Mengenai firman Allah SWT { } "Dan jika kamu menampakkan apa yang ada di dalam hati kamu atau kamu
Mengenai firman Allah SWT { } "Dan jika kamu menampakkan apa yang ada di dalam hati kamu atau kamu
menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatan kamu itu," 'Ali bin Abi Thalhah menceritakan, dari Ibnu ‘Abbas ra, ia mengatakan: "Ayat ini tidak dinasakb, tetapi ketika Allah Ta’ala mengumpulkan semua makhluk pada hari Kiamat kelak, maka Dia akan mengatakan: "Sesungguhnya Aku akan beritahukan kepada kalian apa yang telah kalian sembunyikan dalam hati kalian yang tidak dapat dilihat oleh Malaikat-Ku." Sedangkan kepada orang-orang yang beriman, Allah Ta’ala akan memberitahu mereka dan mengampuni mereka atas apa yang telah dikatakan oleh hati mereka." Yaitu firman-Nya: {
} Maksudnya, Dia memberitahu kamu. Adapun bagi orang-orang yang bimbang dan penuh keraguan, maka kepada mereka akan diberitahukan kedustaan yang telah mereka sembunyikan. Dan itulah makna firman Allah SWT
"Maka Allah SWT mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan menyiksa siapa yang Dia t kehendaki pula." Dan itu pula makna firman-Nya:
{ } "Tetapi Allah SWT menghukum kamu disebabkan apa yang diperbuat oleh hatimu." (QS. Al-Baqarah: 225). Maksudnya adalah keraguan dan kemunafikan.
A1-'Aufi dan adh-Dhahhak telah meriwayatkan makna yang berdekatan dengan makna tersebut.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Shafwan bin Mahraz, ia bercerita:
"Ketika kami sedang mengerjakan thawaf di Baitullah bersama 'Abdullah bin 'Umar. Ketika ia sedang mengerjakan thawaf, tiba-tiba datang kepadanya se-seorang lalu berkata: 'Hai Ibnu ‘Umar ra, apa yang engkau dengar dari Rasulullah SAW ketika bersabda tentang Najwa (bisikan)?' Ibnu ‘Umar ra menjawab: 'Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: 'Orang mukmin mendekati Rabb-nya. Sehingga Dia meletakkan naungan lindungan-Nya kepadanya dan membuatnya mengakui atas segala dosa-dosanya.' Dia bertanya kepadanya: 'Apakah engkau tahu dosamu ini?' dia menjawab: 'Ya Rabb-ku aku mengetahuinya.' -Hal itu dikatakannya dua kali.- Hingga Dia mengatakan: 'Sesungguhnya Aku telah menutupinya bagimu di duma dan sesungguhnya Aku akan mengampuninya untukmu hari ini.' Selanjutnya Dia memberikan lembar catatan kebaikannya -atau kitab catatannya- melalui tangan kanannya. Sedangkan bagi orang-orang kafir dan munafik, maka mereka akan diseru di hadapan para saksi: "Orang-orang inilah yang telah berdusta kepada Rabb mereka. Ingatlah, laknat Allah SWT (ditimpakan) atas orang-orang yang zhalim." (QS. Huud: 18)."
Hadits ini juga diriwayatkan dalam kitab Shahihain (al-Bukhari dan Muslim) dan juga kitab-kitab hadits yang lainnya melalui berbagai jalur.
Rasul telah beriman kepada al-Qur-an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah SWT, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-rasul-Nya," dan mereka mengatakan: "Kami mendengar dan kami taat."(Mereka berdo'a): "Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS. 2:285) Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari ke-jahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): "Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kamijika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami,janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami me-mikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS. 2:286)
Beberapa hadits tentang keutamaan kedua ayat di atas. Semoga Allah SWT memberi manfaat dari keduanya.
Imam al-Bukhari meriwayatkan, dari Ibnu Mas'ud, ia menceritakan, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat al-Baqarah pada malam hari, maka kedua ayat ini mencukupinya." (HR. Al-Bukhari).
Hadits tersebut juga diriwayatkan oleh beberapa perawi lainnya. Imam Ahmad meriwayatkan, dari Abu Dzar, katanya, Rasulullah SAW
bersabda:
"Aku telah diberi beberapa ayat penutup surat al-Baqarah dari perbendaharaan di bawah ' Arsy, yang belum pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelumku." (HR. Ahmad).
