{ } "Kemudian mereka menyembelihnya dan mereka nyaris tidak mengerjakannya." Dari Ibnu ' Abbas ra, adh-Dhahhak mengatakan:

{ } "Kemudian mereka menyembelihnya dan mereka nyaris tidak mengerjakannya." Dari Ibnu ' Abbas ra, adh-Dhahhak mengatakan:

"Mereka nyaris tidak melakukannya. Penyembelihan itu bukanlah suatu yang mereka kehendaki, karena yang mereka inginkan justru tidak menyembelihnya."

Maksudnya, meskiptm sudah ada semua penjelasan, juga berbagai tanya jawab, serta keterangan tersebut, namun mereka tidak menyembelihnya kecuali setelah Maksudnya, meskiptm sudah ada semua penjelasan, juga berbagai tanya jawab, serta keterangan tersebut, namun mereka tidak menyembelihnya kecuali setelah

Permasalahan

Ayat yang menyebutkan sifat-sifat sapi betina ini sehingga benar-benar jelas dan menentu, setelah disebutkan secara umum, dapat dijadikan dalil yang menunjukkan

sahnya jual-beli as-salam 34 pada binatang sebagaimana hal itu menjadi madzhab Imam Malik, al-Auza'i, al-Laits, Imam asy-Syafi'i, Imam Ahmad, dan Jumhur Ulama,

baik ulama Salaf (yang terdahulu) maupun Khalaf (yang datang kemudian). Pendapat ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dalam kitab Shahih al-Bukhari dan

Shahih Muslim. Dari Nabi, beliau ber-sabda:

"Seorang perempuan tidak boleh menjelaskan sifat perempuan lain kepada suami-nya hingga seolah-olah suaminya melihatnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sebagaimana Nabi menyifati unta diat (tebusan) dalam kasus pem-bunuhan karena tidak sengaja, atau hampir masuk dalam kategori sengaja, dengan sifat-sifat yang disebutkan oleh hadits. Abu Hanifah, ats-Tsauri, dan para ulama Kufah berpendapat bahwa tidak sah jual beli as-salam pada binatang, sebab tidak menentu kondisinya. Pendapat yang sama juga diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, Hudzaifah bin al-Yaman, Abdurrahman bin Samurah, dan lain-lainnya.

Dan (ingatlah), ketika kamu membunuh seorang manusia lalu kamu saling tudub- menuduh tentang itu. Dan Allah hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. (QS. 2:72) Lalu Kami berjtrman: "Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar kamu mengerti. (QS. 2:73)

Imam al-Bukhari mengatakan: { } berarti kalian berselisih." Hal yang sama juga dikatakan oleh Mujahid. Sedangkan menurut Atha' al-Khurasani dan adh- Dhahhak, artinya kalian saling bertengkar karenanya.

34 As-Salam, adalah jenis transaksi dimana pembayaran dilakukan secara kontan sementara barangnya diterima kemudian, namun spesivikasinya sudah jelas dan ditentukan, juga waktu penerimaannya.'P ent -

Masih mengenai ayat: "Dan ingatlah ketika kamu membunuh seorang manusia, lalu kamu saling tuduh menuduh tentang hal itu." Ibnu Juraij mengatakan bahwa sebagian mufassir mengatakan: "Kalian telah membunuhnya." Tetapi sebagian lainnya berkata: "Justru kalianlah yang telah membunuhnya." Yang demikian itu juga dikemukakan oleh 'Abdur-rahman bin Zaid bin Aslam.

"Dan Allah SWT hendak menyingkapkan apa yang selama ini kamu sembunyikan. "Mujahid mengatakan: "Maksudnya adalah, apa yang tidak kalian perlihatkan."

Ibnu Abi Hatim menceritakan bahwa Shadaqah bin Rustum memberitahu kami, bahwa dia pernah mendengar al-Musayyab bin Rafi' mengatakan: "Tidaklah seseorang berbuat kebaikan dalam tujuh bait melainkan Allah SWT akan memperlihatkannya. Dan tidaklah seseorang berbuat kejahatan dalam tujuh bait melainkan Allah SWT akan memperlihatkannya." Hal itu dibenarkan oleh firman

Allah: {

} "Dan Allah SWThendak menyingkap apa yang selama ini kamu sembunyikan. Lalu Kami berfirman: 'Pukullah mayat itu dengan sebagian anggota sapi betina itu.'" Yang dimaksudkan dengan sebagian tersebut adalah satu bagian dari anggota tubuh sapi. Dengan demikian, mukjizat itu terwujud pada bagian tubuh sapi tersebut. Dan pada saat yang sama bagian tubuh itu telah ditentukan. Seandainya penentuan anggota tubuh ini bermanfaat bagi kita dalam urusan agama dan dunia, niscaya Allah Ta'ala akan menjelaskannya. Namun Allah SWT menyamarkannya dan tidak ada satu pun riwayat

yang shahih berasal dari Nabi yang menjelaskannya, maka kita pun menyamarkan hal itu sebagaimana Allah SWT telah menyamarkannya.

Firman-Nya: "Demikianlah Allah SWT menghidupkan kembali orang yang telah mati." Maksudnya, Bani Israil memukul mayat tersebut dengan bagian tubuh sapi betina itu, hingga akhirnya mayat itu kembali hidup. Dengan kejadian itu Allah SWT memperlihatkan kekuasaan-Nya dan ke-mampuan-Nya untuk menghidupkan orang yang sudah mati, seperti yang mereka saksikan dalam kasus orang yang terbunuh itu. Allah SWT menjadikan peristiwa ini sebagai hujjah bagi mereka akan adanya tempat kembali (akhirat) sekaligus sebagai jalan keluar dari permusuhan dan pertikaian yang terjadi dikalangan mereka.

Dalam surat ini Allah SWT telah menyebutkan kekuasaan-Nya menghidupkan orang yang telah mati dalam lima ayat, yaitu firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : {