{ } "Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya. "Sebagaimana Dia berfirman: {
{ } "Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya. "Sebagaimana Dia berfirman: {
} "Dan Dialah yang menciptakan serta mengembangbiakkan kamu di bumi ini dan kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan." (QS. Al-Mu'minuun: 79).
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (QS. 2:204) Dan apabila ia berpaling (dari mukamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (QS. 2:205) Dan apabila dikatakan kepadanya: "Bertakwalah kepada Allah SWT," bangkitlah kesomhongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) nerakajahan-nam. Dan sungguh Neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruk-nya. (QS. 2:206) Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah dan Allah Mahapenyantun kepada hamba-hamba-Nya. (QS. 2:207)
As-Suddi menuturkan: "Ayat ini turun berkenaan dengan al-Akhnas bin Syariq ats-Tsaqafi yang datang kepada Rasulullah SAW dengan menampakkan keislaman, padahal hatinya bertolak-belakang dengan hal itu."
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas ra, bahwasanya ayat ini diturunkan berkenaan dengan beberapa orang dari kalangan orang-orang munafik, mereka membicarakan dan mencaci maki Khubaib dan para sahabatnya yang terbunuh dalam peristiwa ar-
Raji'. 82 Kemudian Allah SWT menurunkan ayat yang mencela orang-orang munafik dan memuji Khubaib dan para sahabatnya:
82 Ar-Raji' nama kolam air milik suku Hudzail di dekat Makkah."P em
"Dan di antara munusia ada orang yang men'gorbankah dirinya karena mencari keridhaan Allah."
Ada juga yang berpendapat bahwa ayat tersebut berlaku umum bagi orang- orang munafik dan juga orang-orang yang beriman secara keseluruhan. Demikian menurut pendapat Qatadah, Mujahid, Rabi' bin Anas, dan beberapa ulama lainnya. Dan pendapat inilah yang benar.
Muhammad bin Ka'ab mengemukakan: "Sesungguhnya ayat ini turun berkenaan dengan seorang laki-laki, dan setelah itu berlaku umum." Dan pendapat yang
dikemukakan oleh Muhammad bin Ka'ab al-Qurazhi ini pun baik dan benar. Sedangkan firman Allah SWT
Ibnu Muhaishin membacanya dengan,
dengan memfathahkan huruf 'ya' dan mendhomahkan lafazh Allah SWT, yang berarti, meskipun orang ini berhasil memperdaya kalian, namun Allah SWT mengetahui keburukan dalam hatinya.
Hal itu serupa dengan firman-Nya:
"Apabda orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: 'Kami meng-akui bahwa sesungguhnya engkau benar-benar Rasul Allah. 'Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya, dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orangpendusta." (QS. Al- Munaafiquun: 1).
Sedangkan Jumhur Ulama membacanya: Yang berarti orang munafik itu menampakkan keislaman kepada manusia, dan menantang Allah Ta’ala untuk membongkar kekufuran dan kemunafikan yang ada di dalam hatinya, seperti firman-Nya: {
} "Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyidari Allah." (QS. An-Nisaa': 108).
Demikian makna yang diriwayatkan Ibnu Ishaq, dari Sa'id bin Jubair, dari Ibnu ‘Abbas ra.
Ada pula yang mengatakan: "Artinya bahwa jika orang munafik itu menampakkan keislaman di hadapan manusia ia bersumpah dan mempersaksikan
Allah SWT kepada mereka (para manusia) bahwa apa yang ada di dalam hatinya sesuai dengan ucapannya. Makna seperti ini benar dikemukakan oleh 'Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dan menjadi pilihan Ibnu Jarir dan di-sandarkan kepada Ibnu ‘Abbas ra dari Mujahid. Wallahu a'lam.
Dan firman-Nya: { } "Padahal ia adalah penantangyang paling keras. "Secara bahasa, al-aladdu berarti yang menyimpang. Seperti firman-Nya {
} "Dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. "(QS. Maryam: 97) luddan berarti yang menyimpang (baca: membangkang). Demikian itulah keadaan orang munafik ketika melakukan } "Dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. "(QS. Maryam: 97) luddan berarti yang menyimpang (baca: membangkang). Demikian itulah keadaan orang munafik ketika melakukan
"Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: Jika berbicara berdusta, jika berjanji ingkar, dan jika bertengkar ia berbuat jahat."
