Firman-Nya: { } "Dan barangsiapa menukar keimanan dengan kekufuran.” Artinya, barangsiapa membeli kekufuran dengan menukarnya (dengan) keimanan, {

Firman-Nya: { } "Dan barangsiapa menukar keimanan dengan kekufuran.” Artinya, barangsiapa membeli kekufuran dengan menukarnya (dengan) keimanan, {

} "Maka ia benar-benar tersesat dari jalan yang lurus." Artinya, 'ia telah keluar dari jalan yang lurus menuju kebodohan dan kesesatan. Demikian itulah keadaan orang-orang yang menolak untuk membenarkan dan mengikuti para Nabi dan berbalik menuju penen-tangan dan pendustaan serta

mengusulkan pendapat yang lain melalui pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya mereka tidak memerlukannya dan hanya bertujuan untuk menyulitkan dan kufur.

Abul 'Aliyah mengatakan: "(Maksud ayat di atas yaitu) menukar kebahagiaan dengan kesengsaraan."

Sebagian besarAbli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri

mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. 2:109) Dan dirikan-lah shalat dan tunaikan zakat. Dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya pada sisi Allah SWT. Sesungguhnya Allah Mahamelihat apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. 2:110)

Allah Tabaraka wa Ta'ala mengingatkan hamba-hamba-Nya yang ber-iman agar tidak menempuh jalan orang-orang kafir dari Ahlul Kitab. Dia juga memberitahu mereka tentang permusuhan orang-orang kafir terhadap mereka, baik secara batiniyah maupun lahiriyah. Dan berbagai kedengkian yang menyelimuti mereka terhadap orang-orang mukmin karena mereka mengetahui kelebihan yang dimiliki orang-orang Mukmin dan Nabi mereka. Selain itu, Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk berlapang dada dan memberi maaf sampai tiba saatnya Allah SWT mendatangkan pertolongan dan kemenangan. Juga menyuruh mereka mengerjakan shalat dan menunaikan zakat.

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Muhammad Bin Ishaq, dari Ibnu 'Abbas ra, ia mengatakan: "Huyay bin Akhthab dan Abu Yasir bin Akhthab merupakan orang Yahudi yang paling dengki terhadap masyarakat Arab, karena Allah SWT telah mengistimewakan mereka dengan (mengutus) Rasul-Nya, Muhammad SAW . Selain itu, keduanya juga paling gigih menghalangi manusia memeluk Islam." Berkaitan dengan kedua orang tersebut, Allah SWT menurunkan ayat:

{ } "Sebagian besar Ahlul Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman." Lebih lanjut Allah berfirman: { } "Karena dengki yang timbul dari diri mereka sendiri setelah nyata bagi mereka ke- benaran." Dia berfirman, bahwa setelah kebenaran yang terang benderang di hadapan mereka dan tidak ada sedikit pun yang tidak mengetahuinya, tetapi kedengkian menyeret mereka kepada pengingkaran. Maka Allah SWT pun benar-benar mencela, menghina, dan mencaci mereka, serta menyegerakan bagi Rasulullah SAW dan juga orang-orang yang beriman yang telah membenarkan, mengimani, dan mengakui apa yang diturunkan Allah SWT kepada mereka dan yang diturunkan kepada orang-orang sebelum mereka, kemuliaan, pahala yang besar, dan pertolongan- Nya.

Mengenai firman-Nya: { } ar-Rabi' bin Anas mengatakan: "(Hal itu berarti), berasal dari diri mer ka sendiri."

Sedangkan mengenai firman-Nya: { } "Setelah nyata bagi tnereka kebenaran," Abul 'Aliyah mengatakan: "Yaitu setelah mereka me-lihat dengan jelas bahwa Nabi Muhammad SAW, Rasulullah tertulis dalam Kitab Taurat dan Injil. Lalu mereka mengingkarinya karena dengki dan iri, karena Nabi Muhammad SAW bukan dari kalangan mereka (Yahudi)."

Hal serupa juga dikatakan oleh Qatadah dan ar-Rabi' bin Anas. Dan firman Allah SWT:{

} "Maka maafkan- lah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya." Ayat ini sama seperti firman Allah SWT berikut ini: s

"Dan juga kalian sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang Ahli Kitab sebelum kalian dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. "(QS. Ali 'Imran: 186).

Mengenai firman-Nya: { } "Mika maajkan-lah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya," 'Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu ' Abbas ra, ia mengatakan: "Ayat tersebut telah dinasakh dengan ayat-ayat berikut ini: {

} 'Maka bunuhlah orang-orang musyrik itu di mana saja kalian jumpai mereka.'" (QS. At- Taubah: 5).

Juga (dengan) firman-Nya:

"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak pula kepada hari akhir serta tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah SWT), (yaitu orang-orang) yang diberikan al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk." (QS. At- Taubah: 29).

Dengan demikian pemberian maaf tersebut dinasakh (dihapuskan) bagi orang- orang musyrik. Hal yang sama dikemukakan oleh Abul 'Aliyah, ar-Rabi' bin Anas, Qatadah, dan as-Suddi, bahwa ayat tersebut mansukh dengan ayat saif (perintah berperang). Hal itu ditunjukkan pula oleh firman-Nya: {

} "Sehingga Allah mendatangkan perintah-Nya. "Rasulullah SAWl melaksanakan untuk memberikan maaf seperti yang diperintahkan Allah SWT, sehingga Allah SWT mengizinkan kaum Muslimin memerangi mereka. Lalu dengan-nya Allah SWT membunuh para pemuka kaum Quraisy.

Hadits tersebut sanadnya shahih, meskipun aku sendiri tidak men-dapatkannya di dalam Kutubus Sittah (enam kitab hadits: Shahih al-Bukhari,

Shahih Muslim, SunanAbu Dawud, Sunan at-Tirmidzi, Sunan IbnuMajah, dan Sunan an-Nasa-i), tetapi asalnya terdapat dalam kitab Shahihain, dari Usamah bin

Zaid. firman Allah: {

} "Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kebaikan apapun yang kamu lakukan untuk dirimu, maka kamu akan menemukan pahalanya pada sisi Allah." Allah SWT memerintah-kan mereka untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat bagi mereka yang pahalanya adalah untuk mereka pada hari Kiamat kelak, misalnya mendirikan shalat dan menunaikan zakat, sehingga Allah SWT memberikan kepada mereka kemenangan dalam kehidupan dunia ini dan ketika hari kebangkitan kelak, ------------ {