Chilopoda
1 1
89 70
19
a. Kelas Mamalia
Pengetahuan masyarakat Kerinci terhadap hewan mamalia sebanyak 29 spesies yang terdiri dari 22 spesies liar dan 7 spesies budidaya. Mamalia yang
diketahui oleh masyarakat terutama mamalia berukuran badan besar. Sebanyak 22 spesies 75.86 dari hewan-hewan ini berstatus sebagai hewan liar sedangkan
sisanya 7 spesies 24.14 termasuk hewan-hewan yang sudah dibudidayakan Tabel 5.2.
Spesies-spesies mamalia yang sudah dibudidayakan adalah spesies yang berguna untuk bahan pangan, baik untuk konsumsi sendiri ataupun untuk
keperluan komersial. Spesies mamalia yang sudah dibudidayakan karena bernilai ekonomis untuk sumber pangan dan komersial yaitu kambing Capricarnus
sumatraensis, kelinci Lepus negricollis, kerbau Bubalus bubalis, sapi Bos sundaicus dan domba Ovis aries. Budidaya atau ternak kambing dilakukan oleh
masyarakat Kerinci juga untuk keperluan kurban dan aqiqah. Kurban adalah penyembelihan hewan kurban bagi umat Islam yang dilakukan pada saat lebaran
haji Idul adha. Sedangkan aqiqah adalah upacara penyambutan bayi yang baru lahir sesuai dengan ajaran agama Islam dengan memotong 1 ekor kambing bagi
bayi perempuan dan 2 ekor kambing bagi bayi laki-laki. Kerbau Bubalus bubalis lebih dimanfaatkan sebagai hewan penarik bajak untuk keperluan produksi
pertanian membajak sawah dibandingkan sebagai sumber protein. Hal ini disebabkan daging kerbau kurang disukai oleh masyarakat Kerinci karena ‘panas’
dan memiliki daging yang lebih keras dibandingkan dengan daging sapi.
Namun saat ini peran kerbau sebagai penarik bajak sudah banyak digantikan dengan menggunakan mesin traktor pembajak sawah. Hal ini dilakukan karena
masyarakat menganggap penggunaan mesin traktor lebih efektif dan lebih efisien daripada menggunakan kerbau, sehingga berangsur-angsur keberadaan kerbau
juga mulai berkurang.