Employee’s Work Health and Safety

Analisis Dan Pembahasan Manajemen Management Discussion And Analysis Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 263 2016 Annual Report PT HUTAMA KARYA Persero

11. Larangan Manipulasi dan Penyampaian Informasi yang Tidak Benar

Perseroan mempunyai kebijakan yang mewajibkan seluruh pihak yang terkait dengan proyek mulai penyiapan proposal, negosiasi dan administrasinya untuk membuat dan menyajikan laporan, informasi, klaim, pencatatan dan dokumendokumen lainnya secara benar, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Adanya kesengajaan dalam menyajikan laporan, informasi, klaim, pencatatan dan dokumen lainnya secara tidak benar atau yang menyesatkan atau yang melibatkan pihak lain untuk merugikan Perseroan atau pihak lain, merupakan pelanggaran hukum bagi pihak yang terlibat. Untuk itu, Perseroan mempunyai komitmen untuk memprosesnya sesuai ketentuan perundang- undangan yang berlaku.

12. Benturan Kepentingan

Perseroan mendeinisikan benturan kepentingan sebagai situasi di mana seseorang Dewan Komisaris, Direksi atau Pegawai karena kedudukan atau wewenang yang dimiliki di Perseroan mempunyai kepentingan pribadi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas yang diamanatkan oleh Perseroan secara objektif. Benturan kepentingan tersebut menimbulkan adanya pertentangan antara kepentingan ekonomis pribadi, kelompok untuk keluarga dengan kepentingan ekonomis Perseroan. Perseroan mempunyai kebijakan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai yang memiliki benturan kepentingan tidak boleh dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan di mana benturan kepentingan tersebut terjadi. Dengan demikian, pengambilan keputusan akan fair dan akuntabel.

11. Prohibition of Manipulation and False Information

The Company have a policy that required all parties related with the project, from the preparation of proposal, negotiation up to administration, to compose and present any report, information, claim, listing and other documents in a correct and accurate manner which could be accounted for. Any intention in the presentation of report, information, claim, lsiting, and others documents incorrectly, in a misleading manner or involving other parties to harm the Company or other parties, could be accounted for criminal offense for the party involved. As such, the Company was committed to process such case pursuant to the prevailing rules and regulation.

12. Conflict of Interest

The Company deines conlict of interest as a situation in which a person Board of Commissioners, the Board of Directors or employees has authority or position containing personal interest that could affect the implementation of the tasks mandated by the Company objectively. The Conlict of interest raises a conlict among personal economic interests, family or groups wth the economic interests of the Company. The Company as the policy that the Board of Commissioners, Directors and employees who have a conlict of interest are not allowed to involve in the decisionmaking process where the conlict of interest occurs. Thus, the decision will be fair and accountable Ikhtisar Keuangan Finance Highlight Laporan Manajemen Management Report Profil Perusahaan Company Profile Sumber Daya Manusia Human Resource 264 PT HUTAMA KARYA Persero Laporan Tahunan 2016

13. Etika Berusaha dan Anti Korupsi

Perseroan mengembangkan kebijakan untuk berinteraksi dan menjalin komunikasi efektif dengan setiap pejabat negara yang memiliki wewenang pada bidang operasi Perseroan dalam batas toleransi yang diperbolehkan oleh hukum. Setiap kontak dengan pejabat Pemerintah harus dipelihara sebagai hubungan yang bersifat objektif dan wajar armslenght relationship dan harus dihindari terjadinya penyimpangan. Perlakuan terhadap pejabat negara harus dilakukan dalam koridor hukum yang berlaku, dengan cara yang etis dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

14. Hubungan dengan Pejabat Negara

Perseroan mengembangkan kebijakan untuk berinteraksi dan menjalin komunikasi efektif dengan setiap pejabat negara yang memiliki wewenang pada bidang operasi Perseroan dalam batas toleransi yang diperbolehkan oleh hukum. Setiap kontak dengan pejabat Pemerintah harus dipelihara sebagai hubungan yang bersifat objektif dan wajar armslenght relationship dan harus dihindari terjadinya penyimpangan. Perlakuan terhadap pejabat negara harus dilakukan dalam koridor hukum yang berlaku, dengan cara yang etis dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Uraian mengenai kode etik hubungan dengan pejabat negara adalah: a. Perusahaan menjamin Pejabat Negara akan dapat melaksanakan kewenangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Perusahaan akan selalu memberikan informasi material yang diperlukan Pejabat Negara secara benar, akurat dan tepat waktu sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

13. Business Ethics and Anti-Corruption

The Company develops a policy for interacting and communicating effectively with each state oficial, having the authorization in the Company’s operations and within the tolerance allowed by the law. Each contract made with the government must be maintained as an objective and fair relationship armslength relationship, and conlict of interest must be avoided at all costs. Treatment given to the state oficials must be carried out with the prevailing legal corridor, in an ethical manner that do not violate the applicable laws and regulations.

14. Relationship with State officials

The Company develop policies to interact and communicate effectively with any state oficials who have authority in the ield of operations of the Company within the tolerance limits allowed by law. Any contact with government oficials must be maintained as an objective and fair relationship arms-length relationshipand avoid the occurence of irregularities. The treatments of state oficials should be done within the law in force, in an ethical manner and not contrary to the laws and regulations. Description of Code of Conduct of Relationship with State Oficials is as follows: a. The Company ensures that the State Oficials are able to implement their authority pursuant to prevailing rules and regulation. b. The Company continously provide material information needed by State Oficials in a correct, accurate and timely manner pursuant to prevailing rules and regulation.