Hadits di atas juga diriwayatkan oleh Ibnu Mardawaih. Sedangkan Imam Muslim meriwayatkan dari 'Abdullah, ia menceritakan:
"Ketika Rasulullah SAW di perjalankan hingga sampai di Sidratul Muntaha, yang berada pada langit lapis ke tujuh. Padanya berakhir apa yang dibawa naik dari bumi,
lalu ditahan. Dan padanya pula berakhir apa yang dibawa turun dari atasnya, lalu ditahan. Ia ('Abdullah) berkata, (yaitu berkenaan dengan firman-Nya): "(Muhammad
melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya." (QS. An-Najm: 16) 'Abdullah mengatakan, yaitu permadani dari emas. Lebih lanjut ia mengatakan, dan Rasulullah SAW diberi tiga hal: shalat lima waktu, ayat-ayat penutup surat al-Baqarah, dan ampunan bagi ummatnya yang tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu pun."
Abu 'Isa at-Tirmidzi meriwayatkan dari Nu'man bin Basyir, dari Nabi Saw, beliau bersabda:
"Sesungguhnya Allah SWT telah menuliskan sebuah kitab dua ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Darinya Dia menurunkan dua ayat yang dengan keduanya itu Dia menutup surat al-Baqarah. Dan tidaklah keduanya dibaca dalam suatu rumah selama tiga hari, melainkan syaitan akan menjauh darinya."
Selanjutnya Imam at-Tirmidzi mengatakan: "Hadits ini berstatus gharib. 119 " Hal yang senada juga diriwayatkan oleh al-Hakim dalam kitabnya al-Mustadrak, dari Hamad bin Salamah. Dan ia mengatakan bahwa hadits tersebut shahih menurut persyaratan Muslim, namun Imam Muslim dan Imam al-Bukhari tidak meriwayatkannya.
Firman Allah SWT { } "Rasul telah beriman kepada al-Qur-an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya. "Ini adalah pemberitahuan mengenai diri Nabi Saw.
Dan firman-Nya: { } "Demikian pula orang-orang yang beriman. " Diathafkan (dihubungkan) dengan Rasulullah SAW. Dan kemudian Dia memberitahukan mengenai keseluruhannya ( dengan berfirman:
119 Hadits gharib: Hadits yang dalam sanadnya terdapat seseorang yang menyendiri dalam me- riwayatkan, di mana saja penyendirian sanad itu terjadi. Penyendirian itu dapat mengenai personalinya,
yaitu tidak ada yang meriwayatkan selain rawy (orang yang menyampaikan atau menuliskan dalam suatu kitab, apa-apa yang pernah didengar dan diterimanya dari gurunya) itu sendiri. Atau mengenai sifat atau keadaan rawy, yaitu sifatnya berbeda dengan sifat dan keadaan rawy lainnya.
{ } "Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya. Mereka mengatakan: 'Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-rasul-Nya.'"
Dengan demikian, orang-orang mukmin mengimani bahwa Allah SWT adalah Satu yang Esa, Sendiri dan Kekal, tidak ada Ilah yang haq selain diri-Nya, dan tidak ada Rabb melainkan hanya diri-Nya. Dan mereka membenar-kan semua Nabi dan Rasul, Kitab-kitab yang diturunkan dari langit kepada hamba-hamba-Nya yang diutus menjadi Rasul dan Nabi. Mereka tidak membedakan antara Rasul yang satu dengan yang lainnya, sehingga mereka (tidak) hanya beriman kepada sebagian dan ingkar terhadap sebagian yang lain. Tetapi seluruh Rasul dan Nabi Saw itu, menurut mereka adalah benar, baik, mendapat bimbingan dan memberi petunjuk kepada jalan kebaikan, meskipun sebagian Rasul itu menghapus syari'at sebagian Rasul lainnya dengan seizin Allah SWT, hingga akhirnya seluruh syari'at mereka dihapus dengan syari'at Muhammad SAW, sebagai penutup para Nabi Saw dan Rasul, dan hari Kiamat akan terjadi pada masa syari'atnya (Muhammad SAW), dan akan tetap ada segolongan dari ummatnya yang senantiasa berpegang teguh dan menetapi kebenaran.
Firman Allah SWT { } "Dan mereka mengatakan, 'Kami mendengar dan kami taat.'" Maksudnya, kami mendengar firman-Mu, ya Rabb kami, meMahami dan mengamalkannya sesuai dengan timtunannya. {