Al-Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah RA, secara marfu', bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya orang yang paling dibenci Allah SWT adalah penentang yang paling keras." (HR. Al-Bukhari).
Dan firman Allah Ta’ala berikutnya: {
} "Dan apabila ia berpaling (darimu), ia berjalan di bumi 'untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak
menyukai kebinasaan." Artinya, orang yang amat menyimpang perkataan-nya dan jahat perbuatannya. Seperti itulah perkataannya, dan perbuatannya. Ucapannya dusta, keyakinannya sesat, dan semua perbuatannya jelek.
(maksudnya yaitu lafazh " "Pent-) dalam ayat ini berarti menuju. Sebagai-mana Allah Ta’ala telah berfirman: {
} "Wahai orang- orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalatpada hari jum'at, maka hendaklah kamu menuju kepada mengingat Allah." (QS. Al-Jumu'ah: 9) Artinya, bersegeralah kepada mengingat Allah SWT dengan berniat mengerjakan shalat Jum'at, karena menuju shalat hanya secara fisik semata dilarang berdasarkan sunnah Rasulullah SAW:
"Jika kalian berangkat shalat, maka janganlah mendatanginya dengan tergesa-gesa, tetapi datanglah dengan penuh ketenangan dan kekhusyu'an ." (Muttafaq 'alaih, tetapi dengan beberapa riwayat yang berbeda-beda lafazhnya).
Orang munafik itu tidak mempunyai keinginan kecuali untuk membuat kerusakan semata di muka bumi, memusnahkan tanam-tanaman, maksudnya tempat tanaman tumbuh, berbuah, dan sekaligus tempat berkembangbiaknya hewan-hewan, yang keduanya (tumbuh-tumbuhan dan hewan) merupakan sendi hajat hidup manusia.
Mujahid mengatakan: "Jika orang munafik berkeliaran di muka bumi untuk membuat kerusakan, maka Allah SWT akan menahan hujan sehingga tanaman dan ternak binasa."
Firman-Nya: { } "Dan Allah tidak menyukai kerusakan. " Artinya, Dia tidak menyukai orang yang bersifat seperti ini dan berbuat demikian itu.
Firman Allah SWT berikutnya: { } "Dan jika dikatakan kepadanya, Bertakwalah kepada Allah, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa." Artinya, jika orang yang buruk dalam ucapan dan perbuatannya ini dinasihati dan dikatakan kepadanya: "Takutlah kepada Allah SWT
dan jauhilah ucapan dan perbuatanmu itu serta kembalilah ke-pada kebenaran," niscaya ia menolak, enggan, menjadi sombong dan marah disebabkan dosa-dosa yang
telah meliputi dirinya. Oleh karena itu dalam ayat itu Allah Ta’ala berfirman: {
} "Maka cukuplak (balasannya) Neraka Jahannam. Dan sungguh Neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya." Maksudnya, Neraka Jahannam itu lebih dari cukup baginya sebagai siksaan atas perbutannya itu.
Dan firman-Nya: { } "Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah." Ketika Allah SWT memberitahukan tentang orang-orang munafik dengan sifat-sifat mereka yang sangat tercela, maka Dia juga menyebutkan sifat-sifat orang-orang mukmin yang sangat terpuji, melalui firman-Nya: "Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah."
Ibnu ‘Abbas ra, Anas bin Malik, Sa'id bin al-Musayyab, Abu 'Utsman an- Nahdi, Ikrimah, dan segolongan orang mengatakan: "Ayat itu turun berkenaan dengan Shuhaib bin Sinan ar-Rumi." Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Abu 'Utsman an- Nahdi, dari Shuhaib: "Ketika aku bermaksud hijrah dari Makkah kepada Nabi SAW, orang-orang Quraisy berkata kepadaku: 'Hai Shuhaib, kamu datang kepada kami dengan tidak membawa harta kekayaan, dan sekarang kamu akan pergi dengan membawa harta kekayaanmu. Demi Allah hal itu tidak boleh terjadi sama sekali.'"