} "Ingatlah sesungguhnyajertolongan Allah itu amat dekat." Sebagaimana Dia berfirman: {

} "Ingatlah sesungguhnyajertolongan Allah itu amat dekat." Sebagaimana Dia berfirman: {

} "Karena sesung-guhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Alam Nasyrah: 5-6).

Dan sebagaimana difirmankan bahwa kesulitan itu diturunkan bersama pertolongan. Oleh karena itu Dia berfirman: "Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."

Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Mahamengetahuinya. (QS. 2:215)

Muqatil bin Hayyan mengatakan: "Ayat ini berkenaan dengan nafkah tathawwu' (sunnah)."

As-Suddi mengemukakan: "Nafkah ini telah dinasakh (dihapuskan) dengan zakat."

Namun hal ini masih perlu ditinjau kembali. Sedangkan makna ayat itu adalah, mereka bertanya kepadamu (Muhammad), bagaimana mereka harus berinfak?

Demikian menurut pendapat Ibnu Abbas ra dan Mujahid. Maka Allah SWT menjelaskan hal itu dengan berfirman: {

} "Jawablah: 'apa saja harta yang kamu nafkahkah hendaklah diberikan kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.'" Maksudnya, berikanlah infak kepada mereka.

Sebagaimana hal itu telah dijelaskan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

"Ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, dan setelah itu orang-orang yang lebih dekat (dalam hubungan kekerabatan)." (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan al-Hakim)

Maimun bin Mahran membaca ayat ini kemudian berkata: "Inilah tempat penyaluran infak. Tidak disebutkan di dalam ayat itu, rebana, seruling, patung kayu,

dan tirai-dinding (barang yang haram dan sia-sia.P ent )." Setelah itu, Allah SWT berfirman: {

} "Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Mahamengetahui " Maksudnya, Allah SWT mengetahui kebaikan apa pun wujudnya, dan Dia akan membalas kebaikan kalian itu dengan pahala yang lebih besar, karena Allah SWT tidak pernah menzhalimi seorang pun meski hanya sebesar dzarrah.

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu bend. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. 2:216)

Ini merupakan penetapan kewajiban jihad dari Allah SWT bagi kaum muslimin. Supaya mereka menghentikan kejahatan musuh di wilayah Islam.

Az-Zuhri mengatakan: "Jihad itu wajib bagi setiap individu, baik yang berada dalam peperangan maupun yang sedang duduk (tidak ikut berperang). Orang yang sedang duduk, apabila dimintai bantuan, maka ia harus memberikan bantuan, jika diminta untuk berperang, maka ia harus maju berperang, dan jika tidak dibutuhkan, maka hendaklah ia tetap di tempat (tidak ikut)."

Berkenaan dengan hal tersebut, penulis (Ibnu Katsir) mengatakan: "Oleh karena itu, dalam hadits shahih disebutkan:

"Barangsiapa meninggal dunia sedang ia tidak pernah ikut berperang dan ia juga tidak pernah berniat untuk berperang, maka ia meninggal dunia dalam keadaan jahiliyyah." ' (Muttafaq 'alaih).

Dan Rasulullah SAW bersabda pada waktu Fathu Makkah (pembebasan kota Makkah):

"Tidak ada hijrah setelah Fathu Makkah (pembukaan kota Makkah), akan tetapi yang ada adalah jihad dan niat baik. Bila kalian diminta untuk maju perang, maka majulah!" (Muttafaq 'alaih).

Firman-Nya: { } "Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci." Maksudnya, sangat berat dan menyulitkan kahan. Karena berperang akan mengakibatkan kematian atau luka, di samping kesulitan dalam perjalanan serta keberanian menghadapi musuh.

Selanjutnya Allah Ta’ala berfirman: { } "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia sangat baik bagi kamu." Arti-nya, karena Selanjutnya Allah Ta’ala berfirman: { } "Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia sangat baik bagi kamu." Arti-nya, karena

{ } "Dan boleh jadi kamu,menyukai sesuatu padahal ia sangat buruk bagi kamu." Pengertian ayat ini bersifat umum dalam segala hal. Bisa saja seseorang menyukai sesuatu, padahal sesuatu itu tidak mendatangkan kebaikan dan kemaslahatan baginya. Di antaranya adalah penolakan ikut berperang yang akan berakibat jatuhnya negeri dan pemerin-tahan ke tangan musuh.