} "Sebelum datang hari," yaitu hari Kiamat. {

} "Sebelum datang hari," yaitu hari Kiamat. {

} "Yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa'at. "Maksudnya, tidak seorang pun dapat membeli atau menebus dirinya dengan harta kekayaan meski dengan emas sepenuh bumi. Pada saat itu, persahabatan dan kekerabatan juga tidak lagi bermanfaat, bahkan keturunan sekalipun tidak bisa berbuat apa-apa. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:

{ } "Apabila sangkala ditiup, maka tidak ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu dan tidak ada pula mereka saling bertanya." (QS. Al-Mukminuun: 101).

Firman-Nya: { } "Dan tidak ada lagi syafa'at." Artinya, syafa'at (pertolongan) orang-orang yang dapat memberikan syafa'at pada hari itu tidak lagi bermanfaat bagi mereka.

Firman-Nya lebih lanjut: { } "Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zhalim. " Kalimat itu berkedudukan sebagai mubtada' sedangkan khabarnya adalah kalimat singkat. Artinya, tidak ada orang yang lebih zhalim dari orang yang menghadap Allah SWT pada hari itu dalam keadaan kafir.

Allah tidak ada Ilah (yang berhak untuk diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar. (QS. 2:255)

Inilah yang disebut ayat kursi. Ayat ini mengandung suatu hal yang sangat agung. Dan terdapat sebuah hadits shahih dari Rasulullah SAW, yang menyebutkan Inilah yang disebut ayat kursi. Ayat ini mengandung suatu hal yang sangat agung. Dan terdapat sebuah hadits shahih dari Rasulullah SAW, yang menyebutkan

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ubay bin Ka'ab, bahwa Nabi Saw pernah bertanya kepadanya: "Apakah ayat yang paling agung di dalam kitab Allah SWT?" "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui," sahut Ubay bin Ka'ab. Maka Nabi Saw mengulang-ulang pertanyaan tersebut, dan kemudian Ubay bin Ka'ab menjawab: "Ayat kursi." Lalu beliau mengatakan: "Engkau akan dilelahkan oleh ilmu, hai Abu Mundzir. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai satu lidah dan dua bibir yang senantiasa menyucikan al-Malik (Allah) di sisi tiang 'Arsy."

Hadits tersebut juga diriwayatkan Imam Muslim tanpa adanya tambahan, "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya ayat kursi itu mempunyai satu lidah dua bibir yang senantiasa menyucikan al-Malik (Allah) di sisi tiang 'Arsy."

Hadits yang lainnya diriwayatkan dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Dzarr , ia menceritakan:

"Aku pernah mendatangi Rasulullah SAW, ketika itu beliau sedang di masjid, lalu aku duduk maka beliau bertanya: 'Hai Abu Dzarr, apakah engkau sudah shalat?' 'Belum,' jawab Abu Dzarr. 'Berdiri dan kerjakanlah shalat,' perintah Rasulullah SAW. Kemudian, lanjut Abu Dzarr, aku bangun dan mengerjakan shalat, setelah itu aku duduk lagi, kemudian beliau bertanya: 'Hai Abu Dzarr, berlindunglah kepada Allah SWT dari kejahatan syaitan yang berwujud manusia dan jin.' Lalu kutanyakan: 'Ya Rasulullah, apakah ada syaitan yang berwujud manusia?' 'Ya,' jawab beliau. Lalu kutanya lagi: 'Ya Rasulullah, apakah shalat itu?' Beliau bersabda: 'Shalat adalah kebaikan yang ditetapkan. Barangsiapa menghendaki boleh mengerjakan sedikit dan barangsiapa menghendaki boleh mengerjakan banyak.' Lebih lanjut kutanyakan: 'Kemudian apakah puasa?' Beliau menjawab: 'Suatu kewajiban yang pahalanya "Aku pernah mendatangi Rasulullah SAW, ketika itu beliau sedang di masjid, lalu aku duduk maka beliau bertanya: 'Hai Abu Dzarr, apakah engkau sudah shalat?' 'Belum,' jawab Abu Dzarr. 'Berdiri dan kerjakanlah shalat,' perintah Rasulullah SAW. Kemudian, lanjut Abu Dzarr, aku bangun dan mengerjakan shalat, setelah itu aku duduk lagi, kemudian beliau bertanya: 'Hai Abu Dzarr, berlindunglah kepada Allah SWT dari kejahatan syaitan yang berwujud manusia dan jin.' Lalu kutanyakan: 'Ya Rasulullah, apakah ada syaitan yang berwujud manusia?' 'Ya,' jawab beliau. Lalu kutanya lagi: 'Ya Rasulullah, apakah shalat itu?' Beliau bersabda: 'Shalat adalah kebaikan yang ditetapkan. Barangsiapa menghendaki boleh mengerjakan sedikit dan barangsiapa menghendaki boleh mengerjakan banyak.' Lebih lanjut kutanyakan: 'Kemudian apakah puasa?' Beliau menjawab: 'Suatu kewajiban yang pahalanya

Mahahidup lagi terns-menerus mengurus makhluk-Nya.'" 97 (HR. an-Nasa-i). Imam al-Bukhari juga meriwayatkan dalam kitab Shahihnya. pada bab

Fadhailul Qur-an (keutamaan-keutamaan al-Qur-an) dan juga dalam bab al-Wakalah, dari Abu Hurairah ra, ia bercerita:

97 Dha'if: Disebutkan oleh al-Haitsami dalam kitab al-Majma' (726), ia berkata: "Diriwayatkan oleh Ahmad, al-Bazzar dan ath-Thabrani dalam Mu'jam al-Ausath sepeni ini, di dalam sanad-nya terdapat

perawi yang bernama al-Mas'udi. Dia tsiqah, tetapi hafalannya bercampur/ kacau."

