} yaitu menyingkirkan keduanya. {

} yaitu menyingkirkan keduanya. {

} "Dan keduanya dikeluarkan dari keadaan semula," yaitu dari pakaian, tempat tinggal yang lapang, rizki yang menyenangkan, dan ketenangan.

Firman-Nya: {

} "Dan kami katakan, turunlah kamu sebagian kamu mehjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang } "Dan kami katakan, turunlah kamu sebagian kamu mehjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi dan kesenangan hidup sampai waktu yang

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:

"Sebaik-baik hari yang di dalamnya matahari terbit adalah hari Jum'at di mana pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu juga ia dimasukkan ke Surga, dan pada hari itu juga ia dikeluarkan darinya." (HR. Muslim dan an-Nasa-i).

Ar-Razi mengatakan: "Ketahuilah bahwa di dalam ayat ini terdapat an-caman keras terhadap berbagai bentuk kemaksiatan dari beberapa sisi. Pertama, orang yang memikirkan apa yang terjadi pada diri Adam AS disebabkan keberaniannya melakukan kesalahan kecil itu, maka ia akan merasa benar-benar takut untuk mengerjakan berbagai macam kemaksiatan.

Seorang penyair pernah mengemukakan:

Hai orang yang senantiasa melihat dengan dua mata tertutup, dan yang menyaksikan sesuatu hal dalam keadaan tidak sadar.

Kau sambung satu dosa dengan dosa yang lain, lalu kau berharap me-nemukan jalan menuju ke Surga serta mendapat keuntungan ahli ibadah.

Apa kau lupa terhadap Rabb-mu, ketika Dia mengeluarkan Adam dari-nya (Surga) ke dunia hanya dengan satu dosa.

Ar-Razi menuturkan bahwa Fathi al-Mushili mengatakan: "Kita adalah kaum yang dahulu menghuni Surga, lalu Iblis menjerumuskan ke dunia, maka tiada kami

rasakan kecuali kedukaan dan kesedihan hingga kami dikembalikan ke tempat dari mana kita dikeluarkan (Surga)."

Jika dikatakan: "Bila Surga yang darinya Adam dikeluarkan itu berada di langit, sebagaimana dikemukakan oleh Jumhur Ulama, lalu bagaimana mungkin Iblis masuk ke Surga tersebut padalah ia telah diusir dari sana sesuai ketetapan takdir, bukankah ketetapan takdir itu tidak dapat ditentang?"

Sebagian ulama memberikan jawaban: "Mungkin iblis itu menggoda keduanya dari luar pintu Surga. Dalam hal ini al-Qurthubi telah menyebut-kan beberapa hadits tentang ular dan memberikan penjelasan yang baik dan berguna tentang hukum membunuhnya.

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Rabb-nya, maka Allah SWT menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah SWT Mahapenerima taubat lagi Maha-

penyayang. (QS. 2:37) Ada yang berpendapat bahwa kalimat dalam ayat ini ditafsirkan dengan firman

Allah SWT: {

} "Keduanya berkata: 'Ya Rabb kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang- orang yang merugi.'" (QS. Al-A'raaf: 23).

Pendapat yang demikian itu diriwayatkan dari Mujahid, Sa'id bin Jubair, Abul 'Aliyah, Rabi' bin Anas, al-Hasan al-Bashri, Qatadah, Muhammad bin Ka'ab al- Quradzi, Khalid bin Ma'dan, 'Atha' al-Khurasani dan 'Abdurrahman bin Zaid bin Aslam.

Dan firman-Nya: { } "Sesungguhnya Dia Mahamenerima taubat lagi Mahapenyayang. ''Artinya, Allah SWT menerima taubat orang yang bertaubat dan kembali kepada-Nya.

Sebagaimana firman-Nya: { } "Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah SWT menerima taubat dari hamba-hamba-Nya." (QS. At-Taubah: 104).

Dan banyak lagi ayat yang menunjukkan bahwa Allah SWT mengampum berbagai macam dosa dan menerima taubat orang yang bertaubat kepada-Nya. Ini merupakan bagian dari kelembutan terhadap hamba-hamba-Nya, dan rahmat yang dicurahkan-Nya kepada mereka, tiada Ilah yang haq melainkan hanya Dia semata, yang Mahapenerima taubat lagi Mahapenyayang.

Kami berfirman: "Turunlah kamu dari Surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka ber-sedih hati." (QS. 2: 38)

Adapun orang-orangyang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni Neraka; mereka kekaldi dalamnya. (QS. 2:39)

Allah SWT memberitaliukan tentang peringatan yang pernah diberikan kepada Adam dan isterinya serta Iblis ketika Dia menurunkan mereka dari Surga. Yang dimaksudkan yaitu (kepada) anak keturunannya, bahwa Dia akan menurunkan kitab- kitab dan mengutus para Nabi dan Rasul. Sebagaimana dikatakan Abul' Aliyah, yang dimaksud al-hudaa adalah para Nabi, Rasul, serta penjelasan dan keterangan.

{ } "Maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku." Artinya, orang yang menerima kitab yang diturunkan dan menyambut para Rasul yang diutus. {