PT HUTAMA KARYA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT HUTAMA KARYA PERSERO AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2016 31 DECEMBER 2016
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Rupiah
14. INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA lanjutan
Total aset Total assets
Total liabilitas Total liabilities
Ekuitas Equity
Pendapatan Revenue
Laba bersih setelah pajak Profit after tax
PT Takenaka Indonesia PT Takenaka Indonesia
PT Gorontalo Energy PT Gorontalo Energy
15. PIUTANG USAHA JANGKA PANJANG
Akun ini terdiri dari: This account consists of:
Pihak berelasi Related parties
Pihak ketiga Third parties
Sub jumlah Sub total
Dikurangi penurunan nilai Less: impairment
Jumlah Piutang Usaha Jangka Panjang Total Long Term Trade Receivables
Piutang usaha jangka panjang berdasarkan umur adalah sebagai berikut: Long term trade receivables by age is as follows:
1 bulan - 3 bulan 1 month - 3 month
3 bulan - 6 bulan 3 month - 6 month
6 bulan - 1 tahun 6 month - 1 year
1 tahun 1 year
Jumlah Total
14. OTHER LONG-TERM INVESTMENTS continued
250.949.880.187 89.225.575.749
18.607.328.760 18.607.328.760
232.342.551.427 70.618.246.989
15. LONG TERM TRADE RECEIVABLES 2016
2015
7.612.307.068 7.612.307.068
243.337.573.119 81.613.268.681
Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan perubahan terakhir modal saham yang ditempatkan dan
disetor menjadi 560 lembar saham. Penyertaan Perseroan terakhir sebesar 6 lembar saham atau sebesar 1,07.
Articles of Association of PT Takenaka Indonesia has undergone several changes, based on changes in the last capital stock subscribed and paid up to
560 shares. Last Investments by the Company at PT Takenaka Indonesia is 6 shares or 1,07
PT Takenaka Indonesia bergerak di bidang jasa konstruksi, pembangunan sipil dan jasa arsitektur.
PT Takenaka Indonesia engaged in the construction, civil construction and architectural services.
PT Gorontalo Energy adalah perusahaan yang didirikan secara patungan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan proyek Engineering Procurement
Construction EPC PLTU 2 X 6 MW di Gorontalo dengan Akta Pendirian No. 4 tanggal 16 Januari 2006 yang dibuat di hadapan notaris Siti Pertiwi
Henny Ningsih. SH. Penyertaan Perseroan adalah sebesar Rp6.250.000 atau setara dengan 1 dari seluruh modal yang disetor.
PT Gorontalo Energy is a joint venture company established to carry out engineering procurement construction project related to the construction of
PLTU 2 X 6 MW in Gorontalo, with Deed No. 4 dated 16 January 2006, made before a notary Siti Pertiwi Henny Ningsih. SH. Investment by the Company at
PT Gorontalo Energy amounted Rp6.250.000 or equal to 1 of the paid-up capital.
Penyertaan saham Perseroan kepada PT Jasamarga Bali Tol mengalami penurunan persentase kepemilikan dari 2 menjadi 1, sehubungan
dengan masuknya pemegang saham baru yaitu Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung.
Investments in shares of the Company to PT Jasamarga Bali Toll decreased the percentage of ownership of 2 to 1, in connection with the entry of new
shareholders, namely the Bali Provincial Government and the Government of Badung regency.
PT Takenaka Indonesia sebelumnya bernama PT Hutama-Takenaka Corporation Indonesia merupakan perusahaan dengan status Penanaman
Modal Asing yang didirikan secara patungan antara Perseroan dengan Takenaka Corporation sesuai dengan Akta Pendirian No. 147 tanggal 26
Februari 1974 yang dibuat di hadapan Notaris Abdul Latief, S.H., yang diperbaiki dengan Akta No. 213 tanggal 23 April 1974 dihadapan Notaris
yang sama, dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 11 tanggal 5 Februari 1976, Tambahan No. 87.
PT Takenaka Indonesia formerly PT Hutama-Takenaka Corporation Indonesian is a company with the status of Foreign Investment in joint venture
established between the Company and Takenaka Corporation in accordance with the Deed of Establishment No. 147 dated 26 February 1974, made before
Notary Abdul Latif, SH, which is corrected by Deed No. 213 dated 23 April 1974 from the same Notary, and was published in the State Gazette No. 11, dated 5
February 1976, Supplement No. 87. Sesuai dengan Akta Pendiriannya, modal dasar perusahaan terbagi dalam
1.000 lembar saham dengan nilai nominal USD 500 per lembar yang seluruhnya telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan dan
Takenaka Corporation masing-masing sebanyak 500 lembar saham atau seluruhnya sebesar USD 500.000 atau setara Rp207.500.000.