"Rasulullah SAW pernah memberikan tugas kepadaku untuk menjaga zakat bulan Ramadhan (zakat fithrah). Lalu ada seseorang yang mendatangiku seraya meraup makanan (dengan kedua telapak tangannya), maka aku pun segera menangkapnya seraya kukatakan: 'Akan aku laporkan kamu kepada Rasulullah SAW.' Orang itu berkata: 'Biarkanlah aku mengambilnya, sesungguhnya aku membutuhkannya, aku mempunyai banyak keluarga, dan aku punya keperluan yang sangat mendesak.' Abu Hurairah ra melanjutkan ceritanya: Kemudian aku pun membiarkannya, hingga pada keesokan harinya, Rasulullah SAW berkata: 'Hai Abu Hurairah, apa yang dikerjakan oleh tawananmu tadi malam?' Kujawab, lanjut Abu Hurairah ra: 'Ya Rasulullah, ia mengadukan kebutuhannya yang sangat mendesak dan keluarganya yang banyak. Maka aku merasa kasihan kepadanya dan aku biarkan ia berlalu.' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya ia telah membohongimu dan akan kembali.' Aku tahu bahwa orang itu akan kembali lagi berdasarkan sabda Rasulullah SAW, 'Bahwa ia akan kembali.' Kemudian aku pun mengintainya. Ternyata ia datang dan meraup makanan. Lalu aku menangkapnya kembali dan kukatakan: 'Akan aku laporkan engkau kepada Rasulullah SAW.' Maka orang itu pun berujar: 'Biarkanlah aku mengambilnya, sesungguhnya aku benar-benar terdesak oleh kebutuhan dan tanggungan keluarga, aku tidak akan kembali.' Maka aku pun kasihan dan aku biarkan ia berlalu. Dan pada keesokan harinya, Rasulullah SAW berkata kepadaku: 'Hai Abu Hurairah, apa yang dikerjakan oleh tawananmu tadi malam?' Kukatakan: 'Ya Rasulullah, ia mengadukan kebutuhannya yang sangat mendesak dan keluarganya yang banyak. Maka aku merasa kasihan kepadanya dan aku biarkan ia berlalu.' Beliau bersabda: 'Sesungguhnya ia telah membohongimu dan ia akan kembali.' Selanjutnya kuintai untuk ketiga kalinya, dan ternyata ia datang kembali dan meraup makanan lagi. Lalu aku menangkapnya kembali dan kukatakan: 'Akan aku laporkan engkau kepada Rasulullah SAW. Dan ini adalah yang ketiga kalinya dan engkau telah berjanji untuk tidak kembali, ternyata engkau masih kembali. Kemudian orang itu berkilah: 'Lepaskanlah aku, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat, yang dengannya Allah SWT akan memberikan manfaat kepadamu.' 'Apakah kalimat-kalimat tersebut?' tanyaku. Maka ia menjawab: Apabila engkau hendak beranjak tidur, maka bacalah ayat kursi:

"Allah, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi melainkan Dia yang Mahahidup, kekal lagi terus-menerus mengutus makhluk-Nya" niscaya akan senantiasa ada perlindungan Allah SWT bagimu dan engkau tidak akan didatangi syaitan hingga pagi hari tiba.' Maka aku pun membebaskan orang itu. Dan pada saat pagi harinya, Rasulullah SAW berkata kepadaku: ' Apa yang dikerjakan oleh tawananmu tadi malam?' Kukatakan: 'Ya Rasulullah , orang itu telah mengajariku beberapa kalimat, yang dengannya Allah SWT akan memberikan manfaat kepadaku. Maka aku pun membiarkan ia berlalu.' Beliau bertanya: 'Apa kalimat-kalimat tersebut?' Orang itu berkata kepadaku: 'Apabila engkau beranjak ke tempat tidur, "Allah, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi melainkan Dia yang Mahahidup, kekal lagi terus-menerus mengutus makhluk-Nya" niscaya akan senantiasa ada perlindungan Allah SWT bagimu dan engkau tidak akan didatangi syaitan hingga pagi hari tiba.' Maka aku pun membebaskan orang itu. Dan pada saat pagi harinya, Rasulullah SAW berkata kepadaku: ' Apa yang dikerjakan oleh tawananmu tadi malam?' Kukatakan: 'Ya Rasulullah , orang itu telah mengajariku beberapa kalimat, yang dengannya Allah SWT akan memberikan manfaat kepadaku. Maka aku pun membiarkan ia berlalu.' Beliau bertanya: 'Apa kalimat-kalimat tersebut?' Orang itu berkata kepadaku: 'Apabila engkau beranjak ke tempat tidur,

Demikian hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari secara muallaq dengan ungkapan pasti. Hadits ini juga diriwayatkan oleh an-Nasa-i dalam Kitab al- Yauma wa lailah.

Hadits yang lain, yang menjelaskan bahwa ayat ini mengandung nama Allah SWT yang paling agung, diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Asma' binti Yazid bin Sakan, ia berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda mengenai dua ayat ini: {