In accordance with the Deed of Establishment, the authorized capital of PT Takenaka Indonesia is divided into 1,000 shares with a par value of USD 500
per share which was fully subscribed and fully paid by the Company and Takenaka Corporation each 500 shares or total amount of USD 500.000 or
equivalent Rp207.500.000. Informasi keuangan PT Jasa Marga Bali Tol adalah sebagai berikut:
PT Jasa Marga Bali Tol financial information is as follows:
2013
2.172.599.696.318 1.318.207.443.847
854.392.252.471 575.709.463.994
23.537.962.856
2016 2015
184.858.692.813 26.021.794.034
37.475.264.703 43.203.852.955
10.008.593.911 1.392.600.000
18.607.328.760 18.607.328.760
250.949.880.187 89.225.575.749
50
PT HUTAMA KARYA PERSERO DAN ENTITAS ANAK PT HUTAMA KARYA PERSERO AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL FOR THE YEAR ENDED
31 DESEMBER 2016 31 DECEMBER 2016
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Rupiah
15. PIUTANG USAHA JANGKA PANJANG lanjutan
Piutang usaha jangka panjang berdasarkan pelanggan adalah sebagai berikut:
Pihak Berelasi Related Parties
Konsorsium Hutama - Yala Consortium Hutama - Yala
Dikurangi penyisihan penurunan piutang Less: provision for impairment
Sub Jumlah Pihak-pihak Berelasi Sub Total Related Parties
Pihak Ketiga Third Parties
Piutang Konsumen Realty Sawangan Consumer receivables Realty Sawangan
Piutang Konsumen Realty Rajawali Chrysant Consumer receivables Realty Rajawali Chrysant
Piutang Konsumen Realty Enviro Consumer receivables Realty Enviro
Piutang Konsumen Realty The H Residence Consumer receivables Realty The H Residence
PT Tunas Dipta Persada PT Tunas Dipta Persada
Piutang Konsumen Realty The H Mansion Consumer receivables Realty The H Mansion
Piutang Konsumen Realty The H Tower Consumer receivables Realty The H Tower
Piutang Konsumen RealtySouthern Tegal Parang Consumer receivables RealtySouthern Tegal Parang
Sub Jumlah Pihak Ketiga Sub Total Third Parties
Dikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai Dikurangi: Penyisihan Penurunan Nilai
Sub Jumlah Pihak Ketiga Bersih Sub Total Third Parties-Net
Jumlah Total
Until now, the Company seeks to collect of receivables.
16. PIUTANG BERELASI NON USAHA
Rincian piutang berelasi non usaha adalah sebagai berikut: The detail of non-trade related party receivables are as follows:
JO Wika-Waskita-PP-HK Waduk Jatigede JO Wika-Waskita-PP-HK Waduk Jatigede
JO Hutama-Nindya Bandara Kualanamu JO Hutama-Nindya Bandara Kualanamu
JO Hutama-Duta Graha Indah Jalan Sei Akar JO Hutama-Duta Graha Indah Jalan Sei Akar
PT Krakatau Bandar Samudera PT Krakatau Bandar Samudera
JO Hutama-NK-BA Nipah JO Hutama-NK-BA Nipah
JO Hutama-Angkasa Puri JO Hutama-Angkasa Puri
JO Hutama-CTA Jln Kiliranjao-Sei Dareh JO Hutama-CTA Jln Kiliranjao-Sei Dareh
Sub Jumlah Sub Total
Dikurangi: penyisihan penurunan nilai Less: provision for impairment
Jumlah - Bersih Total- Net
15. LONG TERM TRADE RECEIVABLES continued
Sampai dengan saat ini, Perseroan masih melakukan upaya penagihan atas piutang-piutang tersebut.
16. NON-TRADE RELATED PARTY RECEIVABLES 2016
2015
6.805.610.180 31.805.610.180
5.711.959.000 5.711.959.000
- 1.393.976.134
1.150.000.000 1.150.000.000
70.618.246.989 232.342.551.427
70.618.246.989 -
4.812.124.580 3.664.250.000
1.392.600.000 243.337.573.119
81.613.268.681 19.363.010.805
14.839.415.379 10.995.021.692
10.995.021.692
Atas piutang usaha jangka panjang ini tidak ada pengaturan mengenai jatuh tempo dan tingkat bunga.
Over the long term trade receivables is no regulation regarding the maturity and the interest rate.
Manajemen berkeyakinan, bahwa penyisihan penurunan piutang usaha jangka panjang tak tertagih cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin
timbul dari tidak tertagihnya piutang di kemudian hari. The management believes that the provision for bed debts is sufficient to
mitigate possible loss due to future un-collectability of receivables.
- -
11.178.775.150 28.364.437.576
11.507.038.223 16.174.048.644
72.928.191.376 5.035.620.810
7.163.281.588 7.163.281.588
6.500.000.000 6.500.000.000
41.600.764.847 67.994.740.981
19.754.863.815 11.970.795.275
21.845.901.032 56.023.945.706
14.269.914.079 14.269.914.079
Long-term trade receivables by customer is as follows:
2016 2015
7.612.307.068 7.612.307.068
7.612.307.068 7.612.307.068
Piutang Usaha Realty Jangka Panjang merupakan piutang yang berasal dari selisih uang kurang diterima dari konsumen dengan pengakuan
pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian proyek Apartemen. Realty trade receivables Long-term originated from differences in amounts
received from customers and those recognized as income on the basis of percentage of completed work of projects Apartment .
Piutang kepada konsorsium Hutama-Yala merupakan tagihan bagian laba Ventura Bersama atas pelaksanaan proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring
Road JORR seksi TMII Junction. Piutang ini telah disisihkan 100 karena manajemen tidak yakin bahwa piutang tersebut akan tertagih.
Receivable from Hutama - Yala consortium was the Companys share in the profit of the joint operation of the Jakarta Outer Ring Road JORR project
work, TMII Junction section. These receivables have been set aside 100 because management does not believe that these receivables will be
collectible. Piutang kepada PT Tunas Dipta Persada merupakan tagihan atas jasa
konstruksi Griya Mas Kemayoran yang telah diselesaikan konsorsium Hutama-Bina Maint pada Februari 1998. Piutang ini telah disisihkan 100
karena manajemen tidak yakin bahwa piutang tersebut akan tertagih. Receivable from PT Tunas Dipta Persada originated from billing of construction
of Griya Mas Kemayoran which was completed by Hutama - Bina Maint consortium in February 1998. These receivables have been set aside 100
because management does not believe that these receivables will be collectible.
10.995.021.692 10.995.021.692
232.342.551.427 113.701.285.873
